34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Makin Pede

Mentas di Arena Fonte Nova, Minggu (23/6) dini hari WIB, kedua tim bermain ketat sebelum akhirnya gol pertama tercipta menjelang turun minum. Gianluigi Buffon berhasil melakukan penyelamatan apik usai mencegah gol Fred masuk ke gawangnya di menit injury time. Tetapi Dante dengan sigap menyambut bola rebound untuk mengubah skor jadi 1-0. Enam menit memasuki babak kedua, Italia menyamakan kedudukan. Mario Balotelli melepaskan umpan apik yang kemudian dilanjutkan oleh Emanuele Giaccherini untuk bikin skor jadi 1-1. Neymar kemudian membuat Brasil memimpin lagi empat menit berselang. Tendangan bebasnya di menit ke-55 tak kuasa dibendung Buffon. Sepuluh menit setelah itu Brasil menambah keunggulan atas Italia. Marcelo melepaskan umpan terobosan yang berhasil dimanfaatkan Fred untuk membuat skor jadi 3-1. Laga kian sengit setelah di menit ke-71 Italia menipiskan ketinggalan menjadi 2-3 melalui gol dari Giorgio Chiellini yang meneruskan umpan dari Alberto Aquilani. Brasil lantas memantapkan keunggulan di menit ke-89 melalui gol kedua dari Fred. Gol dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound setelah Buffon mementahkan tendangan Marcelo. Dengan hasil tersebut maka Brasil berhak maju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan sempurna: tiga kali menang dari tiga laga. Italia harus puas lolos sebagai runner-up dengan 6 poin dari tiga laga. Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari menyambut gembira kemenangan timnya. Hasil itu disebutnya sudah menambah kepercayaan diri sekaligus merebut hati suporter. Sebelum Piala Konfederasi Brasil sempat menuai cibiran dari suporternya sendiri. Permainan Neymar cs dinilai kurang oke, salah satunya setelah berimbang 2-2 lawan Inggris awal bulan ini. Scolari menilai hasil itu amat penting, khususnya dari aspek psikologis. Performa para pemain Brasil pun diyakininya sudah membuat para suporter kini sepenuhnya ada di belakang tim. “Saya pikir Selecao mendapatkan banyak kepercayaan diri dengan kemenangan ini dan juga meraih simpati para suporter,” kata Scolari di Football Italia. “Perlahan-lahan kami mulai menemukan di mana kesalahan kami untuk membenahi elemen-elemen itu di masa mendatang.” “Masih ada perjalanan yang amat panjang, tapi kami sudah mulai berbenah dan yang terpenting, sudah berada di jalur yang tepat,” lugasnya. Sementara arsitek Italia, Cesare Prandelli menilai timnya seharusnya tidak kalah.  Soccernet mencatat Italia sebenarnya tak tampil buruk-buruk amat mengingat mereka harus melakukan beberapa perubahan menyusul absennya Andrea Pirlo serta Daniele De Rossi. Mereka bikin 12 peluang dengan tiga on goal sementara Brasil dengan 14 shot dengan delapan on goal. Wajar jika Prandelli merasa Italia pantas setidaknya mendapat hasil imbang di laga ini sekaligus memuji performa anak asuhnya. “Kami tampil sangat bagus di babak kedua dan pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi para pemain hebat di Brasil dengan mudah bisa menghukum kami,” ujar Prandelli kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia. “Saya sangat puas karena bermain di babak kdua dengan karakter sangat bagus. Reaksi kami sangat memuaskan, kami mampu memanfaatkan celah-celah yang ada dan kami bisa saja meraih skor imbang ketika skor 3-2,” sambungnya. (bbs/jpnn)
Mentas di Arena Fonte Nova, Minggu (23/6) dini hari WIB, kedua tim bermain ketat sebelum akhirnya gol pertama tercipta menjelang turun minum.
Gianluigi Buffon berhasil melakukan penyelamatan apik usai mencegah gol Fred masuk ke gawangnya di menit injury time. Tetapi Dante dengan sigap menyambut bola rebound untuk mengubah skor jadi 1-0.
Enam menit memasuki babak kedua, Italia menyamakan kedudukan. Mario Balotelli melepaskan umpan apik yang kemudian dilanjutkan oleh Emanuele Giaccherini untuk bikin skor jadi 1-1.
Neymar kemudian membuat Brasil memimpin lagi empat menit berselang. Tendangan bebasnya di menit ke-55 tak kuasa dibendung Buffon.
