26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ayo Falcao

Granada VS Atletico

TAK ada yang menyangka jika Atletico Madrid bisa bersaing di papan atas La Liga Primera. Pasalnya, tak banyak perubahan yang terjadi di tubuh tim berjuluk Los Rojiblancos itu. Namun, kejelian serta wibawa yang dimiliki sang pelatih, Diego Simeone mampu membuat seluruh pemain mengeluarkan kemampaun terbaiknya pada setiap laga.

Lihatlah dari sebelas laga yang telah dilakoni, Rojiblancos mampu memenangi sembilan pertandingan, sekali seri dan hanya sekali kalah. Tak ayal poin 28 yang mereka miliki, hanya terpaut tiga angka dari pemuncak klasemen yang ditempati Barcelona dan unggul lima angka dari raksasa Spanyol Real Madrid yang menempati peringkat ketiga.

“Terima kasih kepada seluruh pemain yang telah mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk tim ini. Semangat serta kerja sama tim yang semakin padu membuat tim ini sulit dikalahkan. Apalagi kami memiliki pemain hebat asal Kolombia, Radamel Falcao,” bilang Diego Simeone, entrenador Atletico Madrid.

Sah-sah saja jika Simeone melontarkan pujiannya kepada Falcao. Dari 24 gol yang dimiliki Atleti (sebutan lain Atletico Madrid), sepuluh di antaranya adalah hasil kerja keras mantan pemain Porto itu.

Menurut Simeone, Falcao pantas mendapatkan yang terbaik dalam karirnya. “Apapun hal positif yang terjadi pada Falcao, saya tak akan mempermasalahkannya karena saya tahu bagaimana dia,” tandasnya.

Besarnya kepercayaan yang dimiliki Simeone kepada Falcao juga tercermin pada persiapan timnya jelang laga tandang ke markas Granada di Stadion Nuevo Los Cármenes, dini hari nanti.

“Bersamanya (Falcao, Red) kami siap mengalahkan tim manapun. Tim ini memiliki keyakinan berlebih jika dia dimainkan. Akan selalu ada gol bila dia dimainkan,” bilang Simeone lagi.

Selain Falcao, Simeone pun bersykur karena seluruh pemainnya  yang memperkuat negara masing-masing pada laga ujicoba midweek lalu telah kembali bergabung. Sebut saja nama-nama seperti Diego Godin dan Cristian Rodriguez  (Uruguay), Emre Belozoglu dan Arda Turan (Turki), Juanfran Torres, Koke (Spanyol), Joel Robles dan Thibaut (Belgia),  Courtois (Tunisia) dan Kader Oueslati Silvio Azevedo (Portugis).

“Kami memiliki tim yang komplet dan seluruh pemain dalam kondisi bugar. Tak ada alasan bagi kami untuk kalah di Stadion Nuevo Los Cármenes. Musim lalu, saat main di sana, kami bermain imbang 0-0 dan menang 2-0 di Vicente Calderon. Musim ini kami berharap hasil yang lebih baik,” tekad Simeone.
Palatih Granada Juan Antonio Anquela pun menyadari jika sang tamu membawa misi kemenangan dalam lawatan dini hari nanti. “Mereka memiliki peluang untuk menjadi juara musim ini. Dan itu memperkuat motivasi mereka untuk memenangi semua laga. Tapi kami juga harus menang karena kami tak ingin masuk ke zona degradasi,” bilang Anquela.

Saat ini Granada menempati peringkat ke-16 dengan poin 11. Dari 11 kali bertanding Granada menang 3 kali, seri 2 kali dan kalah 6 kali. Artinya, Granada hanya unggul tiga angka atas Osasuna yang menempati dasar klasemen, dan unggul satu angka dari Deportivo La Coruna dan Celta Viga yang menempati posisi 18 dan 17.

Jadi, jika Granada takluk dari Atleti, sedang La Coruna mengalahkan Levante dan Celta Viga menang atas Mallorca, tak ayal posisi Granada pun akan berada di zona berbahaya.

“Tahun lalu kami kembali ke kompetisi utama (La Liga Primera) setelah menunggu selama 35 tahun. Jelas itu waktu yang sangat lama. Karenanya kami takkan sia-siakan kesempatan berlaga di kompetisi utama. Kami ingin terus berada di kompetisi ini,” tandas Anquela.
“Ini takkan mudah karena lawan sedang dalam kondisi terbaik. Dan mereka juga memiliki striker hebat dalam diri Falcao yang harus terus diwaspadai, apalagi besok (hari ini, Red) kami tak bisa menurunkan Jaime Romero dan Fran Rico akibat cedera. Sungguh, ini sesuatu yang sulit,” tambah Anquela.
Sebagai refrensi, Granada telah 19 kali menjamu Atletico. Dari pertemuan itu Granada menang 8 kali, kalah 6 kali dan bermain imbang 5 kali.
Pertanyaannya, akankah dini hari nanti Granada kembali meraih kemenangan, seperti yang mereka lakukan pada  18 November 1973, saat menang 1-0, atau justru Atletico yang mengulangi kemenangan di pentas Copa Del Rey 2007, tatkala menang dengan skor 2-1.  Sama-sama kita tunggu jawabannya. (*)

Granada VS Atletico

TAK ada yang menyangka jika Atletico Madrid bisa bersaing di papan atas La Liga Primera. Pasalnya, tak banyak perubahan yang terjadi di tubuh tim berjuluk Los Rojiblancos itu. Namun, kejelian serta wibawa yang dimiliki sang pelatih, Diego Simeone mampu membuat seluruh pemain mengeluarkan kemampaun terbaiknya pada setiap laga.

