25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Gudang Peluru Terbakar di London, Ini Penyebabnya

Pemain Arsenal terpaku, sesaat sebelum restart usai gawang mereka dijebol Monaco. Foto: ist.
Pemain Arsenal terpaku, sesaat sebelum restart usai gawang mereka dijebol Monaco. Foto: ist.

LONDON, SUMUTPOS.CO – Arsenal harus menderita di kandang sendiri, Emirates Stadium, Kamis (26/2) dini hari. Tim berjuluk Gudang Peluru itu takluk 1-3 dari Monaco dalam leg pertama 16 Besar Liga Champions.

Tuan rumah tertinggal 0-1 di babak pertama, usai bomber Monaco Geoffrey Kondogbia memaksa kiper Arsenal David Ospina memungut bola dari dalam gawang pada menit 38.

Di babak kedua, striker Monaco asal Bulgaria, yang sudah malang melintang di berbagai klub EPL, Dimitar Berbatov, menggandakan keunggulan tim tamu di menit 53.

The Gunners sempat membuka harapan, setelah Alex Oxlade Chamberlain memperkecil kedudukan 1-2 di menit 90. Namun asa itu musnah, setelah counter attack Monaco diselesaikan dengan baik oleh Yannick F Carrascao di masa injury time.

“Pemain kami kehilangan ‘saraf’ bermain mereka. Ini bunuh diri,” kata Juru Taktik Arsenal, Arsene Wenger, seperti dilansir dari BBC, Kamis (26/2).

Wenger terkesan kecewa dan nge-drop usai hasil buruk ini. “Ini jelas tidak benar, memberikan gol tandang seperti yang kami lakukan. Kami kehilangan kesempatan,” sesal Wenger.

Sekarang posisinya, Arsenal harus menang minimal tiga gol di markas Monaco, Stade Louis II pada tanggal 17 Maret, jika ingin lolos ke perempatfinal untuk kelima kali berturut-turut.

Namun dalam sejarah, sejak 1969 belum ada tim di Piala/Liga Champions yang bisa lolos di babak knock out, setelah defisit dua gol di kandang mereka. Terakhir yang berhasil melakukan itu adalah Ajax Amsterdam.

“Gol kedua dan ketiga (Monaco), itu seperti bunuh diri buat kami,” tandas Wenger.

“Kami seperti kehilangan keberanian. Padahal saya sudah memperingatkan pemain sebelum kick-off, bahwa Monaco akan bermain di serangan balik,” imbuhnya.

Selain keteledoran pemain, Wenger juga mengungkap mental pemainnya menjadi penyebab lain kekalahan ini.

“Secara mental kami tidak cukup baik untuk masuk ke permainan ini. Setelah gol pertama, kami masih terlalu sabar,” tandasnya.

Mandulnya para pemain depan juga dikeluhkan Wenger.

“Ada enam target (shots on goal) yang seharusnya menjadi gol, namun itu tidak dia lakukan,” penyesalan Wenger yang satu ini, sepertinya ditujukan buat striker Olivier Giroud yang mendapatkan 6 peluang emas.

“Dia melewatkan beberapa peluang yang mudah dan itu tampak seperti bukan dia (biasanya),” pangkas Wenger.

Di situs yang sama, mantan bek Arsenal Martin Keown juga menyesalkan kekalahan kandang tim kebanggaannya.

“Tim ini tidak cukup profesional. Mereka gampang dijebak. Dan mereka tidak mampu bereaksi dengan baik,” singkat Keown. (adk/jpnn)

Pemain Arsenal terpaku, sesaat sebelum restart usai gawang mereka dijebol Monaco. Foto: ist.
Pemain Arsenal terpaku, sesaat sebelum restart usai gawang mereka dijebol Monaco. Foto: ist.

LONDON, SUMUTPOS.CO – Arsenal harus menderita di kandang sendiri, Emirates Stadium, Kamis (26/2) dini hari. Tim berjuluk Gudang Peluru itu takluk 1-3 dari Monaco dalam leg pertama 16 Besar Liga Champions.

Tuan rumah tertinggal 0-1 di babak pertama, usai bomber Monaco Geoffrey Kondogbia memaksa kiper Arsenal David Ospina memungut bola dari dalam gawang pada menit 38.

Di babak kedua, striker Monaco asal Bulgaria, yang sudah malang melintang di berbagai klub EPL, Dimitar Berbatov, menggandakan keunggulan tim tamu di menit 53.

The Gunners sempat membuka harapan, setelah Alex Oxlade Chamberlain memperkecil kedudukan 1-2 di menit 90. Namun asa itu musnah, setelah counter attack Monaco diselesaikan dengan baik oleh Yannick F Carrascao di masa injury time.

“Pemain kami kehilangan ‘saraf’ bermain mereka. Ini bunuh diri,” kata Juru Taktik Arsenal, Arsene Wenger, seperti dilansir dari BBC, Kamis (26/2).

Wenger terkesan kecewa dan nge-drop usai hasil buruk ini. “Ini jelas tidak benar, memberikan gol tandang seperti yang kami lakukan. Kami kehilangan kesempatan,” sesal Wenger.

Sekarang posisinya, Arsenal harus menang minimal tiga gol di markas Monaco, Stade Louis II pada tanggal 17 Maret, jika ingin lolos ke perempatfinal untuk kelima kali berturut-turut.

Namun dalam sejarah, sejak 1969 belum ada tim di Piala/Liga Champions yang bisa lolos di babak knock out, setelah defisit dua gol di kandang mereka. Terakhir yang berhasil melakukan itu adalah Ajax Amsterdam.

“Gol kedua dan ketiga (Monaco), itu seperti bunuh diri buat kami,” tandas Wenger.

“Kami seperti kehilangan keberanian. Padahal saya sudah memperingatkan pemain sebelum kick-off, bahwa Monaco akan bermain di serangan balik,” imbuhnya.

Selain keteledoran pemain, Wenger juga mengungkap mental pemainnya menjadi penyebab lain kekalahan ini.

“Secara mental kami tidak cukup baik untuk masuk ke permainan ini. Setelah gol pertama, kami masih terlalu sabar,” tandasnya.

Mandulnya para pemain depan juga dikeluhkan Wenger.

“Ada enam target (shots on goal) yang seharusnya menjadi gol, namun itu tidak dia lakukan,” penyesalan Wenger yang satu ini, sepertinya ditujukan buat striker Olivier Giroud yang mendapatkan 6 peluang emas.

“Dia melewatkan beberapa peluang yang mudah dan itu tampak seperti bukan dia (biasanya),” pangkas Wenger.

Di situs yang sama, mantan bek Arsenal Martin Keown juga menyesalkan kekalahan kandang tim kebanggaannya.

“Tim ini tidak cukup profesional. Mereka gampang dijebak. Dan mereka tidak mampu bereaksi dengan baik,” singkat Keown. (adk/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/