CALIFORNIA, SUMUTPOS.CO – Pusat penelitian AAA Automotive Research Center di California Selatan, Amerika Serikat, menyimpulkan kalau mobil listrik yang dipasarkan saat ini tidak tahan pada suhu ekstrem. Mengakibatkan kemampuan daya jelajah kendaraan berkurang hingga 60 persen dari kondisi normal. Sementara di kondisi suhu tinggi, kemampuan jelajah mobil turun sampai 33 persen.
“Pengemudi mobil listrik harus lebih hati-hati dalam memantau kemampuan daya jelajah kendaraannya ketika berkendara dalam cuaca terik atau dingin,” jelas John Nielsen, Direktur Pelaksana AAA, dilansir Inautonews, Kamis (20/3/2014).
HASIL TES
Dalam penelitiannya, AAA menggunakan tiga mobil listrik murni untuk menguji seberapa jauh ketahanan terhadap level suhu yang beragam. Rata-rata kemampuan baterai kendaraan yang diuji coba sekitar 105 mile (168,9 km) pada suhu 23 derajat Cecius. Kemampuan ini langsung anjlok 57 persen menjadi tinggal 43 mile (69,2 km) dalam suhu 6 derajat Celcius.
Pada pengujian selanjutnya, mobil dites dalam suhu 35 derajat Celcius, hasilnya berkurang kemampuan jelajahnya menjadi tinggal 69 mile (111,04 km). Semua kendaraan yang dicoba dalam kondisi baterai penuh dan dikendarai di atas dynometer dalam ruangan bertemperatur, sampai semua tenaga habis terkuras. (KC/NET)
CALIFORNIA, SUMUTPOS.CO – Pusat penelitian AAA Automotive Research Center di California Selatan, Amerika Serikat, menyimpulkan kalau mobil listrik yang dipasarkan saat ini tidak tahan pada suhu ekstrem. Mengakibatkan kemampuan daya jelajah kendaraan berkurang hingga 60 persen dari kondisi normal. Sementara di kondisi suhu tinggi, kemampuan jelajah mobil turun sampai 33 persen.
“Pengemudi mobil listrik harus lebih hati-hati dalam memantau kemampuan daya jelajah kendaraannya ketika berkendara dalam cuaca terik atau dingin,” jelas John Nielsen, Direktur Pelaksana AAA, dilansir Inautonews, Kamis (20/3/2014).
HASIL TES
Dalam penelitiannya, AAA menggunakan tiga mobil listrik murni untuk menguji seberapa jauh ketahanan terhadap level suhu yang beragam. Rata-rata kemampuan baterai kendaraan yang diuji coba sekitar 105 mile (168,9 km) pada suhu 23 derajat Cecius. Kemampuan ini langsung anjlok 57 persen menjadi tinggal 43 mile (69,2 km) dalam suhu 6 derajat Celcius.
Pada pengujian selanjutnya, mobil dites dalam suhu 35 derajat Celcius, hasilnya berkurang kemampuan jelajahnya menjadi tinggal 69 mile (111,04 km). Semua kendaraan yang dicoba dalam kondisi baterai penuh dan dikendarai di atas dynometer dalam ruangan bertemperatur, sampai semua tenaga habis terkuras. (KC/NET)