BUKAN klub kaya baru Malaga atau Valencia yang bikin dua raksasa Spanyol Real Madrid dan Barcelona geleng-geleng kepala. Melainkan Levante yang di awal musim ini tampil brilian dan memimpin klasemen sementara Liga Primera Spanyol.
Tidak terkalahkan hingga pekan kesembilan dan selalu menang dalam tujuh pertandingan terakhir membawa mereka memimpin dengan 23 poin. Mereka berada di atas Real dengan 22 poin dan Barcelona yang mengemas 21 poin.
Pada pekan kesembilan, Levante menang 3-2 (0-1) atas tamunya Real Sociedad di Ciutat de Valencia, kemarin dini hari. Tertinggal lebih dulu oleh Daniel Estrada di menit keempat, Levante mampu membalikkan keadaan menjadi 3-2 di akhir laga.
Mereka unggul melalui bek Victoriano Nano pada menit ke-56, kemudian Valdo di menit ke-61 dan Ruben Suarez di menit ke-90. Adapun satu gol Sociedad lainnya dilesakkan Inigo Martinez.
Dengan kemenangan itu, membuat Real gagal mengambil alih puncak klasemen. “Klub terbaik sejauh ini adalah Levante dan mereka pantas karena mereka memainkan sepak bola level tinggi,” puji Aitor Karanka, asisten pelatih Real, di situs resmi klub, seperti dikutip Goal.
Beralasan pula bila tangan kanan entrenador Real Jose Mourinho itu memuji Levante. Sebab, Real juga pernah merasakan kedahsyatan Levante. Pada pekan ketiga, Real harus mengakui keunggulan Levante 0-1 di Ciutat de Valencia (18/9).
Konsistensi performa Levante membuat tim yang musim lalu dihabisi Real delapan gol tanpa balas dan mengakhiri kompetisi dengan berada di posisi ke-14 itu diyakini bisa melangkah jauh. Mereka dianggap bisa bersaing di papan atas.
Namun, tim asuhan Juan Ignacio Martinez tersebut tidak mau terlalu jauh berangan-angan. Makanya, ketika ditanyakan soal ambisi musim ini, para pemain Levante tetap rendah hati. “Apakah kami punya peluang juara” Tidak. Apakah kami memasang target lolos ke Eropa?” Tidak. Tidak ada ruang untuk memimpikannya,” jawab Nano, bek Levante, seperti dikutip Sport Illustrated.
“Tentu kami senang dengan hasil ini, kami sudah setengah jalan untuk memastikan aman dari degradasi,” lanjut Nano.
Francisco Fenolossa, presiden kehormatan Levante, juga tetap berupaya menjejak bumi. “Tidak ada yang membayangkan ini terjadi. Ketika saya mengambil koran di pagi hari dan melihat kami berada di puncak klasemen,” kata Fenolossa. (ham/jpnn)