27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 105

Stiker Barcode Parkir Berlangganan di Medan Tidak Berlaku Lagi

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Erwin Saleh
Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Erwin Saleh

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Medan Erwin Saleh, membenarkan bahwa sistem parkir tepi jalan dengan stiker barcode parkir berlangganan sudah tidak berlaku lagi di Kota Medan. Akan tetapi, penghapusan sistem parkir berlangganan itu belum dilakukan sepenuhnya. Mengingat, masih ada sejumlah stiker parkir berlangganan yang belum habis masa berlakunya.

“Benar, sistem stiker barcode parkir berlangganan sudah tidak berlaku lagi. Tapi perlu kami tegaskan, bahwa parkir berlangganan itu tidak berlaku lagi bila masa berlaku stiker kendaraannya sudah habis, sebab masa berlaku stiker barcode parkir itu selama satu tahun,” ucap Erwin Saleh, Selasa (26/8/2025).

Sementara, lanjut Erwin Saleh, untuk kendaraan yang masa berlaku stiker parkir berlangganannya belum habis, maka masih bisa mempergunakan program parkir berlangganan hingga habis masa berlaku stiker tersebut.

“Penjualan stiker parkir barcode itu dilakukan secara masif di Bulan Juli hingga akhir tahun 2024. Di awal tahun 2025 stiker parkir berlangganan masih dijual, tetapi memang sudah sangat sedikit yang membelinya di awal tahun 2025. Artinya bagi yang membeli stiker parkir di awal tahun 2025, masih bisa mempergunakan program parkir berlangganan ini sampai awal tahun 2026 atau satu tahun penuh dari pembelian stiker,” tegasnya.

Erwin menjelaskan, penjualan stiker parkir barcode mulai dilakukan sejak 1 Juli 2024. Namun terhitung sejak Mei 2025, Dinas Perhubungan Kota Medan sudah tidak lagi menjual stiker barcode parkir berlangganan.

Untuk itu, saat ini Dinas Perhubungan Kota Medan tengah melakukan penataan terhadap kendaraan yang telah habis masa berlaku stiker barcode parkirnya.

“Jadi petugas kita di lapangan sedang melakukan penataan. Untuk yang stiker parkirnya telah habis masa berlakunya, maka stiker tersebut akan dicabut oleh petugas kita di lapangan. Untuk yang stikernya masih aktif masa berlakunya, tetap akan dilayani dengan baik,” ujarnya.

Erwin pun menuturkan, Dinas Perhubungan Kota Medan akan terus meningkatkan sistem perparkiran di Kota Medan dengan regulasi yang lebih baik sebagai upaya dalam peningkatan pelayanan parkir tepi jalan kepada masyarakat.

“Ke depan, sistem perparkiran di Kota Medan akan terus kita benahi dengan regulasi yang lebih baik sebagai komitmen Pemko Medan dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (map/ila)

Mahasiswa Fakultas Sastra Inggris UISU KKN Tematik di Desa Patumbak II

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Bagi mahasiswa, KKN (Kuliah Kerja Nyata) bermakna sebagai pengalaman belajar langsung dari masyarakat, penerapan ilmu dan teknologi
(IPTEKS) untuk membantu memecahkan masalah riil, pengembangan diri melalui tanggung jawab sosial dan kepemimpinan, serta pengayaan keterampilan praktis yang berharga
untuk dunia kerja.

Demikian diungkapkan Dekan Fakultas Sastra Inggris UISU (Univesitas Islam Sumatera),
Dr.Purwanto Siwi SS MA, Senin (25/8/2025), di Kampus Al Munawarah UISU Medan.

Selain itu, KKN adalah sarana multidisiplin untuk menjembatani pendidikan tinggi dan kebutuhan masyarakat, melatih mahasiswa menjadi pribadi yang lebih berdaya, empati, dan berkontribusi pada pembangunan.

“Karenanya, untuk mewujudkan tujuan atau pencapaian Kuliah Kerja Nyata itu, Fakultas Sastra UISU rutin melaksanakan KKN Tematik bagi mahasiswa semester VII. KKNT ini merupakan matakuliah wajib dari Universitas Islam Sumatera Utara. Mereka melaksanakan di seluruh Sumatera Utara ini,” terang Dr.Purwanto Siwi SS MA yang didampingi  Wakil
Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kewirausahaan, Sri Wulan SS MS.

