22.5 C
Medan
Sunday, January 19, 2025

Toyota Tunda Peluncuran Model Prius Terbaru

Akibat Tsunami di Jepang

Gempa dan tsunami lagi-lagi membuat kelahiran mobil baru tertunda. Setelah sebelumnya Honda menunda kelahiran Jazz bertubuh bongsor bernama Fit Shuttle, kini giliran Toyota yang menunda peluncuran dua mobil barunya sekaligus.

Toyota Motor Corp hari ini mengatakan akan menunda peluncuran dua model terbaru Prius yakni sebuah Prius bermodel wagon dan satu buah Prius berdesain minivan. Kedua produk ini awalnya akan diluncurkan pada akhir April tapi karena gempa dan tsunami membuat produksi mobil terganggu, Toyota pun akhirnya memutuskan untuk menunda peluncuran keluarga baru Prius itu.

Gempa dan tsunami sendiri telah membuat Toyota rugi Rp1,3 triliun perharinya akibat produksi mobil yang tersendat. Hingga kini, Toyota diperkirakan telah melewatkan kesempatan untuk memproduksi 140 ribu unit mobil. “Kami masih belum tahu sepenuhnya apa yang bisa dilakukan untuk mengganti bagian yang terkena,” kata juru bicara Honda Motor Co Natsuo Asanuma, Rabu (23/3).

Masalah yang dihadapi oleh pabrik-pabrik oomotif di Jepang saat ini bukan hany karena rusaknya infrastruktur akibat gempa dan tsunami yang beberapa waktu terjadi. Namun juga karena Jepang sedang dilanda kekurangan bahan bakar dan listrik secara nasional yang pada akhirnya mengganggu produksi kendaraan di negeri matahari terbit tersebut.

Memang, gempa bumi besar dan diikuti dengan tsunami yang merusak Pantai Timur Laut Jepang membuat pabrik mobil Toyota tidak bisa berkutik. Toyota pun harus menutup 12 pabrik sampai 26 Maret mendatang. Pihak Toyota juga tidak memutuskan apakah akan mulai produksi mobil kembali setelah 26 Maret.

Setelah bencana data sekitar 45 persen produksi Toyota hilang dimana mobil tersebut siap dieksport ke Amerika Serikat seperti Prius, Corolla, Lexus sampai Scion. Itu belum termasuk suku cadang yang siap dikapalkan.
Sementara, pabrik Toyota di Amerika Utara berjalan dengan lancar, meskipun jam lembur diberlakukan untuk menjaga minimnya pasokan mobil dan spare part dari Jepang. (net/jpnn)

Akibat Tsunami di Jepang

Gempa dan tsunami lagi-lagi membuat kelahiran mobil baru tertunda. Setelah sebelumnya Honda menunda kelahiran Jazz bertubuh bongsor bernama Fit Shuttle, kini giliran Toyota yang menunda peluncuran dua mobil barunya sekaligus.

Toyota Motor Corp hari ini mengatakan akan menunda peluncuran dua model terbaru Prius yakni sebuah Prius bermodel wagon dan satu buah Prius berdesain minivan. Kedua produk ini awalnya akan diluncurkan pada akhir April tapi karena gempa dan tsunami membuat produksi mobil terganggu, Toyota pun akhirnya memutuskan untuk menunda peluncuran keluarga baru Prius itu.

Gempa dan tsunami sendiri telah membuat Toyota rugi Rp1,3 triliun perharinya akibat produksi mobil yang tersendat. Hingga kini, Toyota diperkirakan telah melewatkan kesempatan untuk memproduksi 140 ribu unit mobil. “Kami masih belum tahu sepenuhnya apa yang bisa dilakukan untuk mengganti bagian yang terkena,” kata juru bicara Honda Motor Co Natsuo Asanuma, Rabu (23/3).

Masalah yang dihadapi oleh pabrik-pabrik oomotif di Jepang saat ini bukan hany karena rusaknya infrastruktur akibat gempa dan tsunami yang beberapa waktu terjadi. Namun juga karena Jepang sedang dilanda kekurangan bahan bakar dan listrik secara nasional yang pada akhirnya mengganggu produksi kendaraan di negeri matahari terbit tersebut.

Memang, gempa bumi besar dan diikuti dengan tsunami yang merusak Pantai Timur Laut Jepang membuat pabrik mobil Toyota tidak bisa berkutik. Toyota pun harus menutup 12 pabrik sampai 26 Maret mendatang. Pihak Toyota juga tidak memutuskan apakah akan mulai produksi mobil kembali setelah 26 Maret.

Setelah bencana data sekitar 45 persen produksi Toyota hilang dimana mobil tersebut siap dieksport ke Amerika Serikat seperti Prius, Corolla, Lexus sampai Scion. Itu belum termasuk suku cadang yang siap dikapalkan.
Sementara, pabrik Toyota di Amerika Utara berjalan dengan lancar, meskipun jam lembur diberlakukan untuk menjaga minimnya pasokan mobil dan spare part dari Jepang. (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/