26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Spirit Kolaborasi

Pelatih tim Indonesia All Star Rahmad Darmawan sudah menyiapkan tim untuk menghadapi Chelsea. Dengan waktu persiapan tak banyak,
ia fokus melakukan pendekatan antarpemain.

“Saya cuma punya waktu tiga hari. Dengan waktu yang singkat ini tentu diperlukan pendekatan antarpemain,” kata Rahmad Darmawan, kemarin (23/7).
Ia sendiri sudah mengonsep suasana latihan yang sedemikian rupa agar rasa sungkan pada pemain berbeda pengalaman itu bisa teratasi. “Paling tidak dengan cara ini pemain bisa saling respek dan tidak ada rasa sungkan, baik saat latihan maupun ketika bertanding nanti,” ujarnya.

Dalam latihan yang berlangsung kemarin, Rahmad memang tidak terlihat membedakan pemain. Meski sekitar 50 persen skuat diisi pemain muda, mereka melakukan komposisi latihan yang sama.

Pelatih yang juga menjadi juru racik timnas U-23 ini juga sudah menyiapkan beberapa komposisi yang tepat untuk para pemainnya. “Untuk pemain senior saya akan fokuskan pada organisasi pertahanan. Sementara untuk pemain U-23 saya akan fokuskan di lini tengah dan depan, juga ditambah pemain senior,” katanya.

M. Roby, salah satu pemain senior yang masuk dalam tim All Star, mengaku tak masalah dengan kolaborasi pemain tersebut. “Adaptasi nggak ada masalah, karena dari klub saja kan sudah biasa bermain dengan yang muda. Jadi kalau tim ini akhirnya gabungan senior dan yunior seharusnya tidak ada masalah,” ucap pemain Persisam itu.

“Tapi rasa sungkan antarpemain pasti ada, apalagi waktunya cukup singkat. Tinggal bagaimana pemain senior harusnya bisa membaur lebih dulu kepada pemain yuniornya. Jadi rasa sungkan itu bisa hilang,” tambahnya.

Lebih dari itu, Roby menganggap pertandingan uji coba melawan Chelsea pada Kamis (25/7) lusa bisa dijadikan kesempatan bagi para pemain untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya dari klub terbaik dari Inggris.

Sementara itu di tempat terpisah, pelatih Chelsea Jose Mourinho mengatakan bahwa saat menghadapi Indonesia nanti dirinya bakal menurunkan lebih banyak pemain pelapis.

Tak hanya itu, pria berjuluk The Special One itu pun mengungkapkan bahwa meski Romelu Lukaku mencetak satu gol saat Chelsea bertanding di Kuala Lumpur, namun tak ada alasan jika striker muda Chelsea itu bakal menjadi starting. Memang, Lukaku tampil apik ketika Chelsea mengalahkan Malaysia XI 4-1, Minggu (21/7). Setelah menjadi kreator untuk gol Kevin De Bruyne, dia kemudian menciptakan gol atas namanya sendiri.
“Dia (Lukaku, Red) sudah mendapat kesempatannya. Saya piker, pada pertandingan berikutnya di Jakarta, Ba bakal jadi starter,” ujar Mourinho di situs resmi klub.

“Lukaku menjadi starter pada dua pertandingan pertama dan Demba akan memulai laga di Jakarta. Mereka mulai belajar bermain seperti yang saya inginkan. Setiap manajer punya idenya masing-masing dan Lukaku sangat terbuka untuk belajar soal pergerakan-pergerakan yang kami inginkan,” tambahnya. (abu/jpnn)

Pelatih tim Indonesia All Star Rahmad Darmawan sudah menyiapkan tim untuk menghadapi Chelsea. Dengan waktu persiapan tak banyak,
ia fokus melakukan pendekatan antarpemain.

“Saya cuma punya waktu tiga hari. Dengan waktu yang singkat ini tentu diperlukan pendekatan antarpemain,” kata Rahmad Darmawan, kemarin (23/7).
Ia sendiri sudah mengonsep suasana latihan yang sedemikian rupa agar rasa sungkan pada pemain berbeda pengalaman itu bisa teratasi. “Paling tidak dengan cara ini pemain bisa saling respek dan tidak ada rasa sungkan, baik saat latihan maupun ketika bertanding nanti,” ujarnya.

Dalam latihan yang berlangsung kemarin, Rahmad memang tidak terlihat membedakan pemain. Meski sekitar 50 persen skuat diisi pemain muda, mereka melakukan komposisi latihan yang sama.

Pelatih yang juga menjadi juru racik timnas U-23 ini juga sudah menyiapkan beberapa komposisi yang tepat untuk para pemainnya. “Untuk pemain senior saya akan fokuskan pada organisasi pertahanan. Sementara untuk pemain U-23 saya akan fokuskan di lini tengah dan depan, juga ditambah pemain senior,” katanya.

M. Roby, salah satu pemain senior yang masuk dalam tim All Star, mengaku tak masalah dengan kolaborasi pemain tersebut. “Adaptasi nggak ada masalah, karena dari klub saja kan sudah biasa bermain dengan yang muda. Jadi kalau tim ini akhirnya gabungan senior dan yunior seharusnya tidak ada masalah,” ucap pemain Persisam itu.

“Tapi rasa sungkan antarpemain pasti ada, apalagi waktunya cukup singkat. Tinggal bagaimana pemain senior harusnya bisa membaur lebih dulu kepada pemain yuniornya. Jadi rasa sungkan itu bisa hilang,” tambahnya.

Lebih dari itu, Roby menganggap pertandingan uji coba melawan Chelsea pada Kamis (25/7) lusa bisa dijadikan kesempatan bagi para pemain untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya dari klub terbaik dari Inggris.

Sementara itu di tempat terpisah, pelatih Chelsea Jose Mourinho mengatakan bahwa saat menghadapi Indonesia nanti dirinya bakal menurunkan lebih banyak pemain pelapis.

Tak hanya itu, pria berjuluk The Special One itu pun mengungkapkan bahwa meski Romelu Lukaku mencetak satu gol saat Chelsea bertanding di Kuala Lumpur, namun tak ada alasan jika striker muda Chelsea itu bakal menjadi starting. Memang, Lukaku tampil apik ketika Chelsea mengalahkan Malaysia XI 4-1, Minggu (21/7). Setelah menjadi kreator untuk gol Kevin De Bruyne, dia kemudian menciptakan gol atas namanya sendiri.
“Dia (Lukaku, Red) sudah mendapat kesempatannya. Saya piker, pada pertandingan berikutnya di Jakarta, Ba bakal jadi starter,” ujar Mourinho di situs resmi klub.

“Lukaku menjadi starter pada dua pertandingan pertama dan Demba akan memulai laga di Jakarta. Mereka mulai belajar bermain seperti yang saya inginkan. Setiap manajer punya idenya masing-masing dan Lukaku sangat terbuka untuk belajar soal pergerakan-pergerakan yang kami inginkan,” tambahnya. (abu/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/