MARKETING SERIES 79
Marketing yang berbasis human spirit juga tak akan meninggalkan tujuh prinsip penting berikut ini:
Currency is the key pricing formula. Semua orang punya value-imperative-nya masing-masing.
Karena itu, sistem harga yang terbaik adalah suatu floating-price berdasar suatu variabel yang dipilih.
Communal activation will strengthen channeling. Orang ingin punya kebebasan dalam memilih channel saat membeli. Pengaktifan suatu komunitas merupakan channeling yang termudah.
Don’t promote, just do conversation. Ketika sebuah promosi sudah bikin capek, model pembicaraan informal tentang suatu hal akan lebih bisa diterima. Pelanggan tidak bisa lagi dibombardir dengan aneka promosi dan iklan. Apalagi yang sifatnya satu arah yang menjadikan pelanggan sebagai objek.
Transform selling efforts to commercialization. Orang cenderung menghindar apabila didekati oleh seorang salesperson yang terlalu agresif. Karena itu, usahakan terjadinya suatu transaksi yang punya commercialization value untuk kedua pihak.
Character is the spirit of a brand. Pada saat ini, orang sudah tidak percaya pada sekadar nama besar. Karena itu, buktikan bahwa nama besar itu didukung oleh karakter yang kuat. Saat ini bukanlah era untuk branding ala narsis maupun pencitraan saja. Mengingat, pelanggan semakin cerdas. Branding without character is nothing!
Service shall transform to care. Pelanggan tidak tahu dan tidak suka dengan pelayanan lip-service. Kepedulian yang sungguh dan memosisikan diri sebagai seorang teman akan jauh lebih baik dibanding sebagai pelayan.
Collaborate more to refine your process. Kapabilitas dan kompetensi harus makin fokus dan spesifik. Karena itulah, mengelola kerja sama strategis ataupun taktikal dengan lebih banyak pihak akan lebih menyempurnakan quality, cost, dan delivery.
Tiga belas prinsip ini (enam prinsip diulas pada edisi kemarin) mesti terus dipegang para marketer. Itu guna menghorizontalkan diri dengan pelanggan.
Bagaimana pendapat Anda? (*)