MADRID- Masalah hak siar televisi masih menjadi polemik di La Liga Spanyol. Buntutnya, liga terancam mogok sebagai ancaman dari penegasan ultimatum serupa yang dilancarkan LFP Februari silam.
LFP menaungi klub-klub yang berada di divisi pertama dan kedua kompetisi Liga Spanyol. Diberitakan Four Four Two Februari silam LFP menentang peraturan dari pemerintah yang mengatakan bahwa salah satu pertandingan La Liga di setiap pekannya disiarkan di televisi secara gratis.
Peraturan soal tayangan di televisi secara gratis itu mulai diperkenalkan pada tahun 1997, di mana saat itu fans harus membayar lebih tinggi untuk menonton laga La Liga di televisi berbayar.
LFP kemudian menyatakan bahwa Spanyol merupakan satu-satunya negara di dunia di mana satu pertandingan harus ditampilkan secara gratis dan hal itu merupakan pengambilalihan hak klub tanpa memberikan kompensasi apa-apa.
LFP mengklaim bahwa penolakan mereka mendapatkan dukungan mutlak dari liga sepak bola profesional Eropa (EPFL). EPFL menyatakan bahwa peraturan tersebut berdampak pada kelanjutan perkembangan Liga Spanyol, kelayakan ekonomi, aspek olahraga, dan fungsi sosial.
Februari silam LFP meminta agar peraturan tersebut ditunda hingga awal musim 2012/2013 sehingga klub-klub berada dalam posisi tawar yang lebih kuat untuk bernegosiasi dengan stasiun televisi. Presiden LFP Jose Luis Astiazaran mengatakan bahwa bila hingga jornada ke-30 yang jatuh pada awal April mendatang pemerintah dan dewan belum mendapatkan solusi, maka klub akan mogok. Dalam perkembangan selanjutnya, LFP kembali menegaskan sikapnya soal pemogokan yang diberitakan Reuters Rabu (23/3) dengan mengutip pernyataan di situs resmi LFP. “LFP tetap pada keputusannya. Yakni menunda laga yang berlangsung pada 3 April, hingga ada perkembangan yang kongkret,” demikian tulis pernyataan itu. Laga yang terancam imbas pemogokan Real Madrid v Sporting Gijon dan Villarreal kontra Barcelona.(net/jpnn)