26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Hina Boateng Juve Didenda Rp380 Juta

TURIN- Ulah rasis fans Juventus membuat klub asal Kota Turin itu didenda. Fans Juventus menyanyikan hal rasis kepada pemain AC Milan, Kevin Prince Boateng.

Pada saat pemanasan jelang pertandingan, terdengar nyanyian rasis itu. Menurut laporan Football Italia, Bianconeri dijatuhi denda €30 ribu (Rp380,133 juta) akibat ulah fansnya tersebut.

Ini bukan kali pertama Boateng menerima perlakuan rasisme. Pada laga persahabatan melawan Pro Patria, pemain asal Ghana ini juga menjadi subjek rasisme. Boateng memutuskan untuk meninggalkan lapangan setelah mendengar suara monyet yang ditujukan padanya.
Tak ingin masalah ini bertambah panjang, pihak Juventus merilis pernyataan dalam situs resminya. Pernyataan tersebut menegaskan Bianconeri menentang segala bentuk rasisme dan diskriminasi.

“Juventus Football Club mengingatkan fans dan media bahwa klub terlibat dalam proyek yang didedikasikan untuk menentang segala bentuk rasisme dan diskriminasi. Faktanya, klub begitu dekat dengan UNESCO di Turin dan dengan dukungan UNESCO membuat edisi ketiga ‘Un calcio al razzismo (Tendang Keluar Rasisme) dan edisi perdana ‘Gioca con me’ (Bermain bersama Saya),” demikian bunyi pernyataan resmi Juventus.

“Pernyataan ini bukan dimaksudkan untuk menentang keputusan hakim olahraga. Ini adalah bentuk dukungan. Perilaku di Juventus Stadium juga harus dihukum jika terjadi di tempat lain dengan tindakan yang sama dan dengan kerja sama dari klub,” lanjut pernyataan itu.
Ulah sebagian Juventini dalam laga tersebut dianggap tidak mewakili posisi klub yang terdiri dari jutaan fans. Bahkan, itu tidak termasuk dalam sebagian besar penonton di Juventus Stadium. (bbs)

TURIN- Ulah rasis fans Juventus membuat klub asal Kota Turin itu didenda. Fans Juventus menyanyikan hal rasis kepada pemain AC Milan, Kevin Prince Boateng.

Pada saat pemanasan jelang pertandingan, terdengar nyanyian rasis itu. Menurut laporan Football Italia, Bianconeri dijatuhi denda €30 ribu (Rp380,133 juta) akibat ulah fansnya tersebut.

Ini bukan kali pertama Boateng menerima perlakuan rasisme. Pada laga persahabatan melawan Pro Patria, pemain asal Ghana ini juga menjadi subjek rasisme. Boateng memutuskan untuk meninggalkan lapangan setelah mendengar suara monyet yang ditujukan padanya.
Tak ingin masalah ini bertambah panjang, pihak Juventus merilis pernyataan dalam situs resminya. Pernyataan tersebut menegaskan Bianconeri menentang segala bentuk rasisme dan diskriminasi.

“Juventus Football Club mengingatkan fans dan media bahwa klub terlibat dalam proyek yang didedikasikan untuk menentang segala bentuk rasisme dan diskriminasi. Faktanya, klub begitu dekat dengan UNESCO di Turin dan dengan dukungan UNESCO membuat edisi ketiga ‘Un calcio al razzismo (Tendang Keluar Rasisme) dan edisi perdana ‘Gioca con me’ (Bermain bersama Saya),” demikian bunyi pernyataan resmi Juventus.

“Pernyataan ini bukan dimaksudkan untuk menentang keputusan hakim olahraga. Ini adalah bentuk dukungan. Perilaku di Juventus Stadium juga harus dihukum jika terjadi di tempat lain dengan tindakan yang sama dan dengan kerja sama dari klub,” lanjut pernyataan itu.
Ulah sebagian Juventini dalam laga tersebut dianggap tidak mewakili posisi klub yang terdiri dari jutaan fans. Bahkan, itu tidak termasuk dalam sebagian besar penonton di Juventus Stadium. (bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/