25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Menguji Diri

Timnas Brasil akan menghadapi Italia dalam laga persahabatan. Karena yang bertemu adalah dua tim raksasa, maka intensitas dan aura pertandingan nanti akan lebih panas dari sekadar laga persahabatan.

Kedua tim dengan trofi Piala Dunia terbanyak akan bertemu di Jenewa, Swiss, pada Jumat (22/3) malam WIB.

Brasil adalah tim tersukses di dunia dengan raihan lima kali juara dunia — terakhir direbut tahun 2002 — sementara Italia punya empat titel tersebut dengan yang keempat direbut di Jerman 2006.

Jelas dengan latar belakang kedua tim sebagai penghasil para talenta pesepakbola terbaik, maka tajuk laga persahabatan dirasa Andrea Pirlo kurang tepat karena nantinya kedua tim akan ngotot untuk mengincar kemenangan, demi yang namanya harga diri dan prestise.

Sepanjang sejarah Brasil dan Italia sudah tujuh kali bertemu di mana Selecao (julukan Brasil) (julukan timnas Italia) menang empat kali, Azzurri cuma sekali dan dua laga lain berakhir imbang. Pertemuan terakhir di Piala Konfederasi 2009 saat Brasil menang tiga gol tanpa balas.

“Tidak pernah ada yang namanya laga persahabatan dalam sepakbola, khususnya ketika Italia bermain dan terlebih lagi lawannya adalah Brasil. Kami sudah menghadapi Brasil pada beberapa kesempaan dalam beberapa tahun terakhir dan kami tampil cukup buruk melawan mereka,” demikian bilang gelandang senior Italia Andrea Pirlo.

“Pertandingan hari Kamis akan jadi penting, itu akan memberi kami jawaban penting mengenai masa depan, mengenai kemampuan kami. Ini adalah jenis pertandingan yan gakan membantu Anda menjadi lebih matang, tak peduli jika pun Anda tampil buruk melawan mereka,” lugas kiper klub Juventus itu.

Football Italia mencatat, Italia belum bisa mengalahkan Brasil lagi sejak menang 3-2 di Piala Dunia 1982 ketika Paolo Rossi mencetak trigol. Buffon pernah dua kali tampil membela Italia dalam menghadapi Brasil dan merasakan kekalahan 0-2 dan 0-3 pada tahun 2009.

Karena hal tersebut Pelatih Cesare Prandelli memastikan Gli Azzurri akan menatap serius kedua laga tersebut meski lawan Brasil cuma sebatas laga friendly.

Sebelum menghadapi Malta di Kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup B 26 Maret mendatang, Italia akan lebih dulu terbang ke Jenewa, Swiss untuk menghadapi Brasil dalam laga persahabatan.

Ditilik dari level laga tersebut jelas Malta adalah lawan yang harus diwaspadai Italia karena ini menyangkut peluang mereka lolos ke putaran final tahun depan. Meski berada di posisi puncak grup dengan 10 poin dari empat laga tapi Italia tak bisa anggap remeh para pesaing mereka di grup ini.

Mereka hanya memainkan satu laga kualifikasi bulan ini sebelum tanding lagi dua kali di bulan September sementara Bulgaria, Republik Ceko dan Denmark suatu waktu bisa mengintai posisi juara dunia empat kali itu jika saja gagal meraih angka penuh lawan Malta.

Namun bagi Prandelli fokus Italia bukan hanya melawan Malta tapi juga laga Big Match kontra Brasil yang dianggapnya sama pentingnya, karena mempertemukan dua tim pemilik gelar Piala Dunia terbanyak.

“Saya ingin mempersiapkan tim untuk dua laga yang saya nilai sebagai kualifikasi ini. Keduanya merupakan laga penting, bahkan Malta lebih penting karena itu bisa menghasilkan tiga poin,” ujar Prandelli di Football Italia.

