26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Fokus The Eagles

Fokus The Eagles
Fokus The Eagles

ADA yang menarik pada gelaran Piala Konfederasi kali ini. Apa itu? Adalah kehadiran tim Tahiti sebagai wakil dari Oceania. Meski banyak yang memandang tim ini sebagai tim entah berentah, namun setuju atau tak setuju, kiprah Tahiti akan mendongkrak popularitasnya sebagai juara Piala Oseania 2012 di Kepulauan Solomon.
Selain itu, Tahiti juga merupakan negara pertama, selain Australia dan Selandia Baru yang meraih gelar juara Piala Oseania.
Tim ini dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola Pasifik yang telah meraih emas South Pacific Games sebanyak lima kali dan sebelum kemenangan pertamanya di tahun 2012, telah menjadi runner-up Piala Oseania sebanyak tiga kali (1973, 1980, dan 1996). Timnas Tahiti mengalami penurunan hingga pada tahun 2009, namun begitu, timnas Tahiti berhasil tampil di ajang Piala Dunia U-20 FIFA.
Menariknya, di ajang inilah Tahiti dan Nigeria pernah saling jajal. Saat itu The Eagles (julukan Nigeria) menang dengan skor 5-0 pada pertandingan yang berlangsung 1 Oktober 2009. Lima gol bagi Nigeria kala itu dicetak Obiora Nkwankwo (15’), Ibok Edet (24’), Kehinde Fatai (34′), Nurudeen Orelesi (45′) dam Daniel Adejo (90′).
Artinya, pertandingan yang berlangsung dini hari nanti di Stadion Governador Magalhaes Pinto menjadi pertandingan pertama kedua tim di even internasional.
Pun demikian, Eddy Etaeta, tactician Tahiti mengatakan bahwa menghadapi Nigeria nanti timnya tak sekadar mencari pengalaman, tapi lebih dari itu, Tahiti menginginkan kemenangan.
Setidaknya, kemenangan yang diraih Amerika atas Inggris pada Piala Dunia 1950 telah menginspirasi Tahiti untuk melakukan hal yang sama kepada Nigeria. “Kami sadari jika kami hanya tim kecil di antara tiga tim lainnya yang berada di grup B. Tapi kami takkan menyerah, meskki kami harus menghadapi juara dunia Spanyol, Uruguay dan Nigeria. Selalu ada peluang untuk meraih kemenangan,” bilang Eddy Etaeta.
Eddy tak asal ngomong. Keseriusan dirinya untuk membawa Tahiti meraih hasil maksimal di Piala Konfederasi dapat dilihat dari persiapan mereka yang sangat lama di Brasil. Lihatlah ketika Tahiti menjadi tim pertama yang mendarat di Brasil pada 7 Juni lalu. “Semua pemain harus focus. Kemenangan di Piala Konfederasi sama halnya dengan hasil ketika kami menjuarai Piala Oseania,” bilang Etaeta.
Di tempat terpisah pelatih Nigeria Stephen Okechukwu Keshi mengatakan bahwa menatap laga menghadapi Tahiti nanti dirinya telah menginstriksikan seluruh pemain untuk tetap fokus dan melupakan masalah yang melanda kubu  The Eagles.
Memang, beberapa waktu lalu seluruh penggawa Nigeria mengancam akan melakukan boikot Piala Konfederasi 2013 jika federasi sepak bola Nigeria (NFF) memotong bonus mereka.
Setelah bermain 1-1 melawan Namibia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Afrika, NFF hanya memberikan setengah dari 5.000 dollar atau jumlah yang biasa diterima para pemain. Kontan saja hal itu disambut setengah hati olah skuat Super Elang. Sebagai reaksinya, mereka menolak naik pesawat yang sedianya memberangkatkan tim ke Brasil.
NFF menerapkan pemotongan anggaran karena biaya mengikuti Piala Afrika awal tahun ini membengkak meski mereka berhasil keluar sebagai juara. Rombongan staf yang seharusnya berjumlah 17 terpaksa dikurangi menjadi sembilan agar tersedia anggaran mengikuti Piala Konfederasi di Brasil. Selain masalah bonus, para pemain tidak senang dengan perilaku asisten pelatih Silvanus Okpala dan beberapa staf lainnya.
“Saya pikir sekarang bukan saat yang tepat untuk membicarakan itu. Kami telah ada di depan itu (pertandingan). Dan kami akan melakoninya dengan serius,” tandas Stephen Okechukwu Keshi, pelatih Nigeria.
Terkait kekuatan calon lawannya nanti, Keshi mengatakan bahwa dirinya tak menganggap enteng Tahiti. “Empat tahun lalu mereka (pemain Nigeria dan Tahiti) pernah saling jajal di Piala Dunia U-20 tahun 2009. Di sana Nigeria meraih kemenangan telak atas mereka. Saya ingin pemain mengulangi kemenangan itu lagi,” harap Keshi. (*)

