Surat Eto’o untuk Inter Milan
SAMUEL Eto’o akhirnya mengakhiri dua musim kebersamaannya bersama Inter Milan. Tak ada penyesalan melainkan rasa terima kasih striker asal Kamerun kepada Nerazzurri dan juga para fans.
Semalam proses transfer Eto’o ke Anzhi Makhachkala sudah rampung dan ia resmi jadi pesepakbola dengan gaji termahal yakni 20 juta euro atau setara Rp251,6 miliar per musim selama lima tahun.
Meski hanya dua musim bermukim di Giuseppe Meazza, Eto’o tampil luar biasa dengan menyumbang 53 gol dari 101 penampilannya. Serta sumbangan enam trofi termasuk treble winner di musim pertamanya setelah pindah dari Barcelona.
Di ujung kariernya bersama Inter, Eto’o pun menuliskan surat terbuka yang berisikan ucapan terima kasih kepada seluruh staf dan pemain Inter serta fans.
“Saya pikir adalah benar dan sudah sepantasnya untuk mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah memberikan begitu banyak dalam dua tahun fantastis yang saya jalani bersama Inter. Pertama-tama saya ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus serta salam hangat kepada presiden, Mr. Massimo Moratti dan keluarganya untuk semua yang telah mereka lakukan dan bantuannya pada saya dan orang-orang yang saya sayangi. Saya selalu merasa mempunyai ikatan spesial dengan Mr. Moratti untuk segala hormat dan perhatian yang telah di tunjukkannya selama beberapa tahun yang luar biasa ini.
Lalu pada semua rekan-rekan, Saya sadar bahwa tanpa dorongan mereka dan bantuan mereka di lapangan, Inter tidak akan mencapai begitu banyak kemenangan penting di tingkat nasional dan internasional. Ucapan terima kasih khusus, juga untuk semua pemain Italia dan asing yang telah memungkinkan saya untuk menjadi pemain yang lebih baik di setiap pertandingan.
Sebuah ucapan terima kasih yang tulus kepada pelatih yang telah berada di Inter beberapa tahun ini, khususnya kepada Mr Jose Mourinho, yang begitu bertekad untuk memiliki saya di klub ini, untuk kesempatan yang dia berikan dengan membawa saya ke Milan.
Salam perpisahan juga untuk direktur teknik Marco Branca, direktur olahraga Piero Ausilio, manajer tim Andrea Butti dan semua staf FC Internazionale di Centro Sportivo Angelo Moratti, Appiano Gentile: dokter dan physis, koki dan pelayan, para pekerja dan tukang kebun, dan semua orang yang bekerja di Inter Channel.
Saya tidak akan pernah melupakan kasih sayang dari fans Inter (Mauro adalah yang paling besar diantara mereka semua) yang membuat saya merasa seperti salah satu dari mereka dan selalu mendukung serta membantu saya. Saya juga tidak akan melupakan semua wartawan dimana saya mendapatkan hal-hal menyenangkan dalam pertemuan dengan mereka.
Saya juga merasa harus berterima kasih kepada ‘mama’ Italia saya, Ciacia Guzzetti, atas bantuannya dan manajer fantastis saya, Claudio Vigorelli, untuk komitmen dan profesionalismenya.
Terima kasih untuk pria yang benar-benar seorang Interisti sejati, Marco Materazzi, yang membuat saya merasa menjadi “seorang Italia”. Terima kasih saudaraku. Dengan harapan bahwa saya tidak melupakan siapa pun, terima kasih sekali lagi. (net/jpnn)