BRASILIA-Awalnya Pele berniat untuk menenangkan para pengunjuk rasa yang sedang ramai di Brasil. Namun, siapa sangka niatnya itu justru mendatangkan hujatan pada dirinya sendiri.
Protes dan unjuk rasa itu berlangsung selama perhelatan Piala Konfederasi dalam beberapa hari terakhir. Unjuk rasa ini dilakukan dalam rangka mengecam penggunaan dana secara berlebihan.
Dana tersebut dihabiskan untuk membangun stadion-stadion Piala Dunia dan berbagai fasilitas pendukungnya. Stadion Maracana, misalnya, sampai menghabiskan USD600 juta meskipun awalnya cuma dianggarkan USD350 juta. Artinya, pembengkakan itu nyaris dua kali lipat.
Di sisi lain, sarana kesehatan dan pendidikan di Brasil masih kurang memadai. Selain itu mereka juga memprotes mahalnya biaya transportasi publik. Para pengunjuk rasa menilai dana yang besar itu sebaiknya dialokasikan untuk ketiga bidang tersebut.
Unjuk rasa itu dihadapi oleh pihak keamanan dengan sikap represif. Contohnya, pada saat laga Italia bentrok Meksiko berlangsung beberapa hari lalu.
Media lokal Brasil, seperti dilansir Reuters, menyebutkan sekitar 600 orang melakukan demo di luar Stadion Maracana. Para pendemo berusaha menembus barikade polisi, sementara polisi membalasnya dengan tembakan peluru karet dan gas air mata.
Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari hari sebelumnya di partai pembukaan antara Brasil melawan Jepang, di mana 500 orang mencoba memblokade akses masuk ke stadion.
Pele pun angkat bicara. Legenda sepak bola asal Brasil itu mengatakan, para demonstran sebaiknya melupakan masalah dan mulai mendukung tim nasional Brasil yang sedang berlaga di Piala Konfederasi. “Mari kita lupakan segala kerumitan ini, semua protes ini, dan mari mengingat Timnas Brasil adalah kebanggaan negara dan darah kita,” tuturnya kepada O Globo TV.
Rupanya ucapan Pele itu justru mengundang amarah. Ia dicap cuek dan tidak mau tahu dengan masalah rakyat. Imbasnya, ia pun mendapatkan hujatan. “Sekarang Pele mengatakan rakyat harus melupakan segala kerumitan ini dan mendukung tim nasional. Tim nasional, FIFA, stadion yang berharga jutaan, silakan ke neraka!” demikian tulis seorang pemrotes di satu laman Facebook seperti dilansir Reuters.
“Silakan pergi ke rumah sakit, naiklah bus yang tidak ada keamanannya, dan lihat apa ia masih akan berkata hal sama,” tulis pemrotes lainnya.
Di sisi lain, unjuk rasa para warga Brasil ini justru menginspirasi Neymar. Setidaknya demikianlah yang diakuinya. “Saya orang Brasil dan saya mencintai negara saya. Saya memiliki keluarga dan teman-teman yang tinggal di Brasil. Untuk alasan itu saya ingin Brasil yang lebih aman, lebih sehat dan lebih jujur,” tulis Neymar di akun Facebook-nya. (bbs/jpnn)
Tenangkan Demonstran, Pele Dihujat
BRASILIA-Awalnya Pele berniat untuk menenangkan para pengunjuk rasa yang sedang ramai di Brasil. Namun, siapa sangka niatnya itu justru mendatangkan hujatan pada dirinya sendiri.
Protes dan unjuk rasa itu berlangsung selama perhelatan Piala Konfederasi dalam beberapa hari terakhir. Unjuk rasa ini dilakukan dalam rangka mengecam penggunaan dana secara berlebihan.
Dana tersebut dihabiskan untuk membangun stadion-stadion Piala Dunia dan berbagai fasilitas pendukungnya. Stadion Maracana, misalnya, sampai menghabiskan USD600 juta meskipun awalnya cuma dianggarkan USD350 juta. Artinya, pembengkakan itu nyaris dua kali lipat.
Di sisi lain, sarana kesehatan dan pendidikan di Brasil masih kurang memadai. Selain itu mereka juga memprotes mahalnya biaya transportasi publik. Para pengunjuk rasa menilai dana yang besar itu sebaiknya dialokasikan untuk ketiga bidang tersebut.
Unjuk rasa itu dihadapi oleh pihak keamanan dengan sikap represif. Contohnya, pada saat laga Italia bentrok Meksiko berlangsung beberapa hari lalu.
Media lokal Brasil, seperti dilansir Reuters, menyebutkan sekitar 600 orang melakukan demo di luar Stadion Maracana. Para pendemo berusaha menembus barikade polisi, sementara polisi membalasnya dengan tembakan peluru karet dan gas air mata.
Aksi ini merupakan aksi lanjutan dari hari sebelumnya di partai pembukaan antara Brasil melawan Jepang, di mana 500 orang mencoba memblokade akses masuk ke stadion.
Pele pun angkat bicara. Legenda sepak bola asal Brasil itu mengatakan, para demonstran sebaiknya melupakan masalah dan mulai mendukung tim nasional Brasil yang sedang berlaga di Piala Konfederasi. “Mari kita lupakan segala kerumitan ini, semua protes ini, dan mari mengingat Timnas Brasil adalah kebanggaan negara dan darah kita,” tuturnya kepada O Globo TV.
Rupanya ucapan Pele itu justru mengundang amarah. Ia dicap cuek dan tidak mau tahu dengan masalah rakyat. Imbasnya, ia pun mendapatkan hujatan. “Sekarang Pele mengatakan rakyat harus melupakan segala kerumitan ini dan mendukung tim nasional. Tim nasional, FIFA, stadion yang berharga jutaan, silakan ke neraka!” demikian tulis seorang pemrotes di satu laman Facebook seperti dilansir Reuters.
“Silakan pergi ke rumah sakit, naiklah bus yang tidak ada keamanannya, dan lihat apa ia masih akan berkata hal sama,” tulis pemrotes lainnya.
Di sisi lain, unjuk rasa para warga Brasil ini justru menginspirasi Neymar. Setidaknya demikianlah yang diakuinya. “Saya orang Brasil dan saya mencintai negara saya. Saya memiliki keluarga dan teman-teman yang tinggal di Brasil. Untuk alasan itu saya ingin Brasil yang lebih aman, lebih sehat dan lebih jujur,” tulis Neymar di akun Facebook-nya. (bbs/jpnn)