UDINESE dalam gairah bagus untuk kembali meraih angka penuh di lanjutan Serie A. Apalagi laga akhir pekan ini bakal dilakoni di Stadion Friuli, markas sendiri. Walau lawan yang datang skala besar: Lazio, anak asuh Francesco Guidolin ogah gentar.
Misi harus menang jelas sudah jadi acuan sejak pertemuan pertama paruh musim lalu. Saat itu ketika main di kandang Lazio, Udinese takluk telak 3-0. Kalau konsisten dan strategi oke, inilah waktunya revans.
Menilik performa, Lazio sedang galau sepanjang April ini. Tercatat dari empat laga di bulan ini, hanya satu angka bisa diperoleh klub berjuluk Elang itu. Selebihnya Lazio kandas, termasuk di lanjutan Serie A. Terakhir mereka kalah 0-2 di kandang sendiri dari Juventus.
Sedangkan Udinese dalam performa cukup oke. Dari tiga laga terakhir di Serie A, Udinese belum kalah. Terakhir kalah hanya dari Catania pertengahan Maret lalu.
Yang lebih menarik, kedua tim saat ini masih berpeluang mentas di kompetisi Eropa musim depan. Lazio cukup dekat sebab sejauh ini bisa duduk di peringkat lima. Sedangkan Udinese agak tercecer ke peringkat sembilan. Keduanya masih punya kans main di Europa League. Atau bahkan Lazio bisa saja lolos ke Liga Champions.
Menatap laga ini, tuan rumah tampaknya bakal kehilangan Giampiero Pinzi dan Luis Muriel karena cedera. Sedangkan Lazio juga punya masalah serupa dengan sederet nama ini: Cristian Brocchi, Abdoulay Konko, Bruno Pereirinha dan Andre Dias.
Tapi walau tuan rumah kehilangan Muriel, pelapisnya tak kalah oke. Dialah Maicosuel yag dianggap mampu menggantikan peran menyalurkan bola dari tengah ke lini depan. Sosok Antonio Di Natale bakal mudah mencetak gol sebab servis dari pemain asal Brasil itu.
Di sisi lain, pelatih Lazio, Vladimir petkovic mengaku sedang butuh pemain baru untuk mengarungi Serie A dengan seksama. Apalagi kans mereka main di kompetis Eropa musim depan masih terbuka.
“Anda tidak dapat bermain hanya dengan delapan, sembilan, atau 10 pemain-pemain pilihan,” kata Petkovic dilansir Goal.
Sejauh ini, Lazio memang merasakan dampaknya. Dari 13 laga terakhir, hanya 12 poin yang bisa diamankan.
“Untuk bersaing di papan atas, anda harus memiliki skuad yang sangat besar. Pekerjaan saya adalah juga memahami siapa yang tidak berada pada performa terbaik. Namun musim ini sudah sangat positif, jadi mari jangan cuma melihat beberapa pekan terakhir ini saja,” tutur pelatih asal Bosnia-Herzegovina itu. (*)