ZURICH-Skandal suap yang sempat mengguncang FIFA beberapa waktu lalu ikut menyeret nama Mohammed Bin Hammam. Oleh Komite Etik FIFA, ia dijatuhi sanksi tak boleh ikut kegiatan sepakbola seumur hidup.
Mei lalu, Bin Hammam yang merupakan Presiden AFC dan Jack Warner yang merupakan Presiden CONCACAF diskorsing sementara dari seluruh kegiatan sepakbola. Keputusan final untuk mereka akan menunggu hasil akhir penyelidikan kasus suap untuk anggota Persatuan Sepakbola Karibia (CFU).
Saat itu, Bin Hammam menuding Komite Etik FIFA tidak independen. Dia menyebut Sekjen FIFA Jerome Valcke telah melakukan intervensi yang menyebabkan dirinya dihukum.
Namun, FIFA tetap memproses kasus tersebut. Dari pertemuan yang dilakukan secara tertutup di markas FIFA di Zurich, Komite Etik FIFA akhirnya memutuskan untuk menghukum Bin Hammam seumur hidup.
“Tuan Bin Hammam dengan ini dinyatakan tak boleh mengikuti kegiatan sepakbola, baik di level nasional atau internasional, seumur hidupnya,” demikian pernyataan yang disampaikan oleh Deputi Chairman Komite Etik FIFA Petrus Damaseb kepada AFP.
Bin Hammam sendiri tidak menghadiri pertemuan tersebut. Namun, ketua tim legalnya, Eugene Gullend, memberikan pernyataan setelah keputusan FIFA dibacakan.
Terkait hukuman yang diberikan FIFA kepadanya, Hammam lewat pengacaranya Eugene Gulland menegaskan bahwa pihaknya akan mengajukan banding.
“Tuan Bin Hammam menolak keputusan Komite Etik FIFA dan tetap menyatakan dirinya tidak bersalah. Dia akan terus memperjuangkan kasus ini melalui jalur hukum yang masih terbuka untuknya,” ucap Gullend.
Namun begitu, tim pengacara bin Hammam harus menunggu hingga laporan lengkap dari komite etika keluar sebelum meluncurkan banding.
Banding terlebih dahulu harus diajukan ke komite banding FIFA, dan baru kemudian ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). (bbs/jpnn)