30 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Selalu Jadi Kartu As La Furia Roja

FORTALEZA-Jesus Navas memang bukan pilihan utama di Timnas Spanyol. Tapi setiap ia dipercaya untuk tampil, Navas selalu jadi Kartu As untuk La Furia Roja dan membawa keberuntungan bagi timnya.

Navas debut untuk negaranya pada November 2009 saat Spanyol melakoni laga uji coba kontra Argentina dan Austria. Ia juga jadi anggota tim di Piala Dunia 2010 dan tampil tiga kali termasuk 30 menit extra time di laga final 2010.
Dari penampilannya di Afrika Selatan memang Navas tidak begitu bagus, namun perannya begitu penting untuk Spanyol karena ia selalu dimasukkan ketika tim menemui kebuntuan. Dengan kecepatan yang dimilikinya serta fisik yang selalu fit, Navas jadi senjata rahasia untuk Spanyol.

Satu di antaranya saat laga final kontra Belanda, ia dengan mudah menyisir sisi kanan pertahanan dan merepotkan Giovanni van Bronckhorst. Sama halnya dengan di Piala Eropa lalu saat Spanyol melawan Kroasia di laga terakhir grup.

Punya kewajiban menang untuk lolos sebagai juara grup, Spanyol yang sepanjang laga kesulitan menembus pertahanan lawannya akhirnya mampu menang dengan skor 1-0 dan Navas jadi pencetak golnya. Saat itu pemain 27 tahun itu juga baru dimasukkan sebagai pemain pengganti.
Terakhir peran Navas sebagai Kartu As Spanyol hadir saat menghadapi Italia di semifinal Piala Konfederasi 2013 Brasil. Navas dimasukkan menggantikan David Silva di menit 53 dan muncul sebagai pahlawan setelah eksekusinya di babak penalti memastikan Spanyol melangkah ke final usai menang 7-6. “Momennya sangat emosional. Merupakan kehormatan memilikinya dalam tim karena ia adalah pemain yang selalu bisa menghadirkan sedikit perbedaan. Dan ia sudah melakukannya. Terima kasih pada kecepatan serta kemampuannya dalam situasi satu lawan satu. Ia membuat banyak peluang untuk kami,” ungkap Gerard Pique. (bbs/jpnn)

FORTALEZA-Jesus Navas memang bukan pilihan utama di Timnas Spanyol. Tapi setiap ia dipercaya untuk tampil, Navas selalu jadi Kartu As untuk La Furia Roja dan membawa keberuntungan bagi timnya.

Navas debut untuk negaranya pada November 2009 saat Spanyol melakoni laga uji coba kontra Argentina dan Austria. Ia juga jadi anggota tim di Piala Dunia 2010 dan tampil tiga kali termasuk 30 menit extra time di laga final 2010.
Dari penampilannya di Afrika Selatan memang Navas tidak begitu bagus, namun perannya begitu penting untuk Spanyol karena ia selalu dimasukkan ketika tim menemui kebuntuan. Dengan kecepatan yang dimilikinya serta fisik yang selalu fit, Navas jadi senjata rahasia untuk Spanyol.

Satu di antaranya saat laga final kontra Belanda, ia dengan mudah menyisir sisi kanan pertahanan dan merepotkan Giovanni van Bronckhorst. Sama halnya dengan di Piala Eropa lalu saat Spanyol melawan Kroasia di laga terakhir grup.

Punya kewajiban menang untuk lolos sebagai juara grup, Spanyol yang sepanjang laga kesulitan menembus pertahanan lawannya akhirnya mampu menang dengan skor 1-0 dan Navas jadi pencetak golnya. Saat itu pemain 27 tahun itu juga baru dimasukkan sebagai pemain pengganti.
Terakhir peran Navas sebagai Kartu As Spanyol hadir saat menghadapi Italia di semifinal Piala Konfederasi 2013 Brasil. Navas dimasukkan menggantikan David Silva di menit 53 dan muncul sebagai pahlawan setelah eksekusinya di babak penalti memastikan Spanyol melangkah ke final usai menang 7-6. “Momennya sangat emosional. Merupakan kehormatan memilikinya dalam tim karena ia adalah pemain yang selalu bisa menghadirkan sedikit perbedaan. Dan ia sudah melakukannya. Terima kasih pada kecepatan serta kemampuannya dalam situasi satu lawan satu. Ia membuat banyak peluang untuk kami,” ungkap Gerard Pique. (bbs/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/