26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Cavani Harusnya Hat-trick

Udinese vs Napoli

UDINE – Empat gol, dua kartu merah, dan satu penalti mewarnai duel Udinese versus Napoli di Stadio Friuli kemarin. Udinese sempat di atas angin setelah memimpin dua gol melalui Giampiero Pinzi pada menit ke-28 dan Antonio Di Natale pada menit ke-52.

Kendati harus kehilangan striker Diego Fabbrini pada menit ke-59 yang diusir keluar lapangan, Udinese masih mampu mempertahankan keunggulan.  Namun, kartu merah kedua yang diterima pelatih Udinese Francesco Guidolin saat melakoni laga keseratus bersama klub berjuluk Zebrette tersebut membuat mental penggawa Udinese goyah.

Hasilnya, Napoli mendapat peluang memperkecil skor lewat titik penalti pada menit ke-75.  Sayang, Edinson Cavani gagal menjalankan tugas. Tendangan striker internasional Uruguay tersebut ditepis kiper Udinese Samir Handanovic. Tapi, Cavani tidak putus asa. Hanya dalam rentang empat menit, striker gondrong itu mencetak dua gol untuk membuat skor akhir menjadi 2-2.

Hasil seri praktis tidak memengaruhi posisi kedua tim di klasemen sementara. Hingga giornata ke-28, Napoli dan Udinese tetap menempati masing-masing peringkat keempat dan kelima dengan 47 angka. Kedua tim hanya terpaut satu angka dari peringkat ketiga Lazio yang beberapa jam sebelum laga di Friuli takluk 0-1 di kandang Catania.

“Kedua tim memiliki kesempatan merebut peringkat ketiga dan pertandingan berjalan ketat,” kata allenatore Napoli Walter Mazzarri di situs resmi klub.
“Kami tertinggal dua gol di babak pertama, tapi kami tidak kalah secara permainan. Kami justru membuat lebih banyak peluang dibandingkan Udinese. Secara keseluruhan, kami layak menang seandainya penalti itu masuk,” sambungnya.

Mazzarri pun tidak menyalahkan Cavani atas kegagalan penalti. Sebelum Cavani, Marek Hamsik juga pernah gagal mengeksekusi tendangan 12 pas di Serie A musim ini. “Tidak ada masalah dengan penendang penalti kami. Dalam latihan, mereka melakukannya dengan baik. Marek dan Edinson masih muda dan dalam penalti, keberuntungan juga menentukan,” jelasnya.

Dari kubu Udinese, wasit Gianluca Rocchi menjadi sasaran atas hasil imbang. Presiden Udinese Giampaolo Pozzo menyebut kepemimpinan wasit sangat menyedihkan. ?Wasit benar-benar tidak layak memimpin pertandingan. Selama 26 tahun di sepak bola, saya tidak pernah melihat kesalahan wasit yang begitu fatal,? komplain Pozzo di Sky Italia.

Berbeda dengan Pozzo, Guidolin tidak ingin berkonfrontasi dengan pengadil lapangan. Untuk diketahui, Guidolin diusir karena protes atas penalti Napoli. “Diusir di laga spesial memang tidak menyenangkan. Tapi, saya bisa apa. Keputusan itu sudah tepat,” ucapnya. (dns/jpnn)

Udinese vs Napoli

UDINE – Empat gol, dua kartu merah, dan satu penalti mewarnai duel Udinese versus Napoli di Stadio Friuli kemarin. Udinese sempat di atas angin setelah memimpin dua gol melalui Giampiero Pinzi pada menit ke-28 dan Antonio Di Natale pada menit ke-52.

Kendati harus kehilangan striker Diego Fabbrini pada menit ke-59 yang diusir keluar lapangan, Udinese masih mampu mempertahankan keunggulan.  Namun, kartu merah kedua yang diterima pelatih Udinese Francesco Guidolin saat melakoni laga keseratus bersama klub berjuluk Zebrette tersebut membuat mental penggawa Udinese goyah.

Hasilnya, Napoli mendapat peluang memperkecil skor lewat titik penalti pada menit ke-75.  Sayang, Edinson Cavani gagal menjalankan tugas. Tendangan striker internasional Uruguay tersebut ditepis kiper Udinese Samir Handanovic. Tapi, Cavani tidak putus asa. Hanya dalam rentang empat menit, striker gondrong itu mencetak dua gol untuk membuat skor akhir menjadi 2-2.

Hasil seri praktis tidak memengaruhi posisi kedua tim di klasemen sementara. Hingga giornata ke-28, Napoli dan Udinese tetap menempati masing-masing peringkat keempat dan kelima dengan 47 angka. Kedua tim hanya terpaut satu angka dari peringkat ketiga Lazio yang beberapa jam sebelum laga di Friuli takluk 0-1 di kandang Catania.

“Kedua tim memiliki kesempatan merebut peringkat ketiga dan pertandingan berjalan ketat,” kata allenatore Napoli Walter Mazzarri di situs resmi klub.
“Kami tertinggal dua gol di babak pertama, tapi kami tidak kalah secara permainan. Kami justru membuat lebih banyak peluang dibandingkan Udinese. Secara keseluruhan, kami layak menang seandainya penalti itu masuk,” sambungnya.

Mazzarri pun tidak menyalahkan Cavani atas kegagalan penalti. Sebelum Cavani, Marek Hamsik juga pernah gagal mengeksekusi tendangan 12 pas di Serie A musim ini. “Tidak ada masalah dengan penendang penalti kami. Dalam latihan, mereka melakukannya dengan baik. Marek dan Edinson masih muda dan dalam penalti, keberuntungan juga menentukan,” jelasnya.

Dari kubu Udinese, wasit Gianluca Rocchi menjadi sasaran atas hasil imbang. Presiden Udinese Giampaolo Pozzo menyebut kepemimpinan wasit sangat menyedihkan. ?Wasit benar-benar tidak layak memimpin pertandingan. Selama 26 tahun di sepak bola, saya tidak pernah melihat kesalahan wasit yang begitu fatal,? komplain Pozzo di Sky Italia.

Berbeda dengan Pozzo, Guidolin tidak ingin berkonfrontasi dengan pengadil lapangan. Untuk diketahui, Guidolin diusir karena protes atas penalti Napoli. “Diusir di laga spesial memang tidak menyenangkan. Tapi, saya bisa apa. Keputusan itu sudah tepat,” ucapnya. (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/