25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Muamba Mirip Foe dan Puerta

Kasus Muamba ini mengingatkan kita pada kasus yang dialami Mark Vivien Foe, Miklos Feher dan Antonio Puerta. Mereka bertiga tiba-tiba tak sadarkan diri di lapangan karena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia.

Mark Vivien Foe merupakan pemain timnas Kamerun kelahiran tahun 1975. Ia bermain di Olympique Lyonnais dan West Ham United dan kemudian pindah ke Manchester City.

Ia menjadi bagian dari timnas Kamerun di Piala Konfederasi tahun 2003. Setelah menghadapi Brasil dan Turki, Kamerun menghadapi Kolombia di semifinal pada 26 Juni 2003.

Saat pertandingan itu ia tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri pada menit ke-72. Setelah diotopsi penyebab kematiannya adalah Hypertrophic Cardiomyopathy.

Kemudian Miklos Feher yang meninggal saat membela klubnya Benfica menghadapi Vitoria Guimares, 25 Januari 2004. Kematiannya benar-benar tak terduga. Fehér, yang masuk sebagai pemain pengganti, menerima kartu kuning saat injury time dan maju beberapa langkah ke depan. Tiba-tiba saja ia terlihat kesakitan dan terjatuh. Pertolongan pun segera datang ke lapangan.

Ambulans datang ke lapangan dan membawanya ke rumah sakit. Saat tengah malam ia dipastikan meninggal. Nyawanya sudah tak tertolong lagi. Setelah diotopsi penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Dia baru berusia 24 tahun.

Mungkin banyak orang tak lupa dengan senyuman terakhirnya, senyuman saat ia menerima kartu kuning sesaat sebelum ia terjatuh. Pertandingan dan senyum terakhir dalam hidupnya.

Terakhir Antonio Puerta. Dia merupakan pemain muda harapan Spanyol. Ia adalah pemain asli binaan Sevilla. Bakat besarnya telah membuat klub-klub besar tertarik. Real Madrid, Manchester United dan Arsenal mengincar Puerta. Pemain kelahiran 26 November 1984 meninggal saat membela klubnya Sevilla menghadapi Getafe di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, 25 Agustus 2007.

Kematiannya disebabkan Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy. Saat ia meninggal, pacarnya sedang mengandung anak pertamanya. Kematian yang sangat disesali penggemar tim Matador.

Simpati Muamba terus berdatangan. Kini giliran mantan klubnya, Arsenal, yang memberikan dukungan.  “Dukungan dan doa dari banyak rekan di Arsenal saat ini untuk Fabrice dan keluarganya,” tulis Arsenal dalam situsnya. (bbs)
dalam akun Twitter resminya.(bbs)

Kasus Muamba ini mengingatkan kita pada kasus yang dialami Mark Vivien Foe, Miklos Feher dan Antonio Puerta. Mereka bertiga tiba-tiba tak sadarkan diri di lapangan karena serangan jantung dan akhirnya meninggal dunia.

Mark Vivien Foe merupakan pemain timnas Kamerun kelahiran tahun 1975. Ia bermain di Olympique Lyonnais dan West Ham United dan kemudian pindah ke Manchester City.

Ia menjadi bagian dari timnas Kamerun di Piala Konfederasi tahun 2003. Setelah menghadapi Brasil dan Turki, Kamerun menghadapi Kolombia di semifinal pada 26 Juni 2003.

Saat pertandingan itu ia tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri pada menit ke-72. Setelah diotopsi penyebab kematiannya adalah Hypertrophic Cardiomyopathy.

Kemudian Miklos Feher yang meninggal saat membela klubnya Benfica menghadapi Vitoria Guimares, 25 Januari 2004. Kematiannya benar-benar tak terduga. Fehér, yang masuk sebagai pemain pengganti, menerima kartu kuning saat injury time dan maju beberapa langkah ke depan. Tiba-tiba saja ia terlihat kesakitan dan terjatuh. Pertolongan pun segera datang ke lapangan.

Ambulans datang ke lapangan dan membawanya ke rumah sakit. Saat tengah malam ia dipastikan meninggal. Nyawanya sudah tak tertolong lagi. Setelah diotopsi penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Dia baru berusia 24 tahun.

Mungkin banyak orang tak lupa dengan senyuman terakhirnya, senyuman saat ia menerima kartu kuning sesaat sebelum ia terjatuh. Pertandingan dan senyum terakhir dalam hidupnya.

Terakhir Antonio Puerta. Dia merupakan pemain muda harapan Spanyol. Ia adalah pemain asli binaan Sevilla. Bakat besarnya telah membuat klub-klub besar tertarik. Real Madrid, Manchester United dan Arsenal mengincar Puerta. Pemain kelahiran 26 November 1984 meninggal saat membela klubnya Sevilla menghadapi Getafe di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, 25 Agustus 2007.

Kematiannya disebabkan Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy. Saat ia meninggal, pacarnya sedang mengandung anak pertamanya. Kematian yang sangat disesali penggemar tim Matador.

Simpati Muamba terus berdatangan. Kini giliran mantan klubnya, Arsenal, yang memberikan dukungan.  “Dukungan dan doa dari banyak rekan di Arsenal saat ini untuk Fabrice dan keluarganya,” tulis Arsenal dalam situsnya. (bbs)
dalam akun Twitter resminya.(bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/