Lihatlah dari sebelas laga yang telah dilakoni, Rojiblancos mampu memenangi sembilan pertandingan, sekali seri dan hanya sekali kalah. Tak ayal poin 28 yang mereka miliki, hanya terpaut tiga angka dari pemuncak klasemen yang ditempati Barcelona dan unggul lima angka dari raksasa Spanyol Real Madrid yang menempati peringkat ketiga.

“Terima kasih kepada seluruh pemain yang telah mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk tim ini. Semangat serta kerja sama tim yang semakin padu membuat tim ini sulit dikalahkan. Apalagi kami memiliki pemain hebat asal Kolombia, Radamel Falcao,” bilang Diego Simeone, entrenador Atletico Madrid.

Sah-sah saja jika Simeone melontarkan pujiannya kepada Falcao. Dari 24 gol yang dimiliki Atleti (sebutan lain Atletico Madrid), sepuluh di antaranya adalah hasil kerja keras mantan pemain Porto itu.

Menurut Simeone, Falcao pantas mendapatkan yang terbaik dalam karirnya. “Apapun hal positif yang terjadi pada Falcao, saya tak akan mempermasalahkannya karena saya tahu bagaimana dia,” tandasnya.

Besarnya kepercayaan yang dimiliki Simeone kepada Falcao juga tercermin pada persiapan timnya jelang laga tandang ke markas Granada di Stadion Nuevo Los Cármenes, dini hari nanti.

“Bersamanya (Falcao, Red) kami siap mengalahkan tim manapun. Tim ini memiliki keyakinan berlebih jika dia dimainkan. Akan selalu ada gol bila dia dimainkan,” bilang Simeone lagi.

Selain Falcao, Simeone pun bersykur karena seluruh pemainnya  yang memperkuat negara masing-masing pada laga ujicoba midweek lalu telah kembali bergabung. Sebut saja nama-nama seperti Diego Godin dan Cristian Rodriguez  (Uruguay), Emre Belozoglu dan Arda Turan (Turki), Juanfran Torres, Koke (Spanyol), Joel Robles dan Thibaut (Belgia),  Courtois (Tunisia) dan Kader Oueslati Silvio Azevedo (Portugis).

“Kami memiliki tim yang komplet dan seluruh pemain dalam kondisi bugar. Tak ada alasan bagi kami untuk kalah di Stadion Nuevo Los Cármenes. Musim lalu, saat main di sana, kami bermain imbang 0-0 dan menang 2-0 di Vicente Calderon. Musim ini kami berharap hasil yang lebih baik,” tekad Simeone.
Palatih Granada Juan Antonio Anquela pun menyadari jika sang tamu membawa misi kemenangan dalam lawatan dini hari nanti. “Mereka memiliki peluang untuk menjadi juara musim ini. Dan itu memperkuat motivasi mereka untuk memenangi semua laga. Tapi kami juga harus menang karena kami tak ingin masuk ke zona degradasi,” bilang Anquela.

Saat ini Granada menempati peringkat ke-16 dengan poin 11. Dari 11 kali bertanding Granada menang 3 kali, seri 2 kali dan kalah 6 kali. Artinya, Granada hanya unggul tiga angka atas Osasuna yang menempati dasar klasemen, dan unggul satu angka dari Deportivo La Coruna dan Celta Viga yang menempati posisi 18 dan 17.

Jadi, jika Granada takluk dari Atleti, sedang La Coruna mengalahkan Levante dan Celta Viga menang atas Mallorca, tak ayal posisi Granada pun akan berada di zona berbahaya.

“Tahun lalu kami kembali ke kompetisi utama (La Liga Primera) setelah menunggu selama 35 tahun. Jelas itu waktu yang sangat lama. Karenanya kami takkan sia-siakan kesempatan berlaga di kompetisi utama. Kami ingin terus berada di kompetisi ini,” tandas Anquela.
“Ini takkan mudah karena lawan sedang dalam kondisi terbaik. Dan mereka juga memiliki striker hebat dalam diri Falcao yang harus terus diwaspadai, apalagi besok (hari ini, Red) kami tak bisa menurunkan Jaime Romero dan Fran Rico akibat cedera. Sungguh, ini sesuatu yang sulit,” tambah Anquela.
Sebagai refrensi, Granada telah 19 kali menjamu Atletico. Dari pertemuan itu Granada menang 8 kali, kalah 6 kali dan bermain imbang 5 kali.
Pertanyaannya, akankah dini hari nanti Granada kembali meraih kemenangan, seperti yang mereka lakukan pada  18 November 1973, saat menang 1-0, atau justru Atletico yang mengulangi kemenangan di pentas Copa Del Rey 2007, tatkala menang dengan skor 2-1.  Sama-sama kita tunggu jawabannya. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/