BOCA RATON-Tanpa diperkuat sebagian besar pemain intinya, Jerman tetap mampu memetik kemenangan atas Ekuador dengan skor akhir 4-2 di FAU Stadium, Boca Raton, Amerika Serikat, Kamis (30/5) dini hari WIB.
Lukas Podolski dan Lars Bender masing-masing menyumbangkan dua gol untuk Jerman. Sedangkan gol balasan Ekuador dibuat oleh Antonio Valencia dan Walter Ayovi.
Ketika pertandingan belum genap berjalan semenit, Jerman bisa mengungguli Ekuador 1-0. Podolski mencetak gol di detik kesembilan setelah merebut bola dari kaki Gabriel Achillier.
Lars Bender membuat keunggulan Jerman setelah dengan sangat baik memaksimalkan umpan Sidney Sam. Jerman kini sudah memimpin 2-0 di menit keempat. Ekuador mencoba mengejar defisit gol dari Jerman. Tapi, serangan-serangan yang dilakukan sejauh ini masih terbentur tembok pertahanan lawan.
Podolski kembali mencetak gol. Dari serangan balik, Max Kruse di dalam kotak melepaskan umpan tarik yang disambut oleh Podolski. Dengan kaki kirinya, Podolski kembali membobol gawang Ekuador. Skor 3-0 untuk Jerman sampai menit ke-17. Keunggulan besar ini tidak membuat Jerman kendur. Tujuh menit kemudian, Bender menciptakan gol keduanya untuk membuat Jerman unggul 4-0.
Dari umpan Roman Neustaedter, tembakan Bender dari luar kotak gagal diantisipasi sempurna oleh Banguera sehingga bola meluncur ke gawang. Di menit ke-30, Ekuador mendapat peluang pertama yang benar-benar membahayakan. Jefferson Montero melepaskan tendangan keras namun masih membentur mistar gawang Jerman.
Tidak lama kemudian, Felipe Caicedo gantian mengancam. Berawal dari umpan silang Juan Carlos Paredes, Caicedo melepaskan tembakan dari dalam kotak tapi Rene Adler masih sigap menghentikannya. Serangan bertubi-tubi Ekuador akhirnya membuahkan hasil di menit ke-44. Crossing Montero disambar Antonio Valencia dari dalam kotak yang tidak mampu diantisipasi Adler. Ekuador 1, Jerman 4.
Ekuador mengembangkan permainnya di babak kedua. Beberapa kali serangannya berhasil merepotkan pertahanan Jerman. Di menit ke-59, Adler dipaksa melakukan dua kali penyelamatan dalam waktu cepat untuk menghentikan tembakan dari Segundo Castillo dan Montero.
Teror Ekuador kembali tiga menit kemudian. Valencia merangsek ke dalam kotak dan melepaskan umpan yang diteruskan dengan tendangan keras dari Montero. Benedikt Hoewedes merebut bola dari Montero sebelum Heikko Westermann melakukan blok kruisal atas tembakan Elvis Bone. Adler, kiper Hamburg ini, dipaksa kembali melakukan penyelamatan gemilang dengan menghalau bola ke atas gawang atas tembakan Bone, hasil operan Valencia. Gol yang ditunggu-tunggu Ekuador akhirnya tercipta di menit ke-84. Dari situasi set-piece, eksekusi tendangan bebas Walter Ayovi menuju tiang dekat dan tidak bisa ditahan Adler. Ekuador 2-4 Jerman. Pertandingan sempat terhenti beberapa saat setelah seorang penonton pria berlari ke dalam lapangan dan menjabat tangan sejumlah pemain sebelum digiring keluar. Memasuki masa injury time, tekanan Ekuador kembali hadir. Dari luar kotak penalti, Pedro Quinonez melakukan tendangan keras dan melebar tipis saja dari gawang Jerman. (bbs/jpnn)
BOCA RATON-Tanpa diperkuat sebagian besar pemain intinya, Jerman tetap mampu memetik kemenangan atas Ekuador dengan skor akhir 4-2 di FAU Stadium, Boca Raton, Amerika Serikat, Kamis (30/5) dini hari WIB.
Lukas Podolski dan Lars Bender masing-masing menyumbangkan dua gol untuk Jerman. Sedangkan gol balasan Ekuador dibuat oleh Antonio Valencia dan Walter Ayovi.
Ketika pertandingan belum genap berjalan semenit, Jerman bisa mengungguli Ekuador 1-0. Podolski mencetak gol di detik kesembilan setelah merebut bola dari kaki Gabriel Achillier.
Lars Bender membuat keunggulan Jerman setelah dengan sangat baik memaksimalkan umpan Sidney Sam. Jerman kini sudah memimpin 2-0 di menit keempat. Ekuador mencoba mengejar defisit gol dari Jerman. Tapi, serangan-serangan yang dilakukan sejauh ini masih terbentur tembok pertahanan lawan.
Podolski kembali mencetak gol. Dari serangan balik, Max Kruse di dalam kotak melepaskan umpan tarik yang disambut oleh Podolski. Dengan kaki kirinya, Podolski kembali membobol gawang Ekuador. Skor 3-0 untuk Jerman sampai menit ke-17. Keunggulan besar ini tidak membuat Jerman kendur. Tujuh menit kemudian, Bender menciptakan gol keduanya untuk membuat Jerman unggul 4-0.
Dari umpan Roman Neustaedter, tembakan Bender dari luar kotak gagal diantisipasi sempurna oleh Banguera sehingga bola meluncur ke gawang. Di menit ke-30, Ekuador mendapat peluang pertama yang benar-benar membahayakan. Jefferson Montero melepaskan tendangan keras namun masih membentur mistar gawang Jerman.
Tidak lama kemudian, Felipe Caicedo gantian mengancam. Berawal dari umpan silang Juan Carlos Paredes, Caicedo melepaskan tembakan dari dalam kotak tapi Rene Adler masih sigap menghentikannya. Serangan bertubi-tubi Ekuador akhirnya membuahkan hasil di menit ke-44. Crossing Montero disambar Antonio Valencia dari dalam kotak yang tidak mampu diantisipasi Adler. Ekuador 1, Jerman 4.
Ekuador mengembangkan permainnya di babak kedua. Beberapa kali serangannya berhasil merepotkan pertahanan Jerman. Di menit ke-59, Adler dipaksa melakukan dua kali penyelamatan dalam waktu cepat untuk menghentikan tembakan dari Segundo Castillo dan Montero.
Teror Ekuador kembali tiga menit kemudian. Valencia merangsek ke dalam kotak dan melepaskan umpan yang diteruskan dengan tendangan keras dari Montero. Benedikt Hoewedes merebut bola dari Montero sebelum Heikko Westermann melakukan blok kruisal atas tembakan Elvis Bone. Adler, kiper Hamburg ini, dipaksa kembali melakukan penyelamatan gemilang dengan menghalau bola ke atas gawang atas tembakan Bone, hasil operan Valencia. Gol yang ditunggu-tunggu Ekuador akhirnya tercipta di menit ke-84. Dari situasi set-piece, eksekusi tendangan bebas Walter Ayovi menuju tiang dekat dan tidak bisa ditahan Adler. Ekuador 2-4 Jerman. Pertandingan sempat terhenti beberapa saat setelah seorang penonton pria berlari ke dalam lapangan dan menjabat tangan sejumlah pemain sebelum digiring keluar. Memasuki masa injury time, tekanan Ekuador kembali hadir. Dari luar kotak penalti, Pedro Quinonez melakukan tendangan keras dan melebar tipis saja dari gawang Jerman. (bbs/jpnn)