Sepuluh menit setelah itu Brasil menambah keunggulan atas Italia. Marcelo melepaskan umpan terobosan yang berhasil dimanfaatkan Fred untuk membuat skor jadi 3-1.
Laga kian sengit setelah di menit ke-71 Italia menipiskan ketinggalan menjadi 2-3 melalui gol dari Giorgio Chiellini yang meneruskan umpan dari Alberto Aquilani.
Brasil lantas memantapkan keunggulan di menit ke-89 melalui gol kedua dari Fred. Gol dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound setelah Buffon mementahkan tendangan Marcelo.
Dengan hasil tersebut maka Brasil berhak maju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan sempurna: tiga kali menang dari tiga laga. Italia harus puas lolos sebagai runner-up dengan 6 poin dari tiga laga.
Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari menyambut gembira kemenangan timnya. Hasil itu disebutnya sudah menambah kepercayaan diri sekaligus merebut hati suporter.
Sebelum Piala Konfederasi Brasil sempat menuai cibiran dari suporternya sendiri. Permainan Neymar cs dinilai kurang oke, salah satunya setelah berimbang 2-2 lawan Inggris awal bulan ini.
Scolari menilai hasil itu amat penting, khususnya dari aspek psikologis. Performa para pemain Brasil pun diyakininya sudah membuat para suporter kini sepenuhnya ada di belakang tim.
“Saya pikir Selecao mendapatkan banyak kepercayaan diri dengan kemenangan ini dan juga meraih simpati para suporter,” kata Scolari di Football Italia.
“Perlahan-lahan kami mulai menemukan di mana kesalahan kami untuk membenahi elemen-elemen itu di masa mendatang.”
“Masih ada perjalanan yang amat panjang, tapi kami sudah mulai berbenah dan yang terpenting, sudah berada di jalur yang tepat,” lugasnya.
Sementara arsitek Italia, Cesare Prandelli menilai timnya seharusnya tidak kalah.
Soccernet mencatat Italia sebenarnya tak tampil buruk-buruk amat mengingat mereka harus melakukan beberapa perubahan menyusul absennya Andrea Pirlo serta Daniele De Rossi. Mereka bikin 12 peluang dengan tiga on goal sementara Brasil dengan 14 shot dengan delapan on goal.
Wajar jika Prandelli merasa Italia pantas setidaknya mendapat hasil imbang di laga ini sekaligus memuji performa anak asuhnya.
“Kami tampil sangat bagus di babak kedua dan pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi para pemain hebat di Brasil dengan mudah bisa menghukum kami,” ujar Prandelli kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia.
“Saya sangat puas karena bermain di babak kdua dengan karakter sangat bagus. Reaksi kami sangat memuaskan, kami mampu memanfaatkan celah-celah yang ada dan kami bisa saja meraih skor imbang ketika skor 3-2,” sambungnya. (bbs/jpnn)

Brasil masih melangkah mulus di Piala Konfederasi 2013. Di fase grup, Brasil mengamankan tiga kemenangan dan tentu saja ke semifinal sebagai juara grup. Italia merupakan lawan terakhir yang ditaklukkan 4-2.

Mentas di Arena Fonte Nova, Minggu (23/6) dini hari WIB, kedua tim bermain ketat sebelum akhirnya gol pertama tercipta menjelang turun minum.
Gianluigi Buffon berhasil melakukan penyelamatan apik usai mencegah gol Fred masuk ke gawangnya di menit injury time. Tetapi Dante dengan sigap menyambut bola rebound untuk mengubah skor jadi 1-0.
Enam menit memasuki babak kedua, Italia menyamakan kedudukan. Mario Balotelli melepaskan umpan apik yang kemudian dilanjutkan oleh Emanuele Giaccherini untuk bikin skor jadi 1-1.
Neymar kemudian membuat Brasil memimpin lagi empat menit berselang. Tendangan bebasnya di menit ke-55 tak kuasa dibendung Buffon.
Sepuluh menit setelah itu Brasil menambah keunggulan atas Italia. Marcelo melepaskan umpan terobosan yang berhasil dimanfaatkan Fred untuk membuat skor jadi 3-1.
Laga kian sengit setelah di menit ke-71 Italia menipiskan ketinggalan menjadi 2-3 melalui gol dari Giorgio Chiellini yang meneruskan umpan dari Alberto Aquilani.
Brasil lantas memantapkan keunggulan di menit ke-89 melalui gol kedua dari Fred. Gol dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound setelah Buffon mementahkan tendangan Marcelo.
