RIVERA – Uruguay pernah menuai malu dari Estonia pada 25 Maret 2011. Berstatus semifinalis Piala Dunia 2010, Uruguay secara mengejutkan kalah dua gol tanpa balas dari negara minor Eropa itu di Tallin. Uruguay berkilah kekalahan itu karena cuaca dingin Tallin yang minus enam derajat Celcius.
Nah, uji coba di Estadio Atilio Paiva Olivera di Rivera kemarin menjadi bukti apabila Uruguay mampu mengatasi Estonia apabila bermain di suhu normal.
Charruas – julukan Uruguay – tanpa kesulitan mengatasi Estonia tiga gol tanpa balas. Striker Diego Forlan menjadi bintang Charruas sekalipun tidak mencetak gol.
Dari sepak pojok Forlan, sundulan Martin Caceres membuka skor pada menit ke-12. Lagi-lagi, dari sepak pojok Forlan pada menit ke-55 memaksa defender Mikk Reintam memasukkan bola ke gawangnya sendiri. Pada menit ke-71, Nicolas Lodeiro memantapkan kemenangan Uruguay setelah menerima bola dari Forlan.
“Kami termotivasi bukan karena ingin membalas kekalahan dari Estonia,” ujar Forlan di situs resmi Federasi Sepak Bola Uruguay. “Kami termotivasi karena ini menjadi persiapan terakhir kami sebelum ke Argentina,” tambah pemain terbaik Piala Dunia 2010 itu.Argentina yang dimaksud Forlan tak lain adalah ajang Copa America yang akan digelar di Negeri Tango mulai 1 Juli nanti. Pada even yang memasuki edisi ke-43 itu, Uruguay tergabung di grup C bersama Cile, Peru, dan Meksiko. Bersama Argentina, Uruguay adalah tim tersukses dengan 14 gelar.
Di sisi lain, Cile gagal meraih kemenangan dalam uji coba terakhirnya menuju Copa America. Tapi, pelatih Cile Claudio Borghi menganggap hasil imbang tanpa gol yang dicatat Cile di kandang Paraguay di Asuncion kemarin cukup memuaskan.
Sebagai catatan, performa Cile sejak ditangani Borghi per 24 Februari lalu memang positif. La Roja – sebutan Cile – menang dua kali dan dua kali seri. Itu termasuk debut sukses Borghi kala menahan seri 1-1 Portugal di kandang lawan pada 26 Maret lalu. (dns/bas/jpnn)