LONDON, SUMUTPOS.CO – Kutukan Arsenal ketika melawan juara bertahan Premier League yang sudah bertahan selama 13 tahun akhirnya pecah. Itu terjadi setelah Arsenal sukses menekuk Manchester City dengan skor 2-0 pada pekan ke-22 Premier League 2014/2015 di Etihad Stadium, Minggu (18/1).
Inilah kali pertama Arsenal mampu menekuk juara bertahan Premier League dalam partai tandang. Kali terakhir Arsenal melakukannya ialah saat menumbangkan Manchester United dengan skor 1-0 pada 8 Mei 2002 silam. Artinya, Arsenal harus menunggu selama 4638 hari untuk mengakhiri kutukan itu.
“Kami bermain lebih ke depan pada area mereka. Namun, kami juga bisa bermain lebih ke dalam di area kami,” terang pelatih Arsenal, Arsene Wenger di laman Sky Sports, Senin (19/1).
Kemenangan itu juga menghapus kenangan buruk Arsenal di Etihad Stadium pada musim lalu. Saat itu, tim berjuluk The Gunners tersebut ditekuk City dengan skor telak 3-6.
“Strategi kami berjalan dengan baik. Sebab, kami memang ingin menciptakan ruang yang sangat sempit pada sepertiga area kami. Terutama di depan kotak penalti di mana David Silva sangat berpengaruh,” tegas Wenger. (jos/jpnn)
LONDON, SUMUTPOS.CO – Kutukan Arsenal ketika melawan juara bertahan Premier League yang sudah bertahan selama 13 tahun akhirnya pecah. Itu terjadi setelah Arsenal sukses menekuk Manchester City dengan skor 2-0 pada pekan ke-22 Premier League 2014/2015 di Etihad Stadium, Minggu (18/1).
Inilah kali pertama Arsenal mampu menekuk juara bertahan Premier League dalam partai tandang. Kali terakhir Arsenal melakukannya ialah saat menumbangkan Manchester United dengan skor 1-0 pada 8 Mei 2002 silam. Artinya, Arsenal harus menunggu selama 4638 hari untuk mengakhiri kutukan itu.
“Kami bermain lebih ke depan pada area mereka. Namun, kami juga bisa bermain lebih ke dalam di area kami,” terang pelatih Arsenal, Arsene Wenger di laman Sky Sports, Senin (19/1).
Kemenangan itu juga menghapus kenangan buruk Arsenal di Etihad Stadium pada musim lalu. Saat itu, tim berjuluk The Gunners tersebut ditekuk City dengan skor telak 3-6.
“Strategi kami berjalan dengan baik. Sebab, kami memang ingin menciptakan ruang yang sangat sempit pada sepertiga area kami. Terutama di depan kotak penalti di mana David Silva sangat berpengaruh,” tegas Wenger. (jos/jpnn)