Fokus The Eagles
Fokus The Eagles

ADA yang menarik pada gelaran Piala Konfederasi kali ini. Apa itu? Adalah kehadiran tim Tahiti sebagai wakil dari Oceania. Meski banyak yang memandang tim ini sebagai tim entah berentah, namun setuju atau tak setuju, kiprah Tahiti akan mendongkrak popularitasnya sebagai juara Piala Oseania 2012 di Kepulauan Solomon.
Selain itu, Tahiti juga merupakan negara pertama, selain Australia dan Selandia Baru yang meraih gelar juara Piala Oseania.
Tim ini dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola Pasifik yang telah meraih emas South Pacific Games sebanyak lima kali dan sebelum kemenangan pertamanya di tahun 2012, telah menjadi runner-up Piala Oseania sebanyak tiga kali (1973, 1980, dan 1996). Timnas Tahiti mengalami penurunan hingga pada tahun 2009, namun begitu, timnas Tahiti berhasil tampil di ajang Piala Dunia U-20 FIFA.
Menariknya, di ajang inilah Tahiti dan Nigeria pernah saling jajal. Saat itu The Eagles (julukan Nigeria) menang dengan skor 5-0 pada pertandingan yang berlangsung 1 Oktober 2009. Lima gol bagi Nigeria kala itu dicetak Obiora Nkwankwo (15’), Ibok Edet (24’), Kehinde Fatai (34′), Nurudeen Orelesi (45′) dam Daniel Adejo (90′).
Artinya, pertandingan yang berlangsung dini hari nanti di Stadion Governador Magalhaes Pinto menjadi pertandingan pertama kedua tim di even internasional.
Pun demikian, Eddy Etaeta, tactician Tahiti mengatakan bahwa menghadapi Nigeria nanti timnya tak sekadar mencari pengalaman, tapi lebih dari itu, Tahiti menginginkan kemenangan.
Setidaknya, kemenangan yang diraih Amerika atas Inggris pada Piala Dunia 1950 telah menginspirasi Tahiti untuk melakukan hal yang sama kepada Nigeria. “Kami sadari jika kami hanya tim kecil di antara tiga tim lainnya yang berada di grup B. Tapi kami takkan menyerah, meskki kami harus menghadapi juara dunia Spanyol, Uruguay dan Nigeria. Selalu ada peluang untuk meraih kemenangan,” bilang Eddy Etaeta.
Eddy tak asal ngomong. Keseriusan dirinya untuk membawa Tahiti meraih hasil maksimal di Piala Konfederasi dapat dilihat dari persiapan mereka yang sangat lama di Brasil. Lihatlah ketika Tahiti menjadi tim pertama yang mendarat di Brasil pada 7 Juni lalu. “Semua pemain harus focus. Kemenangan di Piala Konfederasi sama halnya dengan hasil ketika kami menjuarai Piala Oseania,” bilang Etaeta.
Di tempat terpisah pelatih Nigeria Stephen Okechukwu Keshi mengatakan bahwa menatap laga menghadapi Tahiti nanti dirinya telah menginstriksikan seluruh pemain untuk tetap fokus dan melupakan masalah yang melanda kubu  The Eagles.
Memang, beberapa waktu lalu seluruh penggawa Nigeria mengancam akan melakukan boikot Piala Konfederasi 2013 jika federasi sepak bola Nigeria (NFF) memotong bonus mereka.
Setelah bermain 1-1 melawan Namibia pada lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Afrika, NFF hanya memberikan setengah dari 5.000 dollar atau jumlah yang biasa diterima para pemain. Kontan saja hal itu disambut setengah hati olah skuat Super Elang. Sebagai reaksinya, mereka menolak naik pesawat yang sedianya memberangkatkan tim ke Brasil.
NFF menerapkan pemotongan anggaran karena biaya mengikuti Piala Afrika awal tahun ini membengkak meski mereka berhasil keluar sebagai juara. Rombongan staf yang seharusnya berjumlah 17 terpaksa dikurangi menjadi sembilan agar tersedia anggaran mengikuti Piala Konfederasi di Brasil. Selain masalah bonus, para pemain tidak senang dengan perilaku asisten pelatih Silvanus Okpala dan beberapa staf lainnya.
“Saya pikir sekarang bukan saat yang tepat untuk membicarakan itu. Kami telah ada di depan itu (pertandingan). Dan kami akan melakoninya dengan serius,” tandas Stephen Okechukwu Keshi, pelatih Nigeria.
Terkait kekuatan calon lawannya nanti, Keshi mengatakan bahwa dirinya tak menganggap enteng Tahiti. “Empat tahun lalu mereka (pemain Nigeria dan Tahiti) pernah saling jajal di Piala Dunia U-20 tahun 2009. Di sana Nigeria meraih kemenangan telak atas mereka. Saya ingin pemain mengulangi kemenangan itu lagi,” harap Keshi. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/