32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Naik Kasta

Di sana Bebbi 15 kali tampil sebagai jawara Swiss dan 11 kali memenangi Swis Cup. Tapi di pentas Eropa, Bebbi terlihat seperti bayi yang baru bisa merangkak.

Jangankan untuk berprestasi, untuk bisa berkompetisi di Eropa saja pun Bebbi kerap gagal. Tak heran bila perstasi terbaik yang mereka raih hanya mencapai babak perempatfinal Piala UEFA (1974 dan 2006), serta lolos ke putaran kedua Liga Champions tahun 2003.
Tapi kini, Bebbi tampil hebat di pentas Europa League hingga bisa lolos ke semifinal. Di fase grup Bebbi menempati peringkat kedua di bawah Racing Genk. Lolos ke babak 32 besar  tim asuhan Murat Yakin itu  menyingkirkan Dnpro dengan agregat 3-1.

Di babak 16 besar Basel menyingkirkan jaura Europa League tahun 2008 Zenit St Petersburg dengan agregat 2-1. Bak cerita Cinderella, Basel terus menciptakan sensasi, dari tim semenjana menjadi tim favorit setelah di babak perempatfinal menjungkalkan Tottenham lewat adu tendangan penalti.

Kini sejarah telah ada di depan mata. Syaratnya, Bebbi harus melewati jagoan asal Inggris Chelsea, pada babak semifinal yang leg pertamanya berlangsung dini hari nanti di St. Jakob Park.
“Kami telah melangkah sangat jauh. Kami telah ada  di ambang sejarah. Kami dan seluruh fans berharap tim ini melakoni partai final pertama di kompetisi Eropa. Ini membangkitkan motivasi seluruh pemain untuk meraih kemenangan saat menghadapi Chelsea,” bilang Murat Yakin, pelatih Basel.

“Kami tahu jika mereka (Chelsea, Red) adalah tim yang tangguh. Tapi saya melihat kami memiliki peluang untuk mengalahkan mereka, seperti yang dilakukan Steau Bucharest dan Rubin Kazan,” tambah Murat Yakin.
Memang, pada dua pertandingan terakhir di ajang Europa League anak asuh Rafael Benitez kalah dari Steau Bucharest dan Rubin Kazan masing-masing dengan skor 1-0 dan 3-2.

Kondisi ini tentu membuat Murat Yakin berpeluang memperbaiki rekor pertemuan Bebbi menghadapi tim-tim asal Inggris, tatkala mereka hanya meraih hasil 3 kali menang, 3 kali imbang dan 3 kali kalah. Apalagi sang calon lawan, Chelsea memiliki pengalaman buruk saat disingkirkan wakil Swiss lainnya St Gallen pada putaran pertama Piala UEFA tahun 2000.

Saat itu St Gallen mengalahkan Chelsea pada leg pertama yang berlangsung 28 September 2000 dengan skor 2-0 berkat gol Muller (28’) dan Amoah (34’). Meski pada leg kedua Cristian Panucci membuat Chelsea menang 1-0 atas St Gallen namun itu tak cukup untuk mengantarkan The Blues lolos ke fase berikutnya.

“Tahun ini kami melewati musim yang fantastis. Jadi, meski kami tak memenangi Premier  League, namun perjalanan yang dilewati musim ini sangat hebat sehingga kami lolos ke babak semifinal Europa League. Ini menjadi prioritas kami,” bilang Bentiez.
Pun demikian Benitez tak memungkiri jika Basel akan menjadi lawan yang berbahaya. “Di lihat dari jadwal pertandingan, sesungguhnya Basel tidak terlalu jauh. Mungkin ini pilihan yang bagus, karena jaraknya dekat di banding jika kami harus melakukan pertandingan ke Eropa Timur,” bilang Benitez.

“Tapi kami harus tetap waspada karena mereka lawan yang bagus. Lihatlah bagaimana cara mereka menyingkirkan Spurs (sebutan untuk Tottenham Hotspurs). Mereka tampil sangat offensif. Ini berbahaya bagi tim manapun. Apalagi mereka didukung fans yang fanatik,” tuntas Benitez. (*)

Di sana Bebbi 15 kali tampil sebagai jawara Swiss dan 11 kali memenangi Swis Cup. Tapi di pentas Eropa, Bebbi terlihat seperti bayi yang baru bisa merangkak.

