29 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Anti Tamu

Bayern Munchen vs Real Madrid

APA jadinya bila dua tim raksasa di tanah Eropa saling jajal di babak semifinal Liga Champions? Pastinya, selain sarat gengsi, pertandingan yang mempertemukan dua kultur sepak bola yang berbeda ini pun berlangsung seru dan menarik.

Tuan rumah Bayern Munchen saat ini menempati posisi kedua klasemen sementara Bundesliga setelah mengumpulkan poin 64, atau tertinggal delapan angka atas pemuncak klasemen Borussia Dortmund.

Sementara itu tim tamu Real Madrid hingga kini masih kokoh di puncak klasemen La Liga Primera dengan poin 85 atau unggul empat angka atas rivalnya Barcelona.

Jika berkaca pada prestasi keduanya di kompetisi domestik, jelas Real Madrid dianggap lebih favorit dibanding Bayern Munchen. Inkonsistensi permainan yang diperlihatkan The Bavarian (julukan Bayern Munchen) pada beberapa pertandingan terakhir berbading terbalik dengan kemapanan dan hasil impresif yang dipetik Los Merengues di pentas La Liga Primera.

Namun begitu pelatih Bayern Munchen Jupp Heynkes mengungkapkan bahwa dirinya tak gentar dengan nama besar serta segudang prestasi yang dimiliki calon lawannya tadi.

Tak sampai di situ, pada beberapa kesempatan Heynckes yang kini berusia 66 tahun  menegaskan jika dirinya sudah tak sabar untuk melakoni pertandingan sarat gengsi dengan klub yang pernah diantarkannya meraih tropi Liga Champions tahun 1998 itu.

“Ya, pertandingan ini lebih istimewa dari yang bisa saya bayangkan. Ketika saya mendengar hasil drawing ini, saya langsung menghubungi beberapa pemain ketika saya melatih di sana (Real Madrid), termasuk Aitor Karanka (asisten pelatih),” bilang Heynckes.

“Berlaga di Santiago Bernabeu akan sangat menyenangkan. Itu adalah stadion yang hebat dengan atmosfer luar biasa. Saya tidak sabar kembali ke sana dan merasakan kembali perasaan itu,” tambahnya lagi.

Terasa wajar jika Heynckes mengaku optimis, sebab berkaca pada rekor pertemuan kedua tim jika bertanding di tanah Jerman, jelas terlihat jika The Bavarian sangat dominan atas Los Merengues.

Bayangkan dari 9 kali pertemuan yang berlangsung di Allianz Arena, tim tamu Real Madrid tak sekalipun meraih kemenangan. Praktis dari semua pertemuan yang telah terjadi di sana The Bavarian menang 8 kali, sedang satu pertandingan lainnya berakhir imbang.

“Tim ini memiliki sejarah yang sangat bagus jika menghadapi Real Madrid. Saya yakin sejarah takkan ternoda karena kami tak ingin melakukan kesalahan yang bisa membuat kami merugi di hadapan fans,” tandas Heynckes.

Keseriusan Heynckes menghadapi Real Madrid dapat dilihat saat mereka ditahan imbang dengan skor 0-0 oleh Mainz 05 di ajang Bundesliga, akhir pekan lalu.

Saat itu Heynckes menyimpan sejumlah pemain pilar sebagai seperti Philip Lahm, Frank Ribéry, Danijel Pranjic, Toni Kroos dan Mario Gomez. “Mereka harus  tampil bugar pada pertandingan nanti. Ini bukan semata gengsi, tapi lebih dari itu, kemenangan harus diraih karena kami tak ingin terlihat bodoh di hadapan fans,” tandas Heynckes lagi.

Terpisah, pelatih Real Madrid Jose Mourinho memang terlihat lebih tenang dibanding Heynckes. Lihatlah dengan pede-nya pria berkebangsaan Portugal itu menurunkan seluruh pemain terbaiknya pada jornada ke-34 La Liga Primera, meski lawan yang dihadapi adalah tim semenjana Sporting Gijon.
“Saat ini semua pertandingan sama pentingnya. Saya tak dapat memilih mana yang lebih penting antara Liga Champions ataukah La Liga Primera. Tapi, yang pasti semua pertandingan harus dimenangkan,” bilang Mourinho yang pernah sukses mengantarkan Porto (2004 ) dan Inter Milan (2010) tampil sebagai juara Liga Champions. (*)

Maradona Jagokan Bayern

LEGENDA sepakbola Argentina, Diego Maradona, memprediksi Bayern Muenchen akan sanggup menjungkalkan Real Madrid di sepasang leg semi-final Liga Champions untuk melangkah ke partai puncak yang digelar di markas sendiri, Allianz Arena.

“Bayern Muenchen adalah perusahaan swasta yang diatur berdasarkan kepemilikan saham, di mana fans adalah para bos sebenarnya, dan sukses datang baik di lapangan maupun operasi pemasarannya,” tambahnya.

“Ini adalah contoh sebuah klub demokratis yang dijalankan dengan baik, dan secara pribadi saya pikir mereka akan mengalahkan Real Madrid untuk mencapai final Liga Champions menghadapi Barcelona. Secara kebetulan final Liga Champions akan dimainkan di Allianz Arena, kandang Bayern Munchen,” tuntasnya.(bbs/jpnn)

Bayern Munchen vs Real Madrid

APA jadinya bila dua tim raksasa di tanah Eropa saling jajal di babak semifinal Liga Champions? Pastinya, selain sarat gengsi, pertandingan yang mempertemukan dua kultur sepak bola yang berbeda ini pun berlangsung seru dan menarik.

