Lazio vs Juventus
Pelatih Lazio, Edoardo Reja, mulai menebar psywar jelang pertandingan melawan Juventus, akhir pekan ini (27/11). Dia mengaku heran dengan taktik 4-2-4 yang dipakai oleh allenatore Juve, Antonio Conte.
Menangani Juve sejak awal musim ini, Conte menerapkan taktik yang cukup “nyleneh”. Dia memasang empat pemain di lini depan, dengan dua di antaranya berfungsi sebagai penyerang sayap.
Sejauh ini, taktik semacam itu cukup berhasil. Juve masih menguasai capolista dan belum terkalahkan dalam sepuluh pertandingan.
Meski demikian, Reja mengaku tidak habis pikir dengan ide Conte yang menerapkan pola 4-2-4. “Saya benar-benar tertawa ketika orang berbicara tentang Juventus dan 4-2-4,” ungkap Reja.
“Saya harap memang begitu adanya, tapi dari sisi pandang lawan, sangat sulit untuk mendukung empat orang di lini serang,” katanya.
“Kami akan menghadapi sebuah tim yang menyerang dengan tiga pemain plus dua gelandang yang sangat bagus, khususnya Claudio Matchisio,” tambah pria 66 tahun ini.
Lazio saat ini menduduki peringkat kedua klasemen dan cuma kalah selisih gol dari Juve. Gli Aquilotti akan merebut puncak klasemen kalau bisa mengalahkan Bianconeri di Olimpico.
“Ini akan menjadi pertandingan yang hebat pada Sabtu malam dan sesuatu yang baru, karena sebelumnya saya sama sekali belum pernah menghadapi Conte,” aku Reja.
“Dia bekerja dengan sangat baik dan membawa karakter ke Juventus, di mana tak ada yang bisa melakukan hal itu dalam beberapa tahun terakhir. Dia juga dapat mengandalkan pemain berkualitas seperti Stephan Lichtsteiner dan Mirko Vucinic,” tutupnya.
Seperti diketahui Juventus kini sedang dalam performa terbaiknya. The Old Lady tengah memuncaki klasemen sementara Serie A bersama Lazio. Mereka sendiri masih menyimpan kelebihan satu pertandingan karena pertandingan Bianconeri melawan Napoli terpaksa ditunda. Pertandingan terakhir mereka berakhir dengan kemenangan atas Palermo.
Keberhasilan Juventus dalam beberapa pertandingan tak membuat salah seorang pemain Bianconeri, Alessandro Del Piero merasa puas. Ia merasa Juventus harus tetap mawas diri. Baginya klub yang bermarkas di Turin tersebut harus bisa berjuang satu pertandingan demi satu pertandingan demi mampu merebut gelar scudetto.
“Kemenangan atas Palermo menandai langkah penting lain di musim kami ini. Kami tidak berpikir hasilnya akan mudah mengingat beberapa tahun sebelumnya,” ujar pemain berkebangsaan Italia tersebut. “Kami sedang berada di puncak dengan satu pertandingan masih tersisa. Kami harus melanjutkan dan mengingat bahwa kami belum meraih apapun saat ini,” ungkapnya. (bbs/jpnn)