Kegiatan terbaru pada tahun 2025 ini, para mahasiswa Fakultas Sastra UISU melaksanakan KKN Tematik di  Desa Patumbak II, Kec. Patumbak Kab.Deliserdang.
KKN Tematik ini mengusung tema “Smart Village Literate.” Tujuan utam dari tema
tersebut adalah Strategi  Literasi Digital dan Komunikasi Global untuk Masyarakat Desa.

“Kegiatan KKNT Fakultas Sastra UISU Tahun 2025 ini bertujuan untuk menjadikan masyarakat desa yang memiliki pemahaman, keterampilan, dan sikap yang mendukung pemanfaatan teknologi, informasi, dan inovasi dalam mewujudkan desa cerdas yang mandiri, partisipatif, dan berkelanjutan,”  terang Dr.Purwanto Siwi SS MA.

Lebih rinci Dr.Purwanto Siwi SS MA, melalui KKN, ada beberapa aspek penting yang
didapatkan oleh Mahasiswa Fakultas Sastra UISU Medan. Pertama, sebagai penerapan ilmu dan teknologi (IPTEKS). Mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan ilmu yang dipelajari di kampus untuk membantu dan memecahkan permasalahan nyata di masyarakat.

Kedua, pengembangan diri dan kepribadian. Melalui KKN, melatih mahasiswa untuk
menjadi lebih mandiri, beretika kerja, bertanggung jawab, memiliki empati, serta
mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan.

Ketiga pemahaman dan pengalaman sosial. Mahasiswa belajar langsung tentang dinamika kehidupan dan kebutuhan masyarakat, meningkatkan pemahaman mereka tentang kondisi
riil di luar lingkungan kampus.

Keempat, keterampilan kerja dan komunikasi. KKN menjadi wadah untuk mengasah berbagai keterampilan seperti kerja sama tim, manajemen, komunikasi, analisis, dan kemampuan mengatasi tantangan, yang sangat berharga di dunia profesional.

Kelima, kontribusi pada masyarakat. Sebagai bentuk pengabdian, mahasiswa memberikan kontribusi nyata melalui program dan kegiatan yang bermanfaat, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, maupun wirausaha.

Keenam, pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial. Mahasiswa didorong untuk mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial terhadap kondisi sekitar, menjadikannya pribadi yang lebih peduli dan proaktif.

Terakhir, Wawasan Interdisipliner. Mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu belajar
bekerja sama dan berkolaborasi, memberikan pandangan yang lebih komprehensif dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Wakil Dekan Bidang  Kemahasiswaan dan Kewirausahaan, Sri Wulan SS MS, menambahkan KKN Tematik Mahasiswa Fakultas Sastra UISU dilaksanakan sudah dimulai  pada 21 Juli,  dan akan berakhir pada 28 Agustus 2025 ini.

KKNT Fakultas Sastra UISU di Desa Patumbak II, Kec. Patumbak Kab.Deli Serdang ini, diikuti oleh 25 Mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 yang terdiri
dari 13 orang yang diketuai oleh  Ajeng Annisa Hadi. Kelompok I ini ditugaskan di
Dusun 1, 2 dan 3.

Sedangkan kelompok 2 terdiri dari 12 mahasiswa yang diketuai oleh Sofi Qoriyah Harahap. Kelompok II ini ditugaskan di Dusun 4,5 dan 6.

Pada bagian akhir, Sri Wulan SS MS, menambahkan, Fakultas Sastra Sastra Inggris UISU masih membukan pendaftara bagi mahasiswa baru dengan nomor kontak: 0812-6937-5807 dan
0812-6530-048.(ila)

Kombat Bukan Organisasi Preman, Siap Lahirkan Pemimpin Masa Depan

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Ketua Umum DPP Komando Bela Tanah Air (Kombat) Restorasi Indonesia Iskandar ST, menyerahkan mandat kepada DPW dan DPD Kombat se-Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Ia menegaskan, Kombat bukanlah organisasi masyarakat (ormas) berbau premanisme.

“Kombat bukan organisasi preman, narkoba, dan segala aktivitas yang dilarang,” kata Iskandar saat acara penyerahan mandat DPW dan 24 kabupaten/kota di Medan, Minggu (24/8/2025).

Iskandar memastikan, Kombat akan berbeda dengan ormas lain yang prakteknya menyimpang dari tujuan mulia berdirinya ormas. Karena itu dia memastikan kader yang terlibat aksi premanisme ataupun narkoba akan dikeluarkan.

