ROMA- Tabir yang menyelimuti skandal pengaturan skor di sepak bola Italia perlahan mulai terkuak. Cristiano Doni yang menjadi salah satu aktor skandal tersebut, mengakui kalau dirinya terlibat. Mantan kapten Atalanta itu sudah diamankan pihak berwajib bersama 16 tersangka lainnya sejak Selasa lalu (20/12).
Dari 16 tersangka itu, beberapa diantaranya cukup familier di telinga publik bola Italia. Yakni mantan pemain timnas Luigi Sartor, mantan bintang Serie B Alessandro Zamperini, dan Carlo Gervasoni dan Filippo Carobbio, yang saat ini masih aktif bermain dengan Piacenza dan Spezia.
Nah, setelah lima hari mendekam di tahanan, kemarin (25/12) Doni bisa menghirup udara bebas. Tapi, sebelumnya Doni yang didampingi pengacarannya harus menjawab sejumlah pertanyaan dari jaksa penyidik. Dari jawaban yang dilontarkan Doni, terungkap fakta bahwa pemain 38 tahun itu terlibat dalam pengaturan skor pertandingan Atalanta melawan Piacenza dan Ascoli. “Ya, sama memang mengetahui adanya pengaturan skor untuk pertandingan Atalanta melawan Piacenza. Saya menyetujui dan ikut berjudi (bertaruh),” kata Doni, seperti dilansir Football Italia.
“Saya juga melakukan hal serupa ketika pertandingan melawan Ascoli. Tetapi itu adalah inisiatif saya pribadi dan bukanlah bagian dari organisasi. Klub sama sekali tidak mengetahui apa pun soal ini,” ungkap pemain yang punya tujuh caps bersama timnas Italia itu.
Saat menghadapi Atalanta, Piacenza saat itu dihajar tiga gol tanpa balas. Sedangkan, ketika menghadapi Ascoli, pertandingan berakhir imbang 1-1. Beluam diketahui sejauh mana peran Doni dalam pengaturan skor yang menghebohkan itu.
Namun, pengacara Doni, Salvatore Pino, kepada Sky Sport Italia, menegaskan bahwa keterlibatan kliennya dalam pengaturan skor itu minor. “Anda mengetahui bahwa dia terlibat, hanya keterlibatannya tidak signifikan,” kata Pino.
Menurutnya, sebagian besar pertanyaan dalam penyidikan itu terkait dengan keterlibatannya dalam pengaturan skor pertandingan Atalanta melawan Piacenza. “Banyak yang berpikir, Atalanta terlibat di dalamnya, tapi itu hanya pikiran mereka,” kata Pino.
Sebelumnya, atas keterlibatannya skandal pengaturan skor di Serie A dan Serie B pada 2009-2010 dan 2010-2011, Doni telah meneriman sanksi berat dari FIGC (asosiasi sepak bola Italia). Dia dijatuhi hukuman larangan terlibat di sepak bola selama tiga tahun enam bulan.
Sementara itu, kubu Atalanta mengakui persiapan mereka pada pertandingan terakhir tahun ini melawan Cesena (21/12) sempat terganggu akibat skandal Doni. Namun, mereka akhirnya bisa menaklukkan Cesena 4-1.
“Sangat sulit mempersiapkan tim karena pada saat bersamaan berita tentang Doni begitu menyita perhatian. Untunglah, tim ini sudah belajar banyak dan terbiasa mengatasi masalah seperti itu selama enam bulan terakhir,” kata Stefano Colantuono, pelatih Atalanta.
Musim ini Atalanta memulai petualangan di Serie A dengan minus enam angka. Itu dampak dari sanksi yang dijatuhkan FIGC. Namun, karena mengawali kompetisi dengan baik, mereka mampi menjaga posisinya di papan tengah. (ham/bas/jpnn)