30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

19-0

Barcelona vs Granada

KALI ini takkan ada cerita layaknya kisah David dan Goliath saat Granada berkunjung ke Stadion Nou Camp dalam lanjutan La Liga Primera jornada ke-28, dini hari nanti.

Barcelona, tim raksasa asal Spanyol nampaknya akan mudah melumat tim liliput Granada, meski pada pertemuan pertama yang berlangsung di kandang Granada, 25 Oktober 2011 lalu, Los Blaugranas hanya menang 1-0.

Motivasi untuk terus menguntit Real Madrid yang berada di puncak klasemen dengan keunggulan delapan angka, seakan terus dipelihara punggawa Los Blaugranas, meski jika mereka mau jujur, sesungguhnya mustahil bagi anak asuh Pep Guardiola menyalip posisi seteru abadinya itu.
Namun perlu diingat jika marwah Barcelona sebagai pemegang 21 gelar juara La Liga harus tetap dijaga. Dua kekalahan dari tim sempilan  Getafe (0-1) dan Osasuna (2-3) tak harus terulang.

Selain hal tersebut, selama ini Barcelona pun terlihat sangat dominan setiap kali menjamu Granda di Nou Camp. Betapa tidak, dari 18 pertemuan yang sudah terjadi di sana, Blaugranas memenangkan seluruh laga.

Nah, peluang untuk menorehkan kemenangan ke-19 atas Granada pun terlihat semakin terbuka pasca gelandang enerjik milik Granda Carlos Martins, yang pekan lalu mencetak satu gol saat membantu timnya menang 2-1 atas Sporting Lisbon dipastikan absen.

“Konsentrasi harus tetap dijaga sehingga kami bisa memaksimalkan semua pertandingan yang dilakoni. Apalagi, setelah ini kami bakal menjalani tiga laga berat, yakni bertandang ke markas Mallorca dan dua kali menghadapi AC Milan,” bilang Pep Guardiola, entrenador Barcelona.
Terpisah, pelatih Granada Abel Resino menyadari timnya hanya  menjadi ajang pemanasan bagi skuad Barcelona yang akan berlaga di babak perempat final Liga Champions.

Karenanya Resino kembali meminta anak asuhnya untuk tampil all out sebagaimana yang mereka perlihatkan saat menekuk Sporting Gijon akhir pekan lalu.

“Itu (semangat, Red) yang menjadi modal kami dalam memenangi pertandingan. Bukan hanya saat menghadapi Gijon, ketika kami menang 4-1 atas Real Sosiedad, hal tersebut pun memiliki peran yang sangat besar,” bilang Abel Resino, entrenador Granada.

Resino boleh optimis namun dirinya tetap harus realistis dengan peluang timnya. Pasalnya,  fakta membuktikan terakhir kali Granda mengalahkan Barcelona adalah pada 9 April 1972. Dan itu sudah berlalu 40 tahun yang lalu.

Artinya, kemenangan 2-0 yang diraih Granada atas Barcelona itu takkan mampu menghalangi langkah Blaugranas membukukan rekor 19 kemenangan tanpa kalah atas Granada di Nou Camp. (*)

Barcelona vs Granada

KALI ini takkan ada cerita layaknya kisah David dan Goliath saat Granada berkunjung ke Stadion Nou Camp dalam lanjutan La Liga Primera jornada ke-28, dini hari nanti.

Barcelona, tim raksasa asal Spanyol nampaknya akan mudah melumat tim liliput Granada, meski pada pertemuan pertama yang berlangsung di kandang Granada, 25 Oktober 2011 lalu, Los Blaugranas hanya menang 1-0.

Motivasi untuk terus menguntit Real Madrid yang berada di puncak klasemen dengan keunggulan delapan angka, seakan terus dipelihara punggawa Los Blaugranas, meski jika mereka mau jujur, sesungguhnya mustahil bagi anak asuh Pep Guardiola menyalip posisi seteru abadinya itu.
Namun perlu diingat jika marwah Barcelona sebagai pemegang 21 gelar juara La Liga harus tetap dijaga. Dua kekalahan dari tim sempilan  Getafe (0-1) dan Osasuna (2-3) tak harus terulang.

Selain hal tersebut, selama ini Barcelona pun terlihat sangat dominan setiap kali menjamu Granda di Nou Camp. Betapa tidak, dari 18 pertemuan yang sudah terjadi di sana, Blaugranas memenangkan seluruh laga.

Nah, peluang untuk menorehkan kemenangan ke-19 atas Granada pun terlihat semakin terbuka pasca gelandang enerjik milik Granda Carlos Martins, yang pekan lalu mencetak satu gol saat membantu timnya menang 2-1 atas Sporting Lisbon dipastikan absen.

“Konsentrasi harus tetap dijaga sehingga kami bisa memaksimalkan semua pertandingan yang dilakoni. Apalagi, setelah ini kami bakal menjalani tiga laga berat, yakni bertandang ke markas Mallorca dan dua kali menghadapi AC Milan,” bilang Pep Guardiola, entrenador Barcelona.
Terpisah, pelatih Granada Abel Resino menyadari timnya hanya  menjadi ajang pemanasan bagi skuad Barcelona yang akan berlaga di babak perempat final Liga Champions.

Karenanya Resino kembali meminta anak asuhnya untuk tampil all out sebagaimana yang mereka perlihatkan saat menekuk Sporting Gijon akhir pekan lalu.

“Itu (semangat, Red) yang menjadi modal kami dalam memenangi pertandingan. Bukan hanya saat menghadapi Gijon, ketika kami menang 4-1 atas Real Sosiedad, hal tersebut pun memiliki peran yang sangat besar,” bilang Abel Resino, entrenador Granada.

Resino boleh optimis namun dirinya tetap harus realistis dengan peluang timnya. Pasalnya,  fakta membuktikan terakhir kali Granda mengalahkan Barcelona adalah pada 9 April 1972. Dan itu sudah berlalu 40 tahun yang lalu.

Artinya, kemenangan 2-0 yang diraih Granada atas Barcelona itu takkan mampu menghalangi langkah Blaugranas membukukan rekor 19 kemenangan tanpa kalah atas Granada di Nou Camp. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/