Dengan hasil tersebut maka Brasil berhak maju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan sempurna: tiga kali menang dari tiga laga. Italia harus puas lolos sebagai runner-up dengan 6 poin dari tiga laga.
Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari menyambut gembira kemenangan timnya. Hasil itu disebutnya sudah menambah kepercayaan diri sekaligus merebut hati suporter.
Sebelum Piala Konfederasi Brasil sempat menuai cibiran dari suporternya sendiri. Permainan Neymar cs dinilai kurang oke, salah satunya setelah berimbang 2-2 lawan Inggris awal bulan ini.
Scolari menilai hasil itu amat penting, khususnya dari aspek psikologis. Performa para pemain Brasil pun diyakininya sudah membuat para suporter kini sepenuhnya ada di belakang tim.
“Saya pikir Selecao mendapatkan banyak kepercayaan diri dengan kemenangan ini dan juga meraih simpati para suporter,” kata Scolari di Football Italia.
“Perlahan-lahan kami mulai menemukan di mana kesalahan kami untuk membenahi elemen-elemen itu di masa mendatang.”
“Masih ada perjalanan yang amat panjang, tapi kami sudah mulai berbenah dan yang terpenting, sudah berada di jalur yang tepat,” lugasnya.
Sementara arsitek Italia, Cesare Prandelli menilai timnya seharusnya tidak kalah.
Soccernet mencatat Italia sebenarnya tak tampil buruk-buruk amat mengingat mereka harus melakukan beberapa perubahan menyusul absennya Andrea Pirlo serta Daniele De Rossi. Mereka bikin 12 peluang dengan tiga on goal sementara Brasil dengan 14 shot dengan delapan on goal.
Wajar jika Prandelli merasa Italia pantas setidaknya mendapat hasil imbang di laga ini sekaligus memuji performa anak asuhnya.
“Kami tampil sangat bagus di babak kedua dan pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi para pemain hebat di Brasil dengan mudah bisa menghukum kami,” ujar Prandelli kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia.
“Saya sangat puas karena bermain di babak kdua dengan karakter sangat bagus. Reaksi kami sangat memuaskan, kami mampu memanfaatkan celah-celah yang ada dan kami bisa saja meraih skor imbang ketika skor 3-2,” sambungnya. (bbs/jpnn)

Mentas di Arena Fonte Nova, Minggu (23/6) dini hari WIB, kedua tim bermain ketat sebelum akhirnya gol pertama tercipta menjelang turun minum. Gianluigi Buffon berhasil melakukan penyelamatan apik usai mencegah gol Fred masuk ke gawangnya di menit injury time. Tetapi Dante dengan sigap menyambut bola rebound untuk mengubah skor jadi 1-0. Enam menit memasuki babak kedua, Italia menyamakan kedudukan. Mario Balotelli melepaskan umpan apik yang kemudian dilanjutkan oleh Emanuele Giaccherini untuk bikin skor jadi 1-1. Neymar kemudian membuat Brasil memimpin lagi empat menit berselang. Tendangan bebasnya di menit ke-55 tak kuasa dibendung Buffon. Sepuluh menit setelah itu Brasil menambah keunggulan atas Italia. Marcelo melepaskan umpan terobosan yang berhasil dimanfaatkan Fred untuk membuat skor jadi 3-1. Laga kian sengit setelah di menit ke-71 Italia menipiskan ketinggalan menjadi 2-3 melalui gol dari Giorgio Chiellini yang meneruskan umpan dari Alberto Aquilani. Brasil lantas memantapkan keunggulan di menit ke-89 melalui gol kedua dari Fred. Gol dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound setelah Buffon mementahkan tendangan Marcelo. Dengan hasil tersebut maka Brasil berhak maju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan sempurna: tiga kali menang dari tiga laga. Italia harus puas lolos sebagai runner-up dengan 6 poin dari tiga laga. Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari menyambut gembira kemenangan timnya. Hasil itu disebutnya sudah menambah kepercayaan diri sekaligus merebut hati suporter. Sebelum Piala Konfederasi Brasil sempat menuai cibiran dari suporternya sendiri. Permainan Neymar cs dinilai kurang oke, salah satunya setelah berimbang 2-2 lawan Inggris awal bulan ini. Scolari menilai hasil itu amat penting, khususnya dari aspek psikologis. Performa para pemain Brasil pun diyakininya sudah membuat para suporter kini sepenuhnya ada di belakang tim. “Saya pikir Selecao mendapatkan banyak kepercayaan diri dengan kemenangan ini dan juga meraih simpati para suporter,” kata Scolari di Football Italia. “Perlahan-lahan kami mulai menemukan di mana kesalahan kami untuk membenahi elemen-elemen itu di masa mendatang.” “Masih ada perjalanan yang amat panjang, tapi kami sudah mulai berbenah dan yang terpenting, sudah berada di jalur yang tepat,” lugasnya. Sementara arsitek Italia, Cesare Prandelli menilai timnya seharusnya tidak kalah.  