26.2 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Aplikasi Antirasial Diluncurkan

LONDON-Berbagai cara dilakukan untuk memerangi aksi rasial terhadap para pesepak bola saat tampil di lapangan. Mulai dari menyiapkan sanksi berat hingga ancaman pidana. Belakangan, peran suporter juga mulai dilibatkan untuk membasmi aksi tak terpuji ini.
Seperti dilansir Metro.co.uk, sebuah organisasi bernama Kick It Out baru saja meluncurkan sebuah aplikasi gratis anti rasisme bagi pengguna Iphone dan Android. Dengan aplikasi ini, suporter akan mendapat kemudahan untuk melaporkan setiap tindakan rasial yang ditemukannya dalam pertandingan.
Direktur Kick It Out, Roisin Wood, mengatakan, ide pembuatan aplikasi ini bermula dari survei yang dilakukan terhadap 5.000 suporter terkait aksi rasial di lapangan hijau. Hasilnya, 47 persen di antaranya tidak tahu harus melapor ke mana bila menemukan musuh besar para pesepakbola itu.
Kick It Out sendiri awalnya merupakan gerakan mengusung slogan Kick Racism Out of Football. Pada 1997, Kick It Out resmi menjadi organisasi yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyingkirkan rasisme dari lapangan hijau. Organisasi ini mendapat sokongan dana dari Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA), Liga Premier, dan FA. “Sebagian besar fans sepak bola telah memberi tahu kalau mereka menginginkan ikut ambil bagian dalam memberantas rasisme dalam semua level pertandingan,” tutur Wood.
“Alat baru ini memungkinkan fans lebih konstan membantu klub dan pihak berwenang menemukan perilaku diskriminatif sembari memperbaiki iklim persaingan,” tambahnya.
Pelecehan rasial selama ini memang menjadi satu momok yang menggerogoti dunia persepakbolaan dunia. Di Eropa, yang menjadi sasaran aksi diskriminatif ini kebanyakan adalah para pemain berkulit hitam.
Striker AC Milan, Mario Balotelli satu di antaranya. Super Mario bahkan sempat mengancam akan keluar dari lapangan pertandingan bila masih mendapat perlakuan seperti itu. Ia berang setelah menjadi korban pelecehan rasial fans tuan rumah AS Roma saat bertemu Rossoneri beberapa waktu lalu.
“Lebih dari 20 tahun, kampanye telah berada di garis depan untuk menanggulangi masalah ini. Dengan kampanye yang rutin kami telah membuat perubahan besar, namun insiden itu masih sering terjadi,” ungkap Wood. (bbs/jpnn)

LONDON-Berbagai cara dilakukan untuk memerangi aksi rasial terhadap para pesepak bola saat tampil di lapangan. Mulai dari menyiapkan sanksi berat hingga ancaman pidana. Belakangan, peran suporter juga mulai dilibatkan untuk membasmi aksi tak terpuji ini.
Seperti dilansir Metro.co.uk, sebuah organisasi bernama Kick It Out baru saja meluncurkan sebuah aplikasi gratis anti rasisme bagi pengguna Iphone dan Android. Dengan aplikasi ini, suporter akan mendapat kemudahan untuk melaporkan setiap tindakan rasial yang ditemukannya dalam pertandingan.
Direktur Kick It Out, Roisin Wood, mengatakan, ide pembuatan aplikasi ini bermula dari survei yang dilakukan terhadap 5.000 suporter terkait aksi rasial di lapangan hijau. Hasilnya, 47 persen di antaranya tidak tahu harus melapor ke mana bila menemukan musuh besar para pesepakbola itu.
Kick It Out sendiri awalnya merupakan gerakan mengusung slogan Kick Racism Out of Football. Pada 1997, Kick It Out resmi menjadi organisasi yang bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyingkirkan rasisme dari lapangan hijau. Organisasi ini mendapat sokongan dana dari Asosiasi Pesepakbola Profesional (PFA), Liga Premier, dan FA. “Sebagian besar fans sepak bola telah memberi tahu kalau mereka menginginkan ikut ambil bagian dalam memberantas rasisme dalam semua level pertandingan,” tutur Wood.
“Alat baru ini memungkinkan fans lebih konstan membantu klub dan pihak berwenang menemukan perilaku diskriminatif sembari memperbaiki iklim persaingan,” tambahnya.
Pelecehan rasial selama ini memang menjadi satu momok yang menggerogoti dunia persepakbolaan dunia. Di Eropa, yang menjadi sasaran aksi diskriminatif ini kebanyakan adalah para pemain berkulit hitam.
Striker AC Milan, Mario Balotelli satu di antaranya. Super Mario bahkan sempat mengancam akan keluar dari lapangan pertandingan bila masih mendapat perlakuan seperti itu. Ia berang setelah menjadi korban pelecehan rasial fans tuan rumah AS Roma saat bertemu Rossoneri beberapa waktu lalu.
“Lebih dari 20 tahun, kampanye telah berada di garis depan untuk menanggulangi masalah ini. Dengan kampanye yang rutin kami telah membuat perubahan besar, namun insiden itu masih sering terjadi,” ungkap Wood. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/