Tuan rumah Bayern Munchen saat ini menempati posisi kedua klasemen sementara Bundesliga setelah mengumpulkan poin 64, atau tertinggal delapan angka atas pemuncak klasemen Borussia Dortmund.

Sementara itu tim tamu Real Madrid hingga kini masih kokoh di puncak klasemen La Liga Primera dengan poin 85 atau unggul empat angka atas rivalnya Barcelona.

Jika berkaca pada prestasi keduanya di kompetisi domestik, jelas Real Madrid dianggap lebih favorit dibanding Bayern Munchen. Inkonsistensi permainan yang diperlihatkan The Bavarian (julukan Bayern Munchen) pada beberapa pertandingan terakhir berbading terbalik dengan kemapanan dan hasil impresif yang dipetik Los Merengues di pentas La Liga Primera.

Namun begitu pelatih Bayern Munchen Jupp Heynkes mengungkapkan bahwa dirinya tak gentar dengan nama besar serta segudang prestasi yang dimiliki calon lawannya tadi.

Tak sampai di situ, pada beberapa kesempatan Heynckes yang kini berusia 66 tahun  menegaskan jika dirinya sudah tak sabar untuk melakoni pertandingan sarat gengsi dengan klub yang pernah diantarkannya meraih tropi Liga Champions tahun 1998 itu.

“Ya, pertandingan ini lebih istimewa dari yang bisa saya bayangkan. Ketika saya mendengar hasil drawing ini, saya langsung menghubungi beberapa pemain ketika saya melatih di sana (Real Madrid), termasuk Aitor Karanka (asisten pelatih),” bilang Heynckes.

“Berlaga di Santiago Bernabeu akan sangat menyenangkan. Itu adalah stadion yang hebat dengan atmosfer luar biasa. Saya tidak sabar kembali ke sana dan merasakan kembali perasaan itu,” tambahnya lagi.

Terasa wajar jika Heynckes mengaku optimis, sebab berkaca pada rekor pertemuan kedua tim jika bertanding di tanah Jerman, jelas terlihat jika The Bavarian sangat dominan atas Los Merengues.

Bayangkan dari 9 kali pertemuan yang berlangsung di Allianz Arena, tim tamu Real Madrid tak sekalipun meraih kemenangan. Praktis dari semua pertemuan yang telah terjadi di sana The Bavarian menang 8 kali, sedang satu pertandingan lainnya berakhir imbang.

“Tim ini memiliki sejarah yang sangat bagus jika menghadapi Real Madrid. Saya yakin sejarah takkan ternoda karena kami tak ingin melakukan kesalahan yang bisa membuat kami merugi di hadapan fans,” tandas Heynckes.

Keseriusan Heynckes menghadapi Real Madrid dapat dilihat saat mereka ditahan imbang dengan skor 0-0 oleh Mainz 05 di ajang Bundesliga, akhir pekan lalu.

Saat itu Heynckes menyimpan sejumlah pemain pilar sebagai seperti Philip Lahm, Frank Ribéry, Danijel Pranjic, Toni Kroos dan Mario Gomez. “Mereka harus  tampil bugar pada pertandingan nanti. Ini bukan semata gengsi, tapi lebih dari itu, kemenangan harus diraih karena kami tak ingin terlihat bodoh di hadapan fans,” tandas Heynckes lagi.

Terpisah, pelatih Real Madrid Jose Mourinho memang terlihat lebih tenang dibanding Heynckes. Lihatlah dengan pede-nya pria berkebangsaan Portugal itu menurunkan seluruh pemain terbaiknya pada jornada ke-34 La Liga Primera, meski lawan yang dihadapi adalah tim semenjana Sporting Gijon.
“Saat ini semua pertandingan sama pentingnya. Saya tak dapat memilih mana yang lebih penting antara Liga Champions ataukah La Liga Primera. Tapi, yang pasti semua pertandingan harus dimenangkan,” bilang Mourinho yang pernah sukses mengantarkan Porto (2004 ) dan Inter Milan (2010) tampil sebagai juara Liga Champions. (*)

Maradona Jagokan Bayern

LEGENDA sepakbola Argentina, Diego Maradona, memprediksi Bayern Muenchen akan sanggup menjungkalkan Real Madrid di sepasang leg semi-final Liga Champions untuk melangkah ke partai puncak yang digelar di markas sendiri, Allianz Arena.

“Bayern Muenchen adalah perusahaan swasta yang diatur berdasarkan kepemilikan saham, di mana fans adalah para bos sebenarnya, dan sukses datang baik di lapangan maupun operasi pemasarannya,” tambahnya.

“Ini adalah contoh sebuah klub demokratis yang dijalankan dengan baik, dan secara pribadi saya pikir mereka akan mengalahkan Real Madrid untuk mencapai final Liga Champions menghadapi Barcelona. Secara kebetulan final Liga Champions akan dimainkan di Allianz Arena, kandang Bayern Munchen,” tuntasnya.(bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/