Soccernet mencatat Italia sebenarnya tak tampil buruk-buruk amat mengingat mereka harus melakukan beberapa perubahan menyusul absennya Andrea Pirlo serta Daniele De Rossi. Mereka bikin 12 peluang dengan tiga on goal sementara Brasil dengan 14 shot dengan delapan on goal. Wajar jika Prandelli merasa Italia pantas setidaknya mendapat hasil imbang di laga ini sekaligus memuji performa anak asuhnya. “Kami tampil sangat bagus di babak kedua dan pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi para pemain hebat di Brasil dengan mudah bisa menghukum kami,” ujar Prandelli kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia. “Saya sangat puas karena bermain di babak kdua dengan karakter sangat bagus. Reaksi kami sangat memuaskan, kami mampu memanfaatkan celah-celah yang ada dan kami bisa saja meraih skor imbang ketika skor 3-2,” sambungnya. (bbs/jpnn)
Mentas di Arena Fonte Nova, Minggu (23/6) dini hari WIB, kedua tim bermain ketat sebelum akhirnya gol pertama tercipta menjelang turun minum.
Gianluigi Buffon berhasil melakukan penyelamatan apik usai mencegah gol Fred masuk ke gawangnya di menit injury time. Tetapi Dante dengan sigap menyambut bola rebound untuk mengubah skor jadi 1-0.
Enam menit memasuki babak kedua, Italia menyamakan kedudukan. Mario Balotelli melepaskan umpan apik yang kemudian dilanjutkan oleh Emanuele Giaccherini untuk bikin skor jadi 1-1.
Neymar kemudian membuat Brasil memimpin lagi empat menit berselang. Tendangan bebasnya di menit ke-55 tak kuasa dibendung Buffon.
Sepuluh menit setelah itu Brasil menambah keunggulan atas Italia. Marcelo melepaskan umpan terobosan yang berhasil dimanfaatkan Fred untuk membuat skor jadi 3-1.
Laga kian sengit setelah di menit ke-71 Italia menipiskan ketinggalan menjadi 2-3 melalui gol dari Giorgio Chiellini yang meneruskan umpan dari Alberto Aquilani.
Brasil lantas memantapkan keunggulan di menit ke-89 melalui gol kedua dari Fred. Gol dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound setelah Buffon mementahkan tendangan Marcelo.
Dengan hasil tersebut maka Brasil berhak maju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan sempurna: tiga kali menang dari tiga laga. Italia harus puas lolos sebagai runner-up dengan 6 poin dari tiga laga.
Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari menyambut gembira kemenangan timnya. Hasil itu disebutnya sudah menambah kepercayaan diri sekaligus merebut hati suporter.
Sebelum Piala Konfederasi Brasil sempat menuai cibiran dari suporternya sendiri. Permainan Neymar cs dinilai kurang oke, salah satunya setelah berimbang 2-2 lawan Inggris awal bulan ini.
Scolari menilai hasil itu amat penting, khususnya dari aspek psikologis. Performa para pemain Brasil pun diyakininya sudah membuat para suporter kini sepenuhnya ada di belakang tim.
“Saya pikir Selecao mendapatkan banyak kepercayaan diri dengan kemenangan ini dan juga meraih simpati para suporter,” kata Scolari di Football Italia.
“Perlahan-lahan kami mulai menemukan di mana kesalahan kami untuk membenahi elemen-elemen itu di masa mendatang.”
“Masih ada perjalanan yang amat panjang, tapi kami sudah mulai berbenah dan yang terpenting, sudah berada di jalur yang tepat,” lugasnya.
Sementara arsitek Italia, Cesare Prandelli menilai timnya seharusnya tidak kalah.
Soccernet mencatat Italia sebenarnya tak tampil buruk-buruk amat mengingat mereka harus melakukan beberapa perubahan menyusul absennya Andrea Pirlo serta Daniele De Rossi. Mereka bikin 12 peluang dengan tiga on goal sementara Brasil dengan 14 shot dengan delapan on goal.
Wajar jika Prandelli merasa Italia pantas setidaknya mendapat hasil imbang di laga ini sekaligus memuji performa anak asuhnya.
