Turkmenistan vs Indonesia
JAKARTA – Apa jadinya jika timnas Indonesia menjalani laga internasional dengan persiapan apa adanya? Hasilnya akan diketahui ketika malam nanti Firman Utina menjalani pertandingan leg pertama babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia putaran II melawan tuan rumah Turkmensitan di Ashgabat disiarkan langsung RCTI malam ini pukul 20.30 WIB.
Karena kisruh perebutan kekuasaan di PSSI, persiapan timnas menyongsong laga penting ini praktis hanya dilakukan lima hari. Tak hanya itu, mental pemain juga terganggu dengan diberhentikannya pelatih Alfred Riedl sebelum pemusatan latihan dimulai. Pelatih asal Austria itu digantikan oleh pelatih asal Belanda Wim Wijsbergen.
Timnas berangkat ke Turkmenistan dengan kondisi stamina tidak siap untuk bermain all out selama 90 menit. Fisioterapis Mathias Ibo menyebut jika kondisi stamina pemain hanya 80 persen. Itu karena saat dipanggil menjalani pemusatan latihan di Jakarta pekan lalu, mayoritas pemain tengah berlibur dengan keluarga setelah menjalani kompetisi berat. Masalah baru menyusul setelah dua pemain yang tenaganya dibutuhkan untuk meladeni Turkmenistan, Tony sucipto dan Wahyu Wijiastanto gagal berangkat karena visa nya tidak beres hingga keberangkatan.
“Persiapan kita memang seperti ini. Saya berharap pemain bisa tampil lepas tanpa tekanan apapun,” cetus Wim Rijsbergen usai latihan terakhir di Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK) Selasa sore lalu (19/7).
Berbeda dengan Indonesia, tuan rumah Turkmenistan memiliki persiapan jauh lebih bagus. Bahkan sejak awal Juli tim berjuluk The Green itu melakukan pemusatan latihan di Belarusia.
Selama pemusatan latihan Turkmenistan melakoni tiga kali uji coba. Tapi tiga-tiganya berakhir dengan kekalahan. Pada ujicoba pertama The Green menyerah 0-1 dari tim Belarus U21 (14/7). Di uji tanding kedua Turkmenistan menyerah dengan skor yang sama dari FC Torpedo (16/7). Dan pada uji coba (18/7) Turkmenistan menyerah 1-2 di tangan FC Naftan.
Turkmenistan memang kalah dalam tiga kali ujicobanya sebelum menjamu Indonesia. Dalam situs FIFA yang terbaru tercatat jika saat ini Indonesia berada di peringkat ke-132 dan Turkmenistan di urutan 143. Tapi itu bukan berarti Indonesia akan dengan muda mengalahkan mereka. Dengan tiga kekalahan itu bisa jadi kemudian mereka mendapatkan pelajaran berharga dalam meramu strategi untuk melawan timnas Merah Putih malam nanti. “Target kami adalah lolos ke babak berikutnya selanjutnya dan anak-anak bertekad meraihnya,” ujar Yazguly Hojageldiyev, pelatih Turkemenistan seperti dilansir situs AFC, www.the-afc.com.
Ditemui di lapangan C Senayan kemarin sore, asisten pelatih timnas Indonesia Widodo Cahyono Putro mengatakan hasl seri sudah sangat bagus bagi Firman Utina dkk. Dengan begitu tugas timnas di leg kedua yang akan digelar 28 Juli lusa di SUGBK akan lebih mudah. “Hasil seri di leg pertama akan menguntungkan kita. Sebab di leg kedua timnas akan main dengan dukungan ribuan suporter fanatik kita,” kata Widodo.
Secara khusus asisten pelatih yang bekerjasama dengan Alfred Riedl di Piala AFF 2010 itu berharap bergabungnya pemain terbaik dan top scorer ISL 2010/2011 Boaz Solossa yang dipinggirkan dari skuad Piala AFF bisa menjadi senjata tersendiri untuk membuat kejutan di Ashgabat. Melihat persiapan saat latihan, malam nanti hampir pasti Boaz akan bertandem dengan Cristian Gonzales di barisan depan. (ali/jpnn)