MILAN v Juventus
MILAN- Banyak even jelang musim kompetisi sepak bola Eropa bergulir, yang ditujukan sebagai ajang pemanasan. Di Seria A Italia, salah satu turnamen yang sudah berlangsung sejak 1991, akan kembali digulir Senin (20/8) mendatang di San Siro. Even itu bernama Trofeo Luigi Berlusconi.
Even ini digelar sebagai bentuk penghormatan kepada Luigi Berlusconi yang merupakan ayah kandung Silvio Berlusconi, owner AC Milan saat ini.
Digelar sejak 1991, ajang ini sudah menghasilkan beberapa jawara. Milan sendiri sebagai penggelar even sudah 12 kali menjuarai ajang ini. Sejak 1995, even ini permanen mempertemukan Milan kontra Juventus hingga 2012. Sebelumnya, lawan yang ditantang adalah Inter, Real Madrid hingga Bayern Munchen.
Dan sialnya, ajang pemanasan ini tak menjamin performa sang juaranya di Serie A. Milan yang sudah 12 kali memenangi laga ini hanya mampu finish nomor wahid di penghujung liga sebanyak tiga kali. Artinya, juara even ini tak menjamin bakal juara Serie A.
Apapun itu, satu yang pasti gengsi kedua tim raksasa Italia ini tetap tinggi. Menjuarai even ini adalah keniscayaan bagi Milan sebagai tuan rumah. Bagi Juventus sendiri, jika mampu juara maka ini adalah trofi keduanya setelah Super Coppa Italia di Beijing tengah bulan lalu.
Mengacu statistik di Serie A, dalam 42 pertemuan terakhir kedua tim, Juventus masih unggul dengan 15 kemenangan 14 imbang. Tak jauh beda, Milan mampu mengalahkan Juventus sebanyak 13 kali. Sedangkan pada pertandingan terakhir kedua tim bermain imbang 2-2.
Pada laga itu, Vucinic mencetak gol yang menyamakan kedudukan, setelah sebelumnya Del Piero mencetak gol pertama bagi Juventus, dan dibalas oleh Mesbah dan Lopez.
Musim ini, kiprah Milan di ajang pramusim musim ini cukup baik. Robinho dkk selalu menang sebelum akhirnya dibantai Real Madrid 5-1.
Di bursa transfer, keduanya bak langit dan bumi. Milan diketahui bersama sudah kehilangan belasan pemain. Termasuk dua pemain yang menyita perhatian bursa transfer musim ini dengan kepindahan Thiago Silva dan Ibrahimovic ke PSG. Ironisnya, belum ada pengganti sepadan dari Milan.
Sedangkan sang rival, sudah menghabiskan 50 juta euro untuk mendapatkan Boakye, Masi, Leali, Asamoah, Isla, Giaccherini, Giovinco, dan juga Caceres. Bahkan Juventus dapat dua pemain hebat dengan gratis. Mereka adalah Lucio dan David Pogba.
Bandingkan dengan Milan yang baru keluar duit 4,5 juta euro di bursa transfer dengan pembelian nama tak tenar seperti, Acerbi, Gabriel, Kevin Constant, dan juga Zapata. Yang tenar malah didapatkan dengan gratis, seperti Muntari, Montolivo, dan Traore.
Zapata, yang direkrut untuk ekpektasi besar menggantikan peran Thiago Silva tak merasa terbebani. Bek asal Kolombia itu bahkan merasa dia memang layak berkostum Milan.
“Menjadi penerus Thiago Silva tidaklah membebani saya. Saya tidak takut dengan tekanan itu. Saya akan membuktikan bahwa saya pantas berada di Milan,” papar Zapata. (ful)