“Kami tampil sangat bagus di babak kedua dan pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi para pemain hebat di Brasil dengan mudah bisa menghukum kami,” ujar Prandelli kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia.
“Saya sangat puas karena bermain di babak kdua dengan karakter sangat bagus. Reaksi kami sangat memuaskan, kami mampu memanfaatkan celah-celah yang ada dan kami bisa saja meraih skor imbang ketika skor 3-2,” sambungnya. (bbs/jpnn)

Brasil masih melangkah mulus di Piala Konfederasi 2013. Di fase grup, Brasil mengamankan tiga kemenangan dan tentu saja ke semifinal sebagai juara grup. Italia merupakan lawan terakhir yang ditaklukkan 4-2.

Mentas di Arena Fonte Nova, Minggu (23/6) dini hari WIB, kedua tim bermain ketat sebelum akhirnya gol pertama tercipta menjelang turun minum.
Gianluigi Buffon berhasil melakukan penyelamatan apik usai mencegah gol Fred masuk ke gawangnya di menit injury time. Tetapi Dante dengan sigap menyambut bola rebound untuk mengubah skor jadi 1-0.
Enam menit memasuki babak kedua, Italia menyamakan kedudukan. Mario Balotelli melepaskan umpan apik yang kemudian dilanjutkan oleh Emanuele Giaccherini untuk bikin skor jadi 1-1.
Neymar kemudian membuat Brasil memimpin lagi empat menit berselang. Tendangan bebasnya di menit ke-55 tak kuasa dibendung Buffon.
Sepuluh menit setelah itu Brasil menambah keunggulan atas Italia. Marcelo melepaskan umpan terobosan yang berhasil dimanfaatkan Fred untuk membuat skor jadi 3-1.
Laga kian sengit setelah di menit ke-71 Italia menipiskan ketinggalan menjadi 2-3 melalui gol dari Giorgio Chiellini yang meneruskan umpan dari Alberto Aquilani.
Brasil lantas memantapkan keunggulan di menit ke-89 melalui gol kedua dari Fred. Gol dibuatnya dengan memanfaatkan bola rebound setelah Buffon mementahkan tendangan Marcelo.
Dengan hasil tersebut maka Brasil berhak maju ke semifinal sebagai juara Grup A dengan catatan sempurna: tiga kali menang dari tiga laga. Italia harus puas lolos sebagai runner-up dengan 6 poin dari tiga laga.
Pelatih Brasil Luiz Felipe Scolari menyambut gembira kemenangan timnya. Hasil itu disebutnya sudah menambah kepercayaan diri sekaligus merebut hati suporter.
Sebelum Piala Konfederasi Brasil sempat menuai cibiran dari suporternya sendiri. Permainan Neymar cs dinilai kurang oke, salah satunya setelah berimbang 2-2 lawan Inggris awal bulan ini.
Scolari menilai hasil itu amat penting, khususnya dari aspek psikologis. Performa para pemain Brasil pun diyakininya sudah membuat para suporter kini sepenuhnya ada di belakang tim.
“Saya pikir Selecao mendapatkan banyak kepercayaan diri dengan kemenangan ini dan juga meraih simpati para suporter,” kata Scolari di Football Italia.
“Perlahan-lahan kami mulai menemukan di mana kesalahan kami untuk membenahi elemen-elemen itu di masa mendatang.”
“Masih ada perjalanan yang amat panjang, tapi kami sudah mulai berbenah dan yang terpenting, sudah berada di jalur yang tepat,” lugasnya.
Sementara arsitek Italia, Cesare Prandelli menilai timnya seharusnya tidak kalah.
Soccernet mencatat Italia sebenarnya tak tampil buruk-buruk amat mengingat mereka harus melakukan beberapa perubahan menyusul absennya Andrea Pirlo serta Daniele De Rossi. Mereka bikin 12 peluang dengan tiga on goal sementara Brasil dengan 14 shot dengan delapan on goal.
Wajar jika Prandelli merasa Italia pantas setidaknya mendapat hasil imbang di laga ini sekaligus memuji performa anak asuhnya.
“Kami tampil sangat bagus di babak kedua dan pantas mendapat gol penyama kedudukan, tapi para pemain hebat di Brasil dengan mudah bisa menghukum kami,” ujar Prandelli kepada Rai Sport seperti dikutip Football Italia.
“Saya sangat puas karena bermain di babak kdua dengan karakter sangat bagus. Reaksi kami sangat memuaskan, kami mampu memanfaatkan celah-celah yang ada dan kami bisa saja meraih skor imbang ketika skor 3-2,” sambungnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/