MILAN – Gelandang Inter Milan, Wesley Sneijder tak lagi diberi kesempatan main oleh Inter. Itu setelah dia menolak meneken kontrak baru dengan klausul penurunan gaji. Asosiasi Pemain Profesional menganggap apa yang dilakukan Nerazzurri tak ubahnya aksi pemerasan.
Sudah lama Sneijder tak dimainkan pelatih Andrea Stramaccioni di berbagai ajang. Laga terakhir gelandang asal Belanda itu adalah ketika mengantar Inter menang 2-0 atas Chievo Verona di pertengahan September.
Sneijder awalnya memang cedera, namun setelah kondisinya pulih dia tetap tak kunjung dimainkan. Belakangan diketahui kalau pesepakbola 28 tahun itu dalam posisi dibekukan oleh manajemen klub berjuluk La Beneamata tersebut.
Dalam sebuah kesempatan, manajemen Inter menegaskan kalau Sneijder tak akan lagi dimainkan sampai dia menandatangani kontrak dengan klausul penurunan gaji. Eks Real Madrid itu saat ini dapat bayaran enam juta euro semusim, jumlah yang dirasa memberatkan terkait adanya aturan UEFA soal Financial Fairplay.
Apa yang dialami Sneijder disesalkan Asosiasi Pesepakbola Profesional (FIFPro).
“FIFPro melihat meningkatnya jumlah pemain yang berada di bawah tekanan untuk memperpanjang kontrak mereka. Buat klub-klub, sepakbola telah lebih menjadi sebuah kegiatan bisnis. Sepak bolanya sendiri berada di posisi kedua,” demikian pernyataan resmi FIFPro seperti diberitakan Football Italia.
“Ini sebuah fenomena baru. Klub memaksa pemain yang kontraknya hampir habis untuk menandatangani kontrak baru. Jika pemainnya menolak, klub akan menaruhnya di kursi cadangan atau di tribun penonton. Pesepakbola profesional ini tidak dapat kesempatan untuk bermain lagi. Hanya jika dia meneken kontrak dia akan bisa kembali main.”
“Kontrak Sneijder berakhir di pertengahan 2015. Inter meminta pemain internasional Belanda itu memperpanjang kontraknya sampai 2016, tapi dengan total jumlah gaji yang sama. Dengan kata lain, bekerja setahun lebih lama tanpa menerima gaji untuk itu. (bbs/jpnn)