25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

SMPN 16 dan MTSN 3 Sumbangkan Seragam

MEDAN – Disaat siswa sekolah lain melakukan aksi coret-coret baju, siswa di SMP Negeri 16 Medan melakukan aksi mengumpulkan baju seragam. Usai berakhirnya UN, sebanyak 262 siswa disekolah tersebut seluruhnya mengumpulkan baju seragam sekolah yang dikoordinir Kepala Sekolah (Kepsek) Irnawati, MM. Jumlah baju yang dikumpul tergantung kerelaan siswa yang akan disumbangkan kepada adik kelasnya bahkan bagi siswa dari sekolah lain bagi yang membutuhkan.

Dikatakan Irnawati, aksi kumpul baju seragam di SMPN 16 dilakukan untuk menanamkan rasa empati kepada sesama temannya yang kurang mampu. Selain itu, juga dianggap dapat menghindari aksi coret coret baju usai UN. Bahkan pada hari terakhir UN, pihak sekolah sudah mensiasati seminimal mungkin aksi coret. Pihak sekolah menganjurkan supaya siswa pakai baju seragam batik.

Ditambahkan Irnawati, selain menyarankan pakai baju batik, pihaknya juga punya tips tersendiri yakni selesai UN, murid tidak diperbolehkan langsung pulang. Melainkan, memberikan bimbingan dan arahan di halaman sekolah oleh Kepsek selanjutnya disuruh masuk kelas masing masing alasan menunggu pengumuman dari wali kelas terkait hasil lulusan. “Tentu dengan cara ini sudah menyita waktu murid agar betah di sekolah dan mengurangi rasa eforia,” ujar Irnawati.

Hal yang sama juga dilakukan siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 3 Medan. Mereka melakukan aksi solidaritas peduli sesama dengan menyumbangkan seragamnya untuk orang yang membutuhkan.

Sania siwi kelas IX-F menyayangkan kegiatan aksi coret seragam yang dilakukan rekan-rekannya di SMP lain, menurutnya itu perbuatan yang tidak patut dicontoh. Lebih lanjut dirinya menjelaskan seluruh seragam yang terkumpul akan di donasikan kepada panti asuhan yang terletak di Pulo Brayan. “Seluruhnya akan disumbangkan kepada Panti Asuhan,” bebernya.

Wakil Kepala Madrasah Prasarana, Drs. Irhamsyah menambahkan, seluruh siswa dianjurkan agar selesai ujian langsung pulang ke rumahnya masing-masing dan menyalam kedua orang tuanya. Pada hari terakhir ujian kepala sekolah merajia setiap tas  siswa, untuk mengantisipasi aksi coret seragam. (mag-7/mag-8)

MEDAN – Disaat siswa sekolah lain melakukan aksi coret-coret baju, siswa di SMP Negeri 16 Medan melakukan aksi mengumpulkan baju seragam. Usai berakhirnya UN, sebanyak 262 siswa disekolah tersebut seluruhnya mengumpulkan baju seragam sekolah yang dikoordinir Kepala Sekolah (Kepsek) Irnawati, MM. Jumlah baju yang dikumpul tergantung kerelaan siswa yang akan disumbangkan kepada adik kelasnya bahkan bagi siswa dari sekolah lain bagi yang membutuhkan.

Dikatakan Irnawati, aksi kumpul baju seragam di SMPN 16 dilakukan untuk menanamkan rasa empati kepada sesama temannya yang kurang mampu. Selain itu, juga dianggap dapat menghindari aksi coret coret baju usai UN. Bahkan pada hari terakhir UN, pihak sekolah sudah mensiasati seminimal mungkin aksi coret. Pihak sekolah menganjurkan supaya siswa pakai baju seragam batik.

Ditambahkan Irnawati, selain menyarankan pakai baju batik, pihaknya juga punya tips tersendiri yakni selesai UN, murid tidak diperbolehkan langsung pulang. Melainkan, memberikan bimbingan dan arahan di halaman sekolah oleh Kepsek selanjutnya disuruh masuk kelas masing masing alasan menunggu pengumuman dari wali kelas terkait hasil lulusan. “Tentu dengan cara ini sudah menyita waktu murid agar betah di sekolah dan mengurangi rasa eforia,” ujar Irnawati.

Hal yang sama juga dilakukan siswa kelas IX Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) 3 Medan. Mereka melakukan aksi solidaritas peduli sesama dengan menyumbangkan seragamnya untuk orang yang membutuhkan.

Sania siwi kelas IX-F menyayangkan kegiatan aksi coret seragam yang dilakukan rekan-rekannya di SMP lain, menurutnya itu perbuatan yang tidak patut dicontoh. Lebih lanjut dirinya menjelaskan seluruh seragam yang terkumpul akan di donasikan kepada panti asuhan yang terletak di Pulo Brayan. “Seluruhnya akan disumbangkan kepada Panti Asuhan,” bebernya.

Wakil Kepala Madrasah Prasarana, Drs. Irhamsyah menambahkan, seluruh siswa dianjurkan agar selesai ujian langsung pulang ke rumahnya masing-masing dan menyalam kedua orang tuanya. Pada hari terakhir ujian kepala sekolah merajia setiap tas  siswa, untuk mengantisipasi aksi coret seragam. (mag-7/mag-8)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/