28 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jejak Pendongeng

Ukraine vs Inggris

SWEDIA sudah pasti tersingkir dari persaingan di grup D Euro 2012. Jikapun pada pertandingan terakhir mampu mengalahkan Prancis, tim berjuluk  Blagult  itu hanya menuai poin 3, atau satu poin tertinggal dari Prancis dan Inggris yang kini menempati peringkat pertama dan kedua.

Artinya, Prancis sudah pasti lolos ke babak perempat final sebab selisih gol yang mereka miliki (3-1) lebih bagus dari pada selisih gol milik Inggris (4-3).
Praktis satu tiket tersisa di grup ini akan diperebutkan oleh Inggris dan Ukraina, yang secara kebetulan akan saling jajal di Stadion Donbass Arena, Donetsk (Ukraina).

Jika kedua tim berbagi angka imbang, maka Inggris yang melangkah ke babak perempat final, namun bila Ukraina yang menang, maka mereka mengumpulkan poin lima dan memaksa The Three Lions angkat koper.

Roy Hodgson, pelatih Inggris tentunya tak ingin itu terjadi. Hodgson masih ingin berlama-lama di ajang Euro, bahkan kalau mungkin berlaga hingga partai puncak seperti yang pernah dialami The Three Lions pada tahun 1968.

“Banyak orang yang mengunggulkan kami untuk mengalahkan mereka (Ukraina, Red). Dan itu membuat pemain  semakin termotivasi. Terlebih tim ini sudah melewati sebuah partai sulit saat menghadapi Swedia. Jadi, kami ingin terus bertahan di sini,” bilang Hodgson.
Obsesi Roy Hodgson yang ingin mengantarkan anak asuhnya ke babak perempat final berarti menggusur tuan rumah Ukraina di hadapan pendukungnya sendiri.

Jika terwujud, maka apa yang dilakukan The Three Lions sama dengan yang pernah dilakukan seorang pendongeng sohor asal Denamrk Hans Christian Andersen yang kerap berlama-lama menumpang di rumah orang,  hingga akhirnya menyusahkan sang empunya rumah.
Pernah  seorang rekan Andersen asal Inggris pada tahun 1847 mengundang pendogeng kelahiran Odense 2 April 1805 itu ke rumahnya. Namun sepulang Andersen, pria yang diketahui bernama  Charles Dickens menuliskan keluh kesahnya di pintu kamar  tempat  Andersen tidur.  “Lima pekan dia berada di sini sunguh terasa seperti berabad-abad”.

Ya, meski gelaran Euro tak sampai lima pekan, namun jika Ukraina gagal melangkah ke babak perempat final maka penyesalan itu akan dirasakan Oleg Blokhin seumur hidupnya.

Bayang-bayang kegagalan dan tergusur di hadapan fans memang mulai menghantui  kubu tuan rumah. Betapa tidak, disaat Inggris bisa memainkan striker andalannya Wayne Rooney yang baru terbebas dari hukuman, kubu Ukraina justru terancam tak dapat menurunkan striker senior yang masih menunjukkan ketajamannya Andriy Shevchenko akibat cedera lutut.

“Apa yang pernah terjadi adalah sebuah kesalahan, dan saya sudah menebusnya. Nah, saat ini saya merasa senang dan siap membantu tim meraih kemenangan,” bilang striker Inggris, Wayne Rooney.

Dengan fakta ini tak ayal Roy Hodgson memiliki lebih banyak pilihan. Terlebih sebelumnya pasangan duet striker Andy Carrol dan Danny Welbeck sudah membuktikan ketajamannya saat Inggris membekap Swedia dengan skor 3-2.

“Andy (Carrol) striker yang fantastis. Itu sudah dibuktikannya bersama Newcastle dan Liverpool. Sementara Danny (Welbeck) adalah tandem saya di United. Akan lebih mudah bermain dengannya. Namun semua terserah keputusan coach, siapa yang akan diturunkan besok (dini hari nanti),” tambah Rooney.

Jika Hodgson memiliki banyak pilihan menatap  laga ini, hal bertolak belakang justru terjadi di kubu Ukraina. Absennya Andriy Shevchenko pada latihan kemarin mengindikasikan dirinya bakal absen saat menghadapi Inggris.

