32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Modal Sua Juve

Inter Milan vs Sampdoria

MILAN- Awal musim ini, Sampdoria sukses membawa pulang kemenangan dari Kota Milan. Saat itu, Il Samp menjungkalkan tuan rumah AC Milan dengan skor tipis 1-0 lewat gol Andrea Costa. Nah, saat kembali bertandang ke kota mode itu, hal serupa ingin diulangi Il Samp kala melawan Inter Milan, Kamis (1/11) dini hari WIB (siaran langsung TVRI pukul 02.45 WIB). Namun sayang, performa anak asuh Ciro Ferrara ini sedang dalam kondisi labil. Sejak kekalahan dari Napoli akhir September lalu, Sampdoria langsung kalah di tiga laga terakhir. Alhasil mereka pun kini terpuruk di posisi 12 dengan 10 poin.

Jelas Sampdoria tak ingin lagi menderita kekalahan yang akan semakin memperburuk posisi mereka di klasemen. Karenanya, tiga poin wajib mereka raih di laga beraroma derby della Lanterno ini.
Ya, disebut beraroma derby della Lanterno karena Inter punya sejumlah pemain eks Genoa. Setidaknya, ada tiga eks Genoa yang menjadi andalan pelatih Andrea Stramaccioni dalam timnya yakni Diego Milito, Rodrigo Palacio, dan  Andrea Ranocchia.

Milito hanya semusim bersama I Grifoni (2008/09). Namun, dari dua duel derbi, ia membuat empat gol. Palacio selalu tampil di empat laga pada musim 09/10 dan 10/11, sayang tanpa gol. Ranocchia? Ia hanya separuh musim di 09/10 dan tak pernah mentas sekali pun di derbi.

Tak mengherankan bila Palacio dan Milito yang akan paling bernafsu menghadapi Sampdoria. “Buat kami, rasanya akan seperti partai derbi. Saya berharap bisa menang. Kemenangan atas Sampdoria akan jadi landasan baik untuk menghadapi Juventus akhir pekan nanti,” ucap Palacio di Inter Chanel.

Il Samp sendiri adalah lawan yang relatif sulit dikalahkan. Dalam dua musim sebelum turun kasta, klub milik Riccardo Garrone tersebut selalu berhasil membawa pulang satu poin ketika melawat ke Meazza.
Kemenangan kandang terbaru di Seri A yang jatuh pada Januari 2009 pun cuma berakhir 1-0. Catatan pertemuan sepanjang milenium ini menunjukkan betapa menyulitkannya Il Samp.

Dari total delapan duel di Milano, empat dimenangi tuan rumah, sisanya berujung imbang. Rekor gol 10 berbanding empat juga menjadi tanda Meazza bukan tempat yang terlalu menakutkan. Karenanya, Kapten Nerazzurri Javier Zanetti pun cukup serius menghadapi laga ini. Bahkan ia tak mau terlalu memikirkan laga kontra Bianconeri akhir pekan nanti, Sabtu (4/11).

“Tak ada gunanya sudah membicarakan pertandingan hari Sabtu lawan Juve karena sebelum itu kami masih harus menghadapi Sampdoria,” tegas Zanetti di situs Inter.
“Perjalanan masih panjang, tapi jika kami terus bermain seperti ini maka kami bisa ada di atas dalam persaingan berebut gelar,” lanjutnya.

Milito bakal tetap menjadi andalan Stramaccioni dalam laga ini. Namun, striker asal Argentina ini punya tradisi masalah mencetak gol di bulan Oktober. Problem tersebut ia derita sejak berkostum Inter pada 2009. Total golnya di Oktober cuma dua. Meski kehilangan sentuhan gol, Il Principe tak menurunkan perannya buat Inter. Penyerang berusia 33 tahun itu mengompensasi tabu tersebut dengan membuat assist.
Saat menghadapi Partizan Belgrade di Liga Europa, dirinya melepas crossing untuk gol kemenangan yang dibuat Palacio. Sebelumnya, Il Principe juga membuat bantuan serupa buat Palacio ketika menghadapi Catania. Secara keseluruhan, Sang Pangeran membuat enam assist musim ini.(ade/bbs)