“Hari ini lahir organisasi yang melahirkan pemimpin baru masa depan. Kombat hadir sebagai wadah bagi anak bangsa yang ingin mengabdikan dirinya untuk bela negara dan membantu pemerintah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan Makmur,” kata Iskandar.

Ketua DPW Kombat Sumut Ricky Anthony merasa terhormat diberikan kepercayaan untuk memimpin Kombat. Di masa depan, Ricky yakin Kombat akan mampu menciptakan kader berkualitas untuk menjadi seorang pemimpin.

Ricky mulanya mengatakan, ada pihaknya yang ragu atas penunjukan dirinya sebagai Ketua DPW Kombat Sumut. Ia dianggap tidak layak karena masih terlalu muda. “Kemarin sebelum ditunjuk, kenapa Ricky Antony jadi ketua ormas, tidak ada seram-seramnya, tak cocok jadi ketua ormas,” ujar Ricky.

Pandangan miring itu sendiri dijadikan Ricky Anthony sebagai motivasi, dengan begitu ia bisa lebih terpacu untuk berbuat lebih baik. Menurut dia, Kombat harus berbeda dengan ormas yang sudah ada.

“Kombat harus beda dari organisasi lain, karena kalau sama dengan ormas yang ada, orang akan bertanyan kenapa tidak gabung ke yang sudah ada. Kombat hadir menawarkan diri,” tuturnya.

Wakil Ketua DPRD Sumut Fraksi NasDem ini menyakini, Kombat akan mampu menghasilkan kader berkualitas dan menjadi cikal bakal pemimpin di masa mendatang. “Hayalan saya, pimpinan negeri ini berasal Kombat. Karena itu saya yakin Kombat akan mampu melahirkan kader yang akan menjadi seorang pemimpin berkualitas,” tuturnya.

Targetnya dalam beberapa tahun ke depan, jumlah kader Kombat mencapai 1 juta orang. Dengan jumlah sebanyak itu maka Kombat akan lebih diperhitungkan. Ricky mengatakan pasca penyerahan mandataris ini, agenda selanjutnya adalah pelantikan pengurus Kombas se Sumut. “Rencananya apel akbar sekaligus pelantikan bakal dilaksanakan 12 November,” ucap dia.

Ketua Panitia Samsir Pohan menyebut acara penyerahan mandat ini dihadiri oleh lebih dari seribu orang. “Hari ini kader Kombat yang hadir ada 1.150 orang,” katanya. (rel/adz)

Pimpin HIPKA Sumut Hingga 2030, Anggi Rhaditya Lubis Siap Dorong Ekonomi Daerah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HIPKA) Muntaha didampingi Ana Sofa Yuking, melantik Badan Pengurus Wilayah (BPW) HIPKA Sumut periode 2025-2030 di bawah kepemimpinan Anggi Rhaditya Lubis di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Sabtu (23/8). Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 0137/SK/BPP-HIPKA/IV/2025 tentang BPW HIPKA Sumut periode 2025-2030.

Dalam kepengurusannya, Anggi Rhaditya didampingi Aja Syahri sebagai sekretaris, Indra sebagai bendahara, serta Adetya Noor sebagai sekretaris eksekutif.

Dalam sambutannya, Anggi mengatakan, HIPKA Sumut optimis perekonomian bangsa akan tumbuh dari sektor-sektor UMKM dan tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Karena, proses tidak akan mengkhianati hasil.

“HIPKA Sumut akan berupaya ikut menciptakan peluang-peluang peningkatan ekonomi dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya di Sumatera Utara dan berkerjasama dengan berbagai pihak baik swasta, BUMN dan pemeritah, sehingga harapan kita semua dapat terwujud,” kata Anggi yang merupakan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).

Ketua Dewan Pengawas BPW HIPKA Sumut Sugiat Santoso menambahkan, BPW HIPKA Sumut harus jeli melihat berbagi peluang bisnis dan ada puluhan ribu kader HMI di Medan. Dan saat ini, Presiden Prabowo Subianto sangat memberi perhatian terhadap bidang pertanian.