Ini sungguh ironis, sebab dua striker Ukraina lainnya Voronin dan Yarmolenko belum menunjukkan kontribusi yang maksimal. “Kita tetap berharap dia (Andriy Shevchenko) dapat pulih dan siap dimainkan. Seluruh rakyat Ukraina menaruh harapan kepadanya,” bilang Oleh Blokhin, pelatih Ukraina. (*)

Ukraine vs Inggris

SWEDIA sudah pasti tersingkir dari persaingan di grup D Euro 2012. Jikapun pada pertandingan terakhir mampu mengalahkan Prancis, tim berjuluk  Blagult  itu hanya menuai poin 3, atau satu poin tertinggal dari Prancis dan Inggris yang kini menempati peringkat pertama dan kedua.

Artinya, Prancis sudah pasti lolos ke babak perempat final sebab selisih gol yang mereka miliki (3-1) lebih bagus dari pada selisih gol milik Inggris (4-3).
Praktis satu tiket tersisa di grup ini akan diperebutkan oleh Inggris dan Ukraina, yang secara kebetulan akan saling jajal di Stadion Donbass Arena, Donetsk (Ukraina).

Jika kedua tim berbagi angka imbang, maka Inggris yang melangkah ke babak perempat final, namun bila Ukraina yang menang, maka mereka mengumpulkan poin lima dan memaksa The Three Lions angkat koper.

Roy Hodgson, pelatih Inggris tentunya tak ingin itu terjadi. Hodgson masih ingin berlama-lama di ajang Euro, bahkan kalau mungkin berlaga hingga partai puncak seperti yang pernah dialami The Three Lions pada tahun 1968.

“Banyak orang yang mengunggulkan kami untuk mengalahkan mereka (Ukraina, Red). Dan itu membuat pemain  semakin termotivasi. Terlebih tim ini sudah melewati sebuah partai sulit saat menghadapi Swedia. Jadi, kami ingin terus bertahan di sini,” bilang Hodgson.
Obsesi Roy Hodgson yang ingin mengantarkan anak asuhnya ke babak perempat final berarti menggusur tuan rumah Ukraina di hadapan pendukungnya sendiri.

Jika terwujud, maka apa yang dilakukan The Three Lions sama dengan yang pernah dilakukan seorang pendongeng sohor asal Denamrk Hans Christian Andersen yang kerap berlama-lama menumpang di rumah orang,  hingga akhirnya menyusahkan sang empunya rumah.
Pernah  seorang rekan Andersen asal Inggris pada tahun 1847 mengundang pendogeng kelahiran Odense 2 April 1805 itu ke rumahnya. Namun sepulang Andersen, pria yang diketahui bernama  Charles Dickens menuliskan keluh kesahnya di pintu kamar  tempat  Andersen tidur.  “Lima pekan dia berada di sini sunguh terasa seperti berabad-abad”.

Ya, meski gelaran Euro tak sampai lima pekan, namun jika Ukraina gagal melangkah ke babak perempat final maka penyesalan itu akan dirasakan Oleg Blokhin seumur hidupnya.

Bayang-bayang kegagalan dan tergusur di hadapan fans memang mulai menghantui  kubu tuan rumah. Betapa tidak, disaat Inggris bisa memainkan striker andalannya Wayne Rooney yang baru terbebas dari hukuman, kubu Ukraina justru terancam tak dapat menurunkan striker senior yang masih menunjukkan ketajamannya Andriy Shevchenko akibat cedera lutut.

“Apa yang pernah terjadi adalah sebuah kesalahan, dan saya sudah menebusnya. Nah, saat ini saya merasa senang dan siap membantu tim meraih kemenangan,” bilang striker Inggris, Wayne Rooney.

Dengan fakta ini tak ayal Roy Hodgson memiliki lebih banyak pilihan. Terlebih sebelumnya pasangan duet striker Andy Carrol dan Danny Welbeck sudah membuktikan ketajamannya saat Inggris membekap Swedia dengan skor 3-2.

“Andy (Carrol) striker yang fantastis. Itu sudah dibuktikannya bersama Newcastle dan Liverpool. Sementara Danny (Welbeck) adalah tandem saya di United. Akan lebih mudah bermain dengannya. Namun semua terserah keputusan coach, siapa yang akan diturunkan besok (dini hari nanti),” tambah Rooney.

Jika Hodgson memiliki banyak pilihan menatap  laga ini, hal bertolak belakang justru terjadi di kubu Ukraina. Absennya Andriy Shevchenko pada latihan kemarin mengindikasikan dirinya bakal absen saat menghadapi Inggris.

Ini sungguh ironis, sebab dua striker Ukraina lainnya Voronin dan Yarmolenko belum menunjukkan kontribusi yang maksimal. “Kita tetap berharap dia (Andriy Shevchenko) dapat pulih dan siap dimainkan. Seluruh rakyat Ukraina menaruh harapan kepadanya,” bilang Oleh Blokhin, pelatih Ukraina. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/