30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Benitez Masih Membosankan

LONDON- Tugas paling berat Rafael Benitez sebagai suksesor Roberto Di Matteo adalah mengambil hati fans dan merebut pengaruh di ruang ganti pemain. Ternyata, kedua-duanya belum mampu digapai mantan manajer Liverpool itu.

Memang, masih terlalu dini menilai kiprah Benitez bersama Chelsea. Tetapi, dengan dua hasil seri tanpa gol secara beruntun di Premier League, setelah ditahan seri tanpa gol Fulham, kemarin dini hari, Chelsea di tangan Benitez langsung dicap membosankan.

Sebelumnya Chelsea ditahan imbang tanpa gol Manchester City (25/11). Parahnya, kedua skor kacamata itu berlangsung di hadapan puluhan ribu fans Chelsea di Stamford Bridge. Benitez pun jadi bulan-bulanan fans Chelsea.

Spanduk dan banner anti-Benitez pun belum juga turun. Masih banyak terpasang di berbagai sisi Stamford Bridge. Bahkan lebih banyak ketimbang pertandingan pertama ketika melawan City. Membuat konsentrasi Chelsea di lapangan kian terusik.

Bagaimana para pemain tidak terusik di lapangan, setelah menit ke-16 dan belum ada gol tercipta, para fans langsung meneriakkan ejekan buat Benitez dan kembali mengelu-elukan Di Matteo.

“Rafael Benitez, Kamu tidak diterima di sini,” dan “Kami inginkan Chelsea yang dulu,” begitu teriak para fans Chelsea.

“Semua orang di sini kecewa dengan hasil seri. Fans harusnya menyadari bahwa mereka harusnya memberikan dukungan kepada tim dan juga kepada manajer. Itu cara terbaik untuk maju dan memenangkan laga,” kata Benitez, seperti dikutip Telegraph.

Hasil seri tanpa gol itu membuat Benitez mencatat rekor kurang bagus di awal kepemimpinannya. Sebab, sejak September 2004, Chelsea tidak pernah merasakan dua hasil seri tanpa gol secara beruntun. Rekor buruk lain, ini kali pertama dalam tiga laga beruntun Chelsea tak mencetak gol sejak era Roman Abramovich.

“Ingat, City merupakan juara bertahan dan kami juga kesulitan melawan mereka pada bentrok sebelumnya. Fulham juga bukan tim yang mudah ditaklukkan,” jelas Benitez.

Karena dua hasil seri itu, Chelsea tetap berada di posisi ketiga dengan 26 poin danm tertinggal tujuh angka di belakang Manchester United yang berkuasa di puncak klasemen sementara Premier League.

Biar begitu, Benitez tetap menunjukkan kepercayaan dirinya.

“Ini kompetisi yang panjang, sangat panjang. Apakah kami bisa memenangkannya? Mengapa tidak?” ujar mantan manajer Liverpool tersebut.
Di ruang ganti, Benitez juga belum mampu sepenuhnya memegang kendali. Sejumlah pemain masih menunjukkan respek kepada Di Matteo, termasuk kapten John Terry. Apalagi tersiar kabar Benitez lebih mengistimewakan para pemain Spanyol. (ham/jpnn)

LONDON- Tugas paling berat Rafael Benitez sebagai suksesor Roberto Di Matteo adalah mengambil hati fans dan merebut pengaruh di ruang ganti pemain. Ternyata, kedua-duanya belum mampu digapai mantan manajer Liverpool itu.

Memang, masih terlalu dini menilai kiprah Benitez bersama Chelsea. Tetapi, dengan dua hasil seri tanpa gol secara beruntun di Premier League, setelah ditahan seri tanpa gol Fulham, kemarin dini hari, Chelsea di tangan Benitez langsung dicap membosankan.

Sebelumnya Chelsea ditahan imbang tanpa gol Manchester City (25/11). Parahnya, kedua skor kacamata itu berlangsung di hadapan puluhan ribu fans Chelsea di Stamford Bridge. Benitez pun jadi bulan-bulanan fans Chelsea.

Spanduk dan banner anti-Benitez pun belum juga turun. Masih banyak terpasang di berbagai sisi Stamford Bridge. Bahkan lebih banyak ketimbang pertandingan pertama ketika melawan City. Membuat konsentrasi Chelsea di lapangan kian terusik.

Bagaimana para pemain tidak terusik di lapangan, setelah menit ke-16 dan belum ada gol tercipta, para fans langsung meneriakkan ejekan buat Benitez dan kembali mengelu-elukan Di Matteo.

“Rafael Benitez, Kamu tidak diterima di sini,” dan “Kami inginkan Chelsea yang dulu,” begitu teriak para fans Chelsea.

“Semua orang di sini kecewa dengan hasil seri. Fans harusnya menyadari bahwa mereka harusnya memberikan dukungan kepada tim dan juga kepada manajer. Itu cara terbaik untuk maju dan memenangkan laga,” kata Benitez, seperti dikutip Telegraph.

Hasil seri tanpa gol itu membuat Benitez mencatat rekor kurang bagus di awal kepemimpinannya. Sebab, sejak September 2004, Chelsea tidak pernah merasakan dua hasil seri tanpa gol secara beruntun. Rekor buruk lain, ini kali pertama dalam tiga laga beruntun Chelsea tak mencetak gol sejak era Roman Abramovich.

“Ingat, City merupakan juara bertahan dan kami juga kesulitan melawan mereka pada bentrok sebelumnya. Fulham juga bukan tim yang mudah ditaklukkan,” jelas Benitez.

Karena dua hasil seri itu, Chelsea tetap berada di posisi ketiga dengan 26 poin danm tertinggal tujuh angka di belakang Manchester United yang berkuasa di puncak klasemen sementara Premier League.

Biar begitu, Benitez tetap menunjukkan kepercayaan dirinya.

“Ini kompetisi yang panjang, sangat panjang. Apakah kami bisa memenangkannya? Mengapa tidak?” ujar mantan manajer Liverpool tersebut.
Di ruang ganti, Benitez juga belum mampu sepenuhnya memegang kendali. Sejumlah pemain masih menunjukkan respek kepada Di Matteo, termasuk kapten John Terry. Apalagi tersiar kabar Benitez lebih mengistimewakan para pemain Spanyol. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/