MONTEVIDEO – Pertarungan sengit berlangsung pada first leg final Copa Libertadores antara klub Uruguay Penarol versus raksasa Brazil Santos, kemarin (15/6). Sayang, laga di Estadio Centenario tersebut berakhir imbang tanpa gol.
Bagi Santos, hasil itu memberikan mereka sedikit keuntungan. Meski di final Copa Libertadores, aturan ketunggulan gol tandang tidak digunakan, tapi dengan bermain di kandangnya, Pacaembu, Sao Paulo, membuat Santos lebih diuntungkan.
Ya, baik Santos maupun Penarol membutuhkan kemenangan pada second leg final, 22 Juni nanti, untuk menjadi juara. “Secara logis, kami harusnya bisa membuat perbedaan. Tapi, peluang kami masih ada,” kata Sebastian Sosa, kiper Penarol, seperti dikutip AP.
Dukungan sekitar 50 ribu pendukung fanatiknya di Estadio Centenario belum mampu membawa Penarol merebut kemenangan. Namun, mereka mampu mengimbangi permainan Santos yang lebih difavoritkan memenangkan laga itu.
Lapangan agak basah karena hujan yang turun sebelum pertandingan, itu membuat permainan kedua tim sempat berlangsung cukup keras. Pada pertengahan babak pertama, dua peluang emas Santos melalui Alex Sandro mampu ditepis kiper Sosa.
Penarol punya punya peluang jelang jeda turun minum. Sundulan Guillermo Rodriquez mengarah tepat ke gawang, tapi masih bisa dihalau kiper Santos Rafael.
Para pendukung Penarol, termasuk Diego Forlan, yang menonton langsung di Estadio Centenario, sempat bersorak pada menit ke-86. Ketika itu temdangan chip Diego Martin Alonso menjebol gawang Santos. Sayang, kemudian dinyatakan offside.
Protes sempat disampaikan pelatih penarol Diego Aguirre dan melalui tayangan ulang di televisi diketahui bahwa keputusan offside itu sudah tepat. Peluang Penarol untuk unggul pada first leg terbuang, dan mereka harus berusaha keras agar bisa mengamankan gelar keenam di Copa Libertadores.
“Hasil ini cukup adil. Penarol bermain bagus dan memiliki sejumlah peluang gol. Saya harap kami bisa mencetak gol ketika bermain di Brazil ,” kata Alejandro Martinuccio, striker Penarol.
Dari kubu Santos, bek Durval juga mengaku puas dengan hasil yang dicapai timnya. “Kami mampu mengatasi tekanan, kami juga tidak kebobolan dan saya harap bisa bermain lebih baik pada second leg di hadapan pendukung kami,” katanya kepada Fox Sports.
Striker andalan Santos Neymar menyakini, mereka akan mampu merebut kemenangan di kandang. “Kami memang menginginkan kepemanangan, tapi seri ini cukup bagus. Sekarang tinggal 90 menit untuk penentuan gelar. Di kandang segalanya akan berbeda,” kata Neymar.Berbeda dengan para pemain Santos, pelatih Muricy Ramalho lebih sibuk mengkritik buruknya lapangan di Estadio Centenario. Akibatnya gaya main Santos yang mengandalkan penguasaal bola dan dribbling tidak mampu berjalan maksimal.
“Lapangannya sangat buruk. Memang stadionnya sangat indah, tapi rumputnya payah. Pemain akhirnya sulit mengembangkan tekniknya. Tidak mudah bermain di sini. Tapi, kami punya peluang merebut kemenangan,” ungkap Ramalho.
Namun, dia menjelaskan bahwa dirinya tidak kecewa dengan hasil yang mereka capai, justru puas. “Penarol adalah tim yang kuat, baik di kandang maupun tandang. Mendapat seri saja sulit, ini hasil bagus buat kami,” lanjut Ramalho. (ham/jpnn)