Jangankan untuk berprestasi, untuk bisa berkompetisi di Eropa saja pun Bebbi kerap gagal. Tak heran bila perstasi terbaik yang mereka raih hanya mencapai babak perempatfinal Piala UEFA (1974 dan 2006), serta lolos ke putaran kedua Liga Champions tahun 2003.
Tapi kini, Bebbi tampil hebat di pentas Europa League hingga bisa lolos ke semifinal. Di fase grup Bebbi menempati peringkat kedua di bawah Racing Genk. Lolos ke babak 32 besar  tim asuhan Murat Yakin itu  menyingkirkan Dnpro dengan agregat 3-1.

Di babak 16 besar Basel menyingkirkan jaura Europa League tahun 2008 Zenit St Petersburg dengan agregat 2-1. Bak cerita Cinderella, Basel terus menciptakan sensasi, dari tim semenjana menjadi tim favorit setelah di babak perempatfinal menjungkalkan Tottenham lewat adu tendangan penalti.

Kini sejarah telah ada di depan mata. Syaratnya, Bebbi harus melewati jagoan asal Inggris Chelsea, pada babak semifinal yang leg pertamanya berlangsung dini hari nanti di St. Jakob Park.
“Kami telah melangkah sangat jauh. Kami telah ada  di ambang sejarah. Kami dan seluruh fans berharap tim ini melakoni partai final pertama di kompetisi Eropa. Ini membangkitkan motivasi seluruh pemain untuk meraih kemenangan saat menghadapi Chelsea,” bilang Murat Yakin, pelatih Basel.

“Kami tahu jika mereka (Chelsea, Red) adalah tim yang tangguh. Tapi saya melihat kami memiliki peluang untuk mengalahkan mereka, seperti yang dilakukan Steau Bucharest dan Rubin Kazan,” tambah Murat Yakin.
Memang, pada dua pertandingan terakhir di ajang Europa League anak asuh Rafael Benitez kalah dari Steau Bucharest dan Rubin Kazan masing-masing dengan skor 1-0 dan 3-2.

Kondisi ini tentu membuat Murat Yakin berpeluang memperbaiki rekor pertemuan Bebbi menghadapi tim-tim asal Inggris, tatkala mereka hanya meraih hasil 3 kali menang, 3 kali imbang dan 3 kali kalah. Apalagi sang calon lawan, Chelsea memiliki pengalaman buruk saat disingkirkan wakil Swiss lainnya St Gallen pada putaran pertama Piala UEFA tahun 2000.

Saat itu St Gallen mengalahkan Chelsea pada leg pertama yang berlangsung 28 September 2000 dengan skor 2-0 berkat gol Muller (28’) dan Amoah (34’). Meski pada leg kedua Cristian Panucci membuat Chelsea menang 1-0 atas St Gallen namun itu tak cukup untuk mengantarkan The Blues lolos ke fase berikutnya.

“Tahun ini kami melewati musim yang fantastis. Jadi, meski kami tak memenangi Premier  League, namun perjalanan yang dilewati musim ini sangat hebat sehingga kami lolos ke babak semifinal Europa League. Ini menjadi prioritas kami,” bilang Bentiez.
Pun demikian Benitez tak memungkiri jika Basel akan menjadi lawan yang berbahaya. “Di lihat dari jadwal pertandingan, sesungguhnya Basel tidak terlalu jauh. Mungkin ini pilihan yang bagus, karena jaraknya dekat di banding jika kami harus melakukan pertandingan ke Eropa Timur,” bilang Benitez.

“Tapi kami harus tetap waspada karena mereka lawan yang bagus. Lihatlah bagaimana cara mereka menyingkirkan Spurs (sebutan untuk Tottenham Hotspurs). Mereka tampil sangat offensif. Ini berbahaya bagi tim manapun. Apalagi mereka didukung fans yang fanatik,” tuntas Benitez. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/