26 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Juni, Produksi Mobil Toyota di Asia Pulih Kembali

Gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Maret lalu masih membawa luka, khususnya untuk Toyota.
Meski secara global pabrikan mobil ini dikabarkan baru bisa pulih di akhir tahun, untuk Asia Pasifik Toyota meyakini akan bisa pulih lebih cepat. Produsen mobil terbesar di Jepang, Toyota tidak ingin terhanyut dalam bencana gempa dan tsunami Jepang 11 Maret silam. Toyota pun bangkit untuk memenuhi kebutuhan konsumen dunia salah satunya Indonesia.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan menegaskan produksi Toyota di dunia bakal recovery 70 persen di Juni. Sementara kapasitas produksi mobil Toyota di Indonesia lebih cepat pulih dan akan kembali normal 100 persen pada Juni. “Secara dunia 70 persen. Tapi di Asia Pasific seperti Indonesia, Thailand produksi normal 100 persen pada Juni nanti. Jadi itu laporan resmi dari pihak principal,” tandas Johnny di Jakarta, Rabu (11/5).

Menurutnya akibat gempa tersebut Toyota akan mengalami kendala produksi pada Maret, April dan Mei. Sementara itu pada Juni produksi mobil Toyota di Tanah Air akan kembali sediakala. Kendala itu karena kurang pasokan suku cadang akibat pabrik Toyota di Jepang rusak karena gempa dan tsunami. “Jadi sebenarnya kita terhambat pada Maret, April dan Mei saja. Juni kita sudah kembali normal,” tandasnya.

Sementara seperti yang dijelaskan Johnny pabrik pendukung untuk mobil-mobil Toyota seperti pabrik rubber cat, mikrochip sudah mulai berproduksi. “Rubber sudah mulai produksi. Cat hanya problem dua warna. Salah satunya dari grey mica dan warna baru. Sedangkan untuk Mikrochip sudah beres. Untuk mikrochip, Toyota alihkan ke Hitachi. Hitachi memang terkena, tapi dia cepat recovery,” katanya. Johnny sendiri mengaku TAM kehilangan 2.000 unit karena kekurangan suku cadang dari Jepang. Saat ini total produksi TMMIN untuk mobil Innova, Fortuner dan Avanza turun sampai 7.000 dari sebelumnya 11.000 sampai 12.000unit. Jadi kehilangan mobil sekitar 4.000 unit pada Maret. Sementara bulan depan, karena masih merasakan impact gempa Jepang, TMMIN masih belum bisa menormalkan kapasitas produksi Toyota di dalam negeri.

“TMMIN hanya mampu memproduksi  7.000 unit atau lebih baik sedikit sampai 7.500 unit pada Mei. Dan Juni, karena semua sudah kuat, maka produksi akan kembali normal 11.000 sampai 12.000 unit pada Juni,” yakin Johnny. (net/jpnn)

Gempa dan tsunami yang melanda Jepang pada Maret lalu masih membawa luka, khususnya untuk Toyota.
Meski secara global pabrikan mobil ini dikabarkan baru bisa pulih di akhir tahun, untuk Asia Pasifik Toyota meyakini akan bisa pulih lebih cepat. Produsen mobil terbesar di Jepang, Toyota tidak ingin terhanyut dalam bencana gempa dan tsunami Jepang 11 Maret silam. Toyota pun bangkit untuk memenuhi kebutuhan konsumen dunia salah satunya Indonesia.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan menegaskan produksi Toyota di dunia bakal recovery 70 persen di Juni. Sementara kapasitas produksi mobil Toyota di Indonesia lebih cepat pulih dan akan kembali normal 100 persen pada Juni. “Secara dunia 70 persen. Tapi di Asia Pasific seperti Indonesia, Thailand produksi normal 100 persen pada Juni nanti. Jadi itu laporan resmi dari pihak principal,” tandas Johnny di Jakarta, Rabu (11/5).

Menurutnya akibat gempa tersebut Toyota akan mengalami kendala produksi pada Maret, April dan Mei. Sementara itu pada Juni produksi mobil Toyota di Tanah Air akan kembali sediakala. Kendala itu karena kurang pasokan suku cadang akibat pabrik Toyota di Jepang rusak karena gempa dan tsunami. “Jadi sebenarnya kita terhambat pada Maret, April dan Mei saja. Juni kita sudah kembali normal,” tandasnya.

Sementara seperti yang dijelaskan Johnny pabrik pendukung untuk mobil-mobil Toyota seperti pabrik rubber cat, mikrochip sudah mulai berproduksi. “Rubber sudah mulai produksi. Cat hanya problem dua warna. Salah satunya dari grey mica dan warna baru. Sedangkan untuk Mikrochip sudah beres. Untuk mikrochip, Toyota alihkan ke Hitachi. Hitachi memang terkena, tapi dia cepat recovery,” katanya. Johnny sendiri mengaku TAM kehilangan 2.000 unit karena kekurangan suku cadang dari Jepang. Saat ini total produksi TMMIN untuk mobil Innova, Fortuner dan Avanza turun sampai 7.000 dari sebelumnya 11.000 sampai 12.000unit. Jadi kehilangan mobil sekitar 4.000 unit pada Maret. Sementara bulan depan, karena masih merasakan impact gempa Jepang, TMMIN masih belum bisa menormalkan kapasitas produksi Toyota di dalam negeri.

“TMMIN hanya mampu memproduksi  7.000 unit atau lebih baik sedikit sampai 7.500 unit pada Mei. Dan Juni, karena semua sudah kuat, maka produksi akan kembali normal 11.000 sampai 12.000 unit pada Juni,” yakin Johnny. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/