25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pepe Mala Suerte

Real Madrid vs Barcelona

Madrid-From Hero to Zero tampaknya tidak pas disematkan pada pemain Real Madrid, Kepler Laveran Lima Ferreira alias Pepe. Ya, meski gara-gara kartu merah yang diterimanya, Madrid harus takluk di kandang melawan Barcelona. Namun, bek asal Portugal itu setidaknya sempat membuat Barca melempem.

Buktinya, perhatikan laga El Clasico di jilid dua di La Liga. Saat itu, Pepe untuk pertama kalinya ditempatkan sebagai gelandang oleh Jose Mourinho. Hasilnya Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan bahkan Lionel Messi tak bisa berkutik. Laga pun berakhir imbang 1-1. Nah, empat hari kemudian, untuk kedua kalinya Pepe sebagai gelandang saat melawan Barca. Kali itu di final Copa del Rey. Hasilnya, Barca takluk dan Real Madrid juara. Bandingkan dengan El Clasico jilid pertama di La Liga. Saat itu Pepe ditempatkan sebagai center back dan Madrid menanggung malu dengan kekalahan telak 0-5.

Tapi begitulah, Pepe Mala Suerte, kata orang Spanyol. Dengan kata lain, kesialan memang sedang menghampiri Pepe. Ya Pepe dikartu merah wasit Wolfgang Stark di menit ke-61 karena melanggar Dani Alves dengan keras. Tiga menit setelahnya giliran Mourinho yang dipersilahkan meninggalkan bench Madrid karena protes terlalu keras ke wasit. Setelah kejadian itulah Barca menunjukkan taringnya. Begitulah Barca yang unggul jumlah pemain berhasil memanfaatkan keadaan. Masuknya Ibrahim Afellay menggantikan Pedro berbuah manis. Afellay melakukan pergerakan ke kotak penalti Madrid dan dari sisi kanan lapangan mengirim umpan ke tengah yang disambut Messi dengan sontekan dan menjebol gawang Casillas di menit ke-76. Malapetaka buat Madrid. Messi kini membawa Barca unggul 2-0 di menit ke-86. Ia berlari menggiring bola dan melewati empat pemain Madrid dan melepas sepakan mendatar yang diarahkan ke tiang jauh dan gol.

Kenyataan inilah yang membuat pemain berang dengan keputusan wasit. Setidaknya bek Raul Albiol mengecam keras keputusan wasit asal Jerman itu. “Wasit sudah memutuskan pertandingan. Hanya itu keputusan besar yang dibuatnya. Kartu merah gila,” tukas Albiol di Goal.

“Kadang (keputusan) mereka (wasit) sesuai dengan keinginan anda tapi kadang juga tidak. Tapi itu jelas setiap orang bisa melihatnya kalau dikartu merahnya Pepe adalah sebuah keputusan yang tepat,” balas gelandang Barca Xavi di Marca.

Apapun itu, yang jelas Madrid harus kerja ekstra untuk lolos ke final. Pasalnya pada pekan depan saat main di Camp Nou, Ronaldo dkk harus menang dengan tiga gol tanpa balas. Masalahnya, dengan kehilangan Pepe dan Sergio Ramos yang kena akumulasi kartu, juga pola permainan yang mengandalkan serangan balik, mungkinkah Madrid bisa lolos ke Wembley? Untuk itu Mourinho jelas harus memainkan sepak bola menyerang, kondisi yang mungkin saja dilakukan mengingat dia punya skuad yang mumpuni untuk melakukan itu. Tapi pelatih asal Portugal itu juga harus ingat kalau bermain ofensif saat menghadapi Barca bukanlah pilihan yang bijak. Mourinho pernah mencoba melakukan itu pada pekan ke-13 Liga Spanyol. Hasilnya? Kalah 0-5. “Kami hanya bisa diam dan berfikir untuk leg kedua,” kata Kiper Real Madrid, Iker Casillas di www.as.com.

