SOLO – Timnas U-23 ditahan imbang Persis Solo 2-2 dalam laga uji coba Selasa (25/3) lalu di Stadion Manahan, Solo. Dari hasil tersebut, Aji menilai ada progress di sisi permainan, namun sisi pertahanan perlu dibenahi.
Bagi Aji, gol-gol Persis yang tercipta tersebut tak seharusnya terjadi jika lini pertahanan lebih waspada dan awas dengan pergerakan pemain lawan.
“Pemain masih terlalu ball watching . tapi kurang melihat pergerakan lawan dari belakang. Ini yang harus kami perbaiki ke depan,” katanya saat dihubungi, kemarin (26/3).
Mengapa demikian? Pelatih 43 tahun itu menilai kondisi tersebut masih lumrah, karena memang pemain Timnas baru tiga kali pertemuan latihan bersama tim pelatih di Jogja. Selain itu, Aji sendiri baru satu kali pertemuan melatih secara langsung di lini pertahanan.
Karena itulah, dia menilai pemain yang datang dari latar klub berbeda dengan jumlah jam tampil di klub yang bervariasi, masih harus dilatih kembali dengan khusus. Kemungkinan, lanjut Aji, dengan satu kali pertemuan, pemain belakang belum ingat betul apa yang diinstruksikannya.
“Ini salah satu pekerjaan rumah saya,di lini pertahanan, selain juga terus menyempurnakan tim secara keseluruhan, baik menyerang maupun bertahan. Agar lebih baik di uji coba selanjutnya,” ucap pendiri akademi Asifa, Malang.
Selain lini pertahanan, penjaga gawang juga mendapat perhatian khusus dari Aji. Dia menilai, gol dari tendangan bebas Marcelo Cirelli, sejatinya tak terlalu keras dan masih bisa diantisipasi. Namun, karena respon yang kurang sigap, bola itu pun meluncur mulus ke gawang yang dijaga Yogi Triana.
Respon penjaga gawang juga menurut Aji masih harus ditingkatkan dan dilatih lebih sering. Pasalnya, di klub, penjaga gawang U-23, kebanyakan adalah pemain pelapis yang kurang mendapatkan jam main dari pelatih.
“Kalau tendangannya itu sebenarnya nggak susah. Cuma memang kurang sigap. Selanjutnya, kami harus mengasah respon dan kesigapan ini dalam pertandingan, karena memang kondisi latihan dan pertandingan berbeda,” papar mantan pemain Timnas era 90-an tersebut.
Bagi Aji, semakin banyak kekurangan terlihat pada masa uji coba di gelombang kedua ini, akan semakin baik untuk timnya. Selain masih tahap seleksi, dia juga masih dalam proses membangun tim untuk Asian Games 2014 Korsel, September-Oktober mendatang.
Dengan begitu, dia bisa menginventarisir apa saja kekurangan tim, serta menilai pemain per pemain yang memang masih terus diseleksi, untuk masuk dalam skuda Garuda Muda. Sesuai rencana, seleksi akan terus dilakukan sampai pemusatan lati