SAAT ini persaingan yang tercipta antara dua klub asal Kota Manchester tak begitu panas. Manchester United yang telah 19 kali merengkuh trofi Premier League, kokoh di puncak klasemen dengan poin 65, atau unggul 12 angka dari pesaingnya Manchester City yang berada di peringkat kedua.
Fakta ini jelas membuat nasib Roberto Mancini, tactician Manchester City menjadi tak menentu. Pria yang musim lalu sukses mengakhiri penantian gelar City selama 44 tahun, kini justru berpotensi didepak.
Buruknya performa yang diperlihatkan City musim ini menjadi alasan paling sakti untuk mendepak mantan pemain idola Sampdoria dan Lazio itu. “Tidak. Jangan sebut kami telah kehilangan peluang. Kami masih berada di jalur yang benar untuk terus bersaing dengan mereka (Manchester United) dalam perburuan trofi musim ini,” tandas Roberto Mancini.
“Saya masih akan tetap berada di sini hingga kontrak saya selesai. Setelah itu, semuanya bisa saja terjadi. Apakah saya tetap berada di sini atau kembali ke Italia,” bilang Mancini seakan menegaskan bahwa posisinya masih aman di kursi kepelatihan The Citizens (sebutan lain Manchester City).
Mancio (panggilan akrab Roberto Mancini) boleh saja optimis, namun dengan 12 laga tersisa, sesungguhnya menggambarkan betapa tipisnya peluang City untuk mempertahankan trofi yang mereka rengkuh musim lalu. “Kami tak boleh menyerah meski ini terlihat sulit. Saya memilih untuk berpikir kami bisa melakukannya. Seperti yang saya bilang tahun lalu, kami akan berjuang sampai akhir. Saya bisa menjamin itu,” katanya.
Parahnya, ketika City membutuhkan tambahan angka pada setiap pertandingan yang dilakoni, malam ini Sergio Aguero dkk justru akan menghadapi pertandingan berat menghadapi Chelsea di Etihad Stadium.
“Chelsea adalah tim bagus. Mereka memenangi Liga Champions karena sebuah alasan dan bahkan meski tersingkir dari turnamen itu dan tak menjalani musim sebaik harapan mereka di liga, mereka masih merupakan tim bagus dengan banyak pemain fantastis,” ujar Mancio.
Beruntung bagi Mancio karena tekadnya untuk memetik tiga angka dari Chelsea, malam ini disambut antusias seluruh pemainnya. “Kemenangan itu (terakhir) membantu kami menjadi lebih baik dan percaya diri untuk menghadapi laga melawan Chelsea,” ujar striker berdarah Argentina Sergio Aguero.
Memang, lima hari lalu City menang telak 4-0 atas Leeds United di ajang FA Cup. Kemenangan ini tentu saja membangkitkan kembali gairah penggawa The Citizens, yang sepekan sebelumnya dibekap Southampton dengan skor 1-3.
Sayangnya, tak hanya tuan rumah yang sedang dalam kondisi bagus, calon tamu Chelsea juga sedang on fire usai memastikan langkah ke babak 16 besar Europa League pascamenyingkirkan Sparta Praha (1-0 dan 1-1).
Apalagi tactician Chelsea melihat jika calon lawannya tak setangguh musim lalu. Tak pelak ini membuatnya yakin mampu mempermalukan City di Etihad Stadium guna memperkecil margin poin di antara kedua tim.
“Kami punya respek besar karena City tim hebat. Tapi kami harus menghadapi mereka dengan kepercayaan diri tinggi dan jika kami bisa mendekati mereka, maka kami akan bisa bersaing demi posisi dua klasemen. Dan jika pun tidak, kami tetap akan berjuang di empat besar,” ucap Benítez.
“Prioritas kami adalah kemenangan; jika kami menang melawan mereka, kami kian mendekat, tapi jika kalah, kami tak boleh pesimis. Saya bisa melihat tim ini sedang percaya diri, percaya diri bahwa kami mampu mengalahkan City atau siapapun jika kami bermain dengan cara yang benar,” sambungnya.
Hingga matchday ke-26, Chelsea masih duduk di peringkat tiga. Tetapi posisi mereka masih jauh dari kata aman dari tiga pengancam di bawah mereka. Tottenham Hotspur masih membuntuti dengan selisih satu angka, sementara margin lima angka memisahkan mereka dari Arsenal. Perbedaan tujuh poin, juga masih membuka peluang Everton untuk jadi peneror potensial.
“Pada pertandingan besok (hari ini, Red) kami hanya kehilangan Oriol Romeu, sementara mereka tampil tanpa tiga pemain pilarnya Gareth Barry (sanksi), Micah Richards (lutut) dan kapten Vincent Kompany (betis). Ini membuat mereka tak kokoh. Dan itu akan kami manfaatkan,” tandas Benitez.
Jika Benitez mampu mengalahkan City seperti apa yang telah diapungkannya, maka selain memperkecil margin poin dnegan City, di sisi lain, Benitez pun mengakhiri catatan buruk Chelsea yang tak pernah menang sejak tahun 2008. Mampukah Benitez melakukannya? Sama-sama kita tunggu jawabannya. (*)