“Tapi ketika Anda menghadapi Brasil, Anda tidak bisa membuang-buang waktu ketika sedang melakukan persiapan. Nama besar mereka jadi fokus kami,” tuntasnya. (bbs/jpnn)

Timnas Brasil akan menghadapi Italia dalam laga persahabatan. Karena yang bertemu adalah dua tim raksasa, maka intensitas dan aura pertandingan nanti akan lebih panas dari sekadar laga persahabatan.

Kedua tim dengan trofi Piala Dunia terbanyak akan bertemu di Jenewa, Swiss, pada Jumat (22/3) malam WIB.

Brasil adalah tim tersukses di dunia dengan raihan lima kali juara dunia — terakhir direbut tahun 2002 — sementara Italia punya empat titel tersebut dengan yang keempat direbut di Jerman 2006.

Jelas dengan latar belakang kedua tim sebagai penghasil para talenta pesepakbola terbaik, maka tajuk laga persahabatan dirasa Andrea Pirlo kurang tepat karena nantinya kedua tim akan ngotot untuk mengincar kemenangan, demi yang namanya harga diri dan prestise.

Sepanjang sejarah Brasil dan Italia sudah tujuh kali bertemu di mana Selecao (julukan Brasil) (julukan timnas Italia) menang empat kali, Azzurri cuma sekali dan dua laga lain berakhir imbang. Pertemuan terakhir di Piala Konfederasi 2009 saat Brasil menang tiga gol tanpa balas.

“Tidak pernah ada yang namanya laga persahabatan dalam sepakbola, khususnya ketika Italia bermain dan terlebih lagi lawannya adalah Brasil. Kami sudah menghadapi Brasil pada beberapa kesempaan dalam beberapa tahun terakhir dan kami tampil cukup buruk melawan mereka,” demikian bilang gelandang senior Italia Andrea Pirlo.

“Pertandingan hari Kamis akan jadi penting, itu akan memberi kami jawaban penting mengenai masa depan, mengenai kemampuan kami. Ini adalah jenis pertandingan yan gakan membantu Anda menjadi lebih matang, tak peduli jika pun Anda tampil buruk melawan mereka,” lugas kiper klub Juventus itu.

Football Italia mencatat, Italia belum bisa mengalahkan Brasil lagi sejak menang 3-2 di Piala Dunia 1982 ketika Paolo Rossi mencetak trigol. Buffon pernah dua kali tampil membela Italia dalam menghadapi Brasil dan merasakan kekalahan 0-2 dan 0-3 pada tahun 2009.

Karena hal tersebut Pelatih Cesare Prandelli memastikan Gli Azzurri akan menatap serius kedua laga tersebut meski lawan Brasil cuma sebatas laga friendly.

Sebelum menghadapi Malta di Kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup B 26 Maret mendatang, Italia akan lebih dulu terbang ke Jenewa, Swiss untuk menghadapi Brasil dalam laga persahabatan.

Ditilik dari level laga tersebut jelas Malta adalah lawan yang harus diwaspadai Italia karena ini menyangkut peluang mereka lolos ke putaran final tahun depan. Meski berada di posisi puncak grup dengan 10 poin dari empat laga tapi Italia tak bisa anggap remeh para pesaing mereka di grup ini.

Mereka hanya memainkan satu laga kualifikasi bulan ini sebelum tanding lagi dua kali di bulan September sementara Bulgaria, Republik Ceko dan Denmark suatu waktu bisa mengintai posisi juara dunia empat kali itu jika saja gagal meraih angka penuh lawan Malta.

Namun bagi Prandelli fokus Italia bukan hanya melawan Malta tapi juga laga Big Match kontra Brasil yang dianggapnya sama pentingnya, karena mempertemukan dua tim pemilik gelar Piala Dunia terbanyak.

“Saya ingin mempersiapkan tim untuk dua laga yang saya nilai sebagai kualifikasi ini. Keduanya merupakan laga penting, bahkan Malta lebih penting karena itu bisa menghasilkan tiga poin,” ujar Prandelli di Football Italia.

“Tapi ketika Anda menghadapi Brasil, Anda tidak bisa membuang-buang waktu ketika sedang melakukan persiapan. Nama besar mereka jadi fokus kami,” tuntasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/