YOKOHAMA – Biasanya ketika menghadapi Barcelona, banyak tim memilih memainkan sepak bola bertahan dan mengandalkan serangan balik cepat. Akankah wakil Amerika Selatan Santos (Brazil) akan melakukan pendekatan berbeda di final Piala Dunia Antarklub 2011 Minggu (18/12) besok?
“Di Brazil, kami terbiasa fokus pada penyerangan, bukan pertahanan,” kata Muricy Ramalho, pelatih Santos, seperti dikutip Goal.
Tampaknya, Santos mengirim sinyal akan meladeni permainan Barca. Mereka tidak akan bertahan dan mengandalkan serangan balik, tapi tetap tampil dengan gaya Samba dan akan diadu dengan sepak bola tiki-taka ala Barca.
“Penguasaan bola tidak sama dengan hasil, tapi memang kami butuh tampil lebih baik untuk menghadapi mereka. Barcelona merupakan tim yang fantastis dengan penguasaan bolanya,” jelas Ramalho.
Namun, dia mengakui, Santos harus melakukan beberapa perbaikan ketika menghadapi Barca. Dengan kemampuan pemain di atas rata-rata, seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi Hernandez, Santos harus lebih memperhatikan cara mematikan mereka.
Kalau pemain seperti Messi dibiarkan bebas, maka hanya menunggu waktu gol tercipta. “Kami akan melakukannya lebih baik daripada pertandingan sebelumnya,” terang tactician berusia 56 tahun itu.
Ketika menang atas Kashiwa Reysol di semifinal, Santos bermain dengan garis pertahanan yang jauh ke depan. Mereka sangat ofensif. Mengandalkan Neymar, Borges, Ganso, dan Elano, Santos terus meneror pertahanan lawan. Bahkan, Danilo yang berposisi sebagai bek kanan saja lebih sering berada di depan membantu penyerangan ketimbang bertahan.
“Kami memiliki pemain dengan skill hebat dan visi bermain bagus. Saya pikir tidak perlu takut. Barcelona memang hebat, tapi saya yakin mereka bisa kalah,” pungkas Ramalho. (ham/jpnn)