32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ciao Ranieri

Tak ada lagi kata maaf dari seorang Massimo Moratti. Bos Inter Milan itu akhirnya mendepak sang arsitek Claudio Ranieri, yang dianggap gagal membawa perubahan terhadap timnya. Kekalahan dari Juventus tampaknya sangat memantik emosi sang juragan.

MILAN – Musim ini, Inter sudah dua kali memecat pelatih. Sebelumnya Gian Piero Gasperini mesti angkat kaki lebih awal karena tak sekalipun membawa Inter menang. Lalu, sebagai ganti Ranieri, pihak klub menunjuk Andrea Stramaccioni. Dia adalah pelatih tim muda Inter dan beberapa hari lalu sukses mengantar anak didiknya menjuarai edisi pertama kejuaraan Next Generation Series, Liga Champions khusus untuk usia U-19.

“Presiden Massimo Moratti dan seluruh staff serta pemain Inter Milan mengucapkan terimakasih pada Claudio Ranieri dan staffnya atas profesionalisme dan dedikasi dalam beberapa bulan terakhir selama bersama tim,” demikian pernyataan resmi Inter di situs resminya.

“Inter Milan juga mengumumkan telah menyerahkan tim pada Andrea Stramaccioni, pelatih yang baru memenangi edisi pertama Next Generation Series. Kami mendoakan dan mendukung sebesarnya Andrea Stramaccioni yang akan mulai bekerja bersama seluruh tim di Angelo Moratti mulai besok,” lanjut pernyataan tersebut.

Selama sekitar enam bulan di Giuseppe Meazza, Ranieri melakoni 34 pertandingan dan meraih 16 kemenangan, lima hasil imbang dan 13 kekalahan.
Soal pemecatan itu,  mantan gelandang Juventus, Alessio Tacchinardi mengatakan jika pemecatan Claudio Ranieri adalah hal yang tak terelakkan. “Saya tak terkejut dengan dicopotnya Ranieri,” terang Tacchinardi pada Sky Sport Italia.

“Setelah sukses tim Primavera dan kekalahan dari Juventus di akhir pekan, saya sudah memperkirakan sesuatu akan terjadi. Jangan lupakan juga jika Inter sudah tersingkir dari Liga Champions di tangan tim macam Olympique de Marseille,” bebernya. (bbs)

Tak ada lagi kata maaf dari seorang Massimo Moratti. Bos Inter Milan itu akhirnya mendepak sang arsitek Claudio Ranieri, yang dianggap gagal membawa perubahan terhadap timnya. Kekalahan dari Juventus tampaknya sangat memantik emosi sang juragan.

MILAN – Musim ini, Inter sudah dua kali memecat pelatih. Sebelumnya Gian Piero Gasperini mesti angkat kaki lebih awal karena tak sekalipun membawa Inter menang. Lalu, sebagai ganti Ranieri, pihak klub menunjuk Andrea Stramaccioni. Dia adalah pelatih tim muda Inter dan beberapa hari lalu sukses mengantar anak didiknya menjuarai edisi pertama kejuaraan Next Generation Series, Liga Champions khusus untuk usia U-19.

“Presiden Massimo Moratti dan seluruh staff serta pemain Inter Milan mengucapkan terimakasih pada Claudio Ranieri dan staffnya atas profesionalisme dan dedikasi dalam beberapa bulan terakhir selama bersama tim,” demikian pernyataan resmi Inter di situs resminya.

“Inter Milan juga mengumumkan telah menyerahkan tim pada Andrea Stramaccioni, pelatih yang baru memenangi edisi pertama Next Generation Series. Kami mendoakan dan mendukung sebesarnya Andrea Stramaccioni yang akan mulai bekerja bersama seluruh tim di Angelo Moratti mulai besok,” lanjut pernyataan tersebut.

Selama sekitar enam bulan di Giuseppe Meazza, Ranieri melakoni 34 pertandingan dan meraih 16 kemenangan, lima hasil imbang dan 13 kekalahan.
Soal pemecatan itu,  mantan gelandang Juventus, Alessio Tacchinardi mengatakan jika pemecatan Claudio Ranieri adalah hal yang tak terelakkan. “Saya tak terkejut dengan dicopotnya Ranieri,” terang Tacchinardi pada Sky Sport Italia.

“Setelah sukses tim Primavera dan kekalahan dari Juventus di akhir pekan, saya sudah memperkirakan sesuatu akan terjadi. Jangan lupakan juga jika Inter sudah tersingkir dari Liga Champions di tangan tim macam Olympique de Marseille,” bebernya. (bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/