Sebagai kapten tim, terkait kekalahan kemarin, Casillas menolak menyalahkan wasit. Sebaliknya, Casillas meminta timnya untuk berkonsentrasi pada leg kedua. “Itu akan sangat sulit, sangat sulit, namun kami akan berusaha bangkit,” tegasnya.(rmd/bbs)

Real Madrid vs Barcelona

Madrid-From Hero to Zero tampaknya tidak pas disematkan pada pemain Real Madrid, Kepler Laveran Lima Ferreira alias Pepe. Ya, meski gara-gara kartu merah yang diterimanya, Madrid harus takluk di kandang melawan Barcelona. Namun, bek asal Portugal itu setidaknya sempat membuat Barca melempem.

Buktinya, perhatikan laga El Clasico di jilid dua di La Liga. Saat itu, Pepe untuk pertama kalinya ditempatkan sebagai gelandang oleh Jose Mourinho. Hasilnya Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan bahkan Lionel Messi tak bisa berkutik. Laga pun berakhir imbang 1-1. Nah, empat hari kemudian, untuk kedua kalinya Pepe sebagai gelandang saat melawan Barca. Kali itu di final Copa del Rey. Hasilnya, Barca takluk dan Real Madrid juara. Bandingkan dengan El Clasico jilid pertama di La Liga. Saat itu Pepe ditempatkan sebagai center back dan Madrid menanggung malu dengan kekalahan telak 0-5.

Tapi begitulah, Pepe Mala Suerte, kata orang Spanyol. Dengan kata lain, kesialan memang sedang menghampiri Pepe. Ya Pepe dikartu merah wasit Wolfgang Stark di menit ke-61 karena melanggar Dani Alves dengan keras. Tiga menit setelahnya giliran Mourinho yang dipersilahkan meninggalkan bench Madrid karena protes terlalu keras ke wasit. Setelah kejadian itulah Barca menunjukkan taringnya. Begitulah Barca yang unggul jumlah pemain berhasil memanfaatkan keadaan. Masuknya Ibrahim Afellay menggantikan Pedro berbuah manis. Afellay melakukan pergerakan ke kotak penalti Madrid dan dari sisi kanan lapangan mengirim umpan ke tengah yang disambut Messi dengan sontekan dan menjebol gawang Casillas di menit ke-76. Malapetaka buat Madrid. Messi kini membawa Barca unggul 2-0 di menit ke-86. Ia berlari menggiring bola dan melewati empat pemain Madrid dan melepas sepakan mendatar yang diarahkan ke tiang jauh dan gol.

Kenyataan inilah yang membuat pemain berang dengan keputusan wasit. Setidaknya bek Raul Albiol mengecam keras keputusan wasit asal Jerman itu. “Wasit sudah memutuskan pertandingan. Hanya itu keputusan besar yang dibuatnya. Kartu merah gila,” tukas Albiol di Goal.

“Kadang (keputusan) mereka (wasit) sesuai dengan keinginan anda tapi kadang juga tidak. Tapi itu jelas setiap orang bisa melihatnya kalau dikartu merahnya Pepe adalah sebuah keputusan yang tepat,” balas gelandang Barca Xavi di Marca.

Apapun itu, yang jelas Madrid harus kerja ekstra untuk lolos ke final. Pasalnya pada pekan depan saat main di Camp Nou, Ronaldo dkk harus menang dengan tiga gol tanpa balas. Masalahnya, dengan kehilangan Pepe dan Sergio Ramos yang kena akumulasi kartu, juga pola permainan yang mengandalkan serangan balik, mungkinkah Madrid bisa lolos ke Wembley? Untuk itu Mourinho jelas harus memainkan sepak bola menyerang, kondisi yang mungkin saja dilakukan mengingat dia punya skuad yang mumpuni untuk melakukan itu. Tapi pelatih asal Portugal itu juga harus ingat kalau bermain ofensif saat menghadapi Barca bukanlah pilihan yang bijak. Mourinho pernah mencoba melakukan itu pada pekan ke-13 Liga Spanyol. Hasilnya? Kalah 0-5. “Kami hanya bisa diam dan berfikir untuk leg kedua,” kata Kiper Real Madrid, Iker Casillas di www.as.com.

Sebagai kapten tim, terkait kekalahan kemarin, Casillas menolak menyalahkan wasit. Sebaliknya, Casillas meminta timnya untuk berkonsentrasi pada leg kedua. “Itu akan sangat sulit, sangat sulit, namun kami akan berusaha bangkit,” tegasnya.(rmd/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/