Inter Milan vs Sampdoria

MILAN- Awal musim ini, Sampdoria sukses membawa pulang kemenangan dari Kota Milan. Saat itu, Il Samp menjungkalkan tuan rumah AC Milan dengan skor tipis 1-0 lewat gol Andrea Costa. Nah, saat kembali bertandang ke kota mode itu, hal serupa ingin diulangi Il Samp kala melawan Inter Milan, Kamis (1/11) dini hari WIB (siaran langsung TVRI pukul 02.45 WIB). Namun sayang, performa anak asuh Ciro Ferrara ini sedang dalam kondisi labil. Sejak kekalahan dari Napoli akhir September lalu, Sampdoria langsung kalah di tiga laga terakhir. Alhasil mereka pun kini terpuruk di posisi 12 dengan 10 poin.

Jelas Sampdoria tak ingin lagi menderita kekalahan yang akan semakin memperburuk posisi mereka di klasemen. Karenanya, tiga poin wajib mereka raih di laga beraroma derby della Lanterno ini.
Ya, disebut beraroma derby della Lanterno karena Inter punya sejumlah pemain eks Genoa. Setidaknya, ada tiga eks Genoa yang menjadi andalan pelatih Andrea Stramaccioni dalam timnya yakni Diego Milito, Rodrigo Palacio, dan  Andrea Ranocchia.

Milito hanya semusim bersama I Grifoni (2008/09). Namun, dari dua duel derbi, ia membuat empat gol. Palacio selalu tampil di empat laga pada musim 09/10 dan 10/11, sayang tanpa gol. Ranocchia? Ia hanya separuh musim di 09/10 dan tak pernah mentas sekali pun di derbi.

Tak mengherankan bila Palacio dan Milito yang akan paling bernafsu menghadapi Sampdoria. “Buat kami, rasanya akan seperti partai derbi. Saya berharap bisa menang. Kemenangan atas Sampdoria akan jadi landasan baik untuk menghadapi Juventus akhir pekan nanti,” ucap Palacio di Inter Chanel.

Il Samp sendiri adalah lawan yang relatif sulit dikalahkan. Dalam dua musim sebelum turun kasta, klub milik Riccardo Garrone tersebut selalu berhasil membawa pulang satu poin ketika melawat ke Meazza.
Kemenangan kandang terbaru di Seri A yang jatuh pada Januari 2009 pun cuma berakhir 1-0. Catatan pertemuan sepanjang milenium ini menunjukkan betapa menyulitkannya Il Samp.

Dari total delapan duel di Milano, empat dimenangi tuan rumah, sisanya berujung imbang. Rekor gol 10 berbanding empat juga menjadi tanda Meazza bukan tempat yang terlalu menakutkan. Karenanya, Kapten Nerazzurri Javier Zanetti pun cukup serius menghadapi laga ini. Bahkan ia tak mau terlalu memikirkan laga kontra Bianconeri akhir pekan nanti, Sabtu (4/11).

“Tak ada gunanya sudah membicarakan pertandingan hari Sabtu lawan Juve karena sebelum itu kami masih harus menghadapi Sampdoria,” tegas Zanetti di situs Inter.
“Perjalanan masih panjang, tapi jika kami terus bermain seperti ini maka kami bisa ada di atas dalam persaingan berebut gelar,” lanjutnya.

Milito bakal tetap menjadi andalan Stramaccioni dalam laga ini. Namun, striker asal Argentina ini punya tradisi masalah mencetak gol di bulan Oktober. Problem tersebut ia derita sejak berkostum Inter pada 2009. Total golnya di Oktober cuma dua. Meski kehilangan sentuhan gol, Il Principe tak menurunkan perannya buat Inter. Penyerang berusia 33 tahun itu mengompensasi tabu tersebut dengan membuat assist.
Saat menghadapi Partizan Belgrade di Liga Europa, dirinya melepas crossing untuk gol kemenangan yang dibuat Palacio. Sebelumnya, Il Principe juga membuat bantuan serupa buat Palacio ketika menghadapi Catania. Secara keseluruhan, Sang Pangeran membuat enam assist musim ini.(ade/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/