34.5 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Berpikir Kritis dalam Pendidikan Keperawatan

Oleh: Susi Junita Harianja, Marison Tumpal Malau, Evayanti RD Silalahi
(Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan USU)

Berpikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang melibatkan evaluasi dan analisis rasional dari semua informasi dan ide yang tersedia serta merumuskan kesimpulan dan keputusan. Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi tentang informasi terbaru dan menginterpretasikan serta mengevaluasi uraian dengan tujuan mencapai simpulan suatu perspektif baru.

Berpikir kritis tentu saja berguna bagi setiap manusia termasuk juga profesi keperawatan. Berpikir kritis dalam pendidikan keperawatan merupakan komponen penting dari akuntabilitas profesional dan asuhan keperawatan berkualitas.

Mahasiswa keperawatan juga diharapkan dapat berpikir kritis untuk memproses data yang kompleks dan membuat keputusan yang cerdas mengenai perencanaan dan pengelolaan mengingat pentingnya hal tersebut dalam pembuatan keputusan, problem solving dan clinical judgment.

Penerapan berpikir kritis dalam keperawatan. Terdapat beberapa hal pokok dalam penerapan berpikir kritis dalam keperawatan yaitu pertama penggunaan bahasa dalam keperawatan yang mencakup perawat harus menggunakan bahasa secara verbal maupun nonverbal dalam mengekspresikan idea, pikiran, informasi, fakta, perasan, keyakinan, dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi lain.

Penerapan kedua debat tentang suatu isu, upaya untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk berbuat suatu dalam rangka merubah perilaku sehat, berhubungan dengan bentuk penjelasan yang rasional dimana memerlukan serangkaian alasan perlunya suatu keyakinan dan pengambilan keputusan atau tindakan.

Berpikir kritis penerapan ketiga pengambilan keputusan, situasi dimana harus mengambil keputusan dengan tepat. Hal ini dapat terjadi dalam interaksi teman sejawat, profesi lain dan terutama dalam penyelesaian masalah manajemen.

Terakhir adalah proses keperawatan. Disini perawat berpikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan yang mencakup dalam pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. (*)

Oleh: Susi Junita Harianja, Marison Tumpal Malau, Evayanti RD Silalahi
(Mahasiswa Magister Ilmu Keperawatan USU)

Berpikir kritis adalah proses kognitif atau mental yang melibatkan evaluasi dan analisis rasional dari semua informasi dan ide yang tersedia serta merumuskan kesimpulan dan keputusan. Berpikir secara kritis menantang individu untuk menelaah asumsi tentang informasi terbaru dan menginterpretasikan serta mengevaluasi uraian dengan tujuan mencapai simpulan suatu perspektif baru.

Berpikir kritis tentu saja berguna bagi setiap manusia termasuk juga profesi keperawatan. Berpikir kritis dalam pendidikan keperawatan merupakan komponen penting dari akuntabilitas profesional dan asuhan keperawatan berkualitas.

Mahasiswa keperawatan juga diharapkan dapat berpikir kritis untuk memproses data yang kompleks dan membuat keputusan yang cerdas mengenai perencanaan dan pengelolaan mengingat pentingnya hal tersebut dalam pembuatan keputusan, problem solving dan clinical judgment.

Penerapan berpikir kritis dalam keperawatan. Terdapat beberapa hal pokok dalam penerapan berpikir kritis dalam keperawatan yaitu pertama penggunaan bahasa dalam keperawatan yang mencakup perawat harus menggunakan bahasa secara verbal maupun nonverbal dalam mengekspresikan idea, pikiran, informasi, fakta, perasan, keyakinan, dan sikapnya terhadap klien, sesama perawat, profesi lain.

Penerapan kedua debat tentang suatu isu, upaya untuk mempengaruhi individu atau kelompok untuk berbuat suatu dalam rangka merubah perilaku sehat, berhubungan dengan bentuk penjelasan yang rasional dimana memerlukan serangkaian alasan perlunya suatu keyakinan dan pengambilan keputusan atau tindakan.

Berpikir kritis penerapan ketiga pengambilan keputusan, situasi dimana harus mengambil keputusan dengan tepat. Hal ini dapat terjadi dalam interaksi teman sejawat, profesi lain dan terutama dalam penyelesaian masalah manajemen.

Terakhir adalah proses keperawatan. Disini perawat berpikir kritis pada setiap langkah proses keperawatan yang mencakup dalam pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi keperawatan. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/