“Makanya Presiden Prabowo sangat perhatian kepada pertanian, karena peluangnya yang besar. Belum hilirisasi saja, sebenarnya sudah untung. HIPKA Sumut harus melihat peluang itu dan mendukung HIPKA Sumut dalam membangun jaringan dan berkolaborasi dengan berbagai pihak termasuk dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu),“ ujar Anggota DPR RI Fraksi Gerindra dari daerah pemilihan Sumut III dan saat ini Wakil Ketua Komisi XIII

Ketua Umum Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sumut Rusdi Lubis mengatakan, menjadi sukses adalah soal mindset. Dikatakan Rusdi, HIPKA Sumut harus jadi organisasi yang punya kekhasan. Tidak sama dengan yang lain, apalagi HIPKA adalah kelompok pengusaha.

“Kalau biasa-biasa saja atau tidak beda dengan yang lain, untuk apa? Harus menjadi luar biasa. Namanya himpunan pengusaha, mindset ekonominya harus jalan,” kata Rusdi.

Dalam acara Pelantikan BPW HIPKA Sumatera Utara dilaksanakan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sumut dan Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area serta Penyerahan Sertifikat Anggota Luar Biasa Asosiasi dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) ke HIPKA Sumut oleh WKU Asosiasi dan Himpunan Oki Irawan.

“MoU dengan APTISI Sumut dan FE UMA dalam rangka program link dan match antara kampus dengan praktisi bisnis khususnya anggota HIPKA Sumut, sehingga para mahasiswa mempunyai semangat enterpreneur dengan berbagai kegiatan seperti event bersama dan pelatihan kewirausahaan, praktek kerja lapangan serta diskusi bisnis dan usaha,“ pungkas Anggi, yang memiliki aktivitas sebagai pengusaha properti. (rel/adz)

Rico Wass Dukung dan Kota Medan Jadi Tuan Rumah Rakernas PHRI 2026

Rico Wass menerima audiensi Ketua PHRI Sumut bersama rombongan.
Rico Wass menerima audiensi Ketua PHRI Sumut bersama rombongan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas mendukung dan menyambut baik Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang akan digelar di Kota Medan pada Bulan Februari tahun 2026.

Perhelatan ini menjadi momentum untuk menunjukkan potensi bahwa kota Medan dapat bersaing dengan kota lain.

Hal ini disampaikan Rico Waas saat menerima audiensi Ketua PHRI Sumut, Denny S Wardhana bersama Wakil Ketua PHRI Sumut, Melkhy Waas dan Sekretaris PHRI Sumut, Dewi Juita Purba di Balai Kota, Senin (25/8/2025).

“Kami menyambut baik perhelatan Rakernas PHRI di Kota Medan. Momen ini menjadi tantangan bagi kota Medan untuk dapat menunjukkan potensi yang ada sehingga dapat bersaing dengan kota-kota lainnya,” kata Rico Waas didampingi Kadis Pariwisata Odi Batubara, Kadis Kominfo Arrahmaan Pane, Kadis PMPTSP Nurbaiti Harahap, Kadisnaker Ilyan Chandra dan Kadis Lingkungan Hidup, Melvi Marlabayana.

Menurut Rico Waas, dalam Rakernas PHRI tersebut nantinya banyak tamu yang datang ke Kota Medan, baik itu Pemilik ataupun Pimpinan Hotel, tentunya ini menjadi kesempatan kita untuk mempresentasikan potensi yang ada sehingga mereka tertarik berinvestasi dengan membangun hotelnya di Kota Medan.

“Guna memanfaatkan kesempatan ini, tentunya Pemko Medan dan PHRI Sumut dapat berkoordinasi dan menyiapkan bersama terkait apa yang bisa dijadikan peluang investasi untuk kota Medan dari peserta Rakernas PHRI tersebut,” ujar Rico Waas.

Dijelaskan Rico Waas, pada prinsipnya Pemko Medan membuka diri terutama untuk hal investasi guna meningkatkan pembangunan di Kota Medan. Oleh karena itu kita harus menyiapkan dengan sangat baik agar Rakernas PHRI ini berjalan dengan baik dan lancar.

“Melalui Rakernas ini, saya berharap bisnis hotel dan restoran di Kota Medan dapat menjamur kembali. Sebab saat ini pertumbuhan hotel dan restoran masih kurang, kalaupun ada tetapi belum maksimal,” kata Rico Waas.

Ditambahkan Rico Waas, sebagai bentuk dukungan nantinya program Pemko Medan dapat dirangkaikan dengan kegiatan Rakernas PHRI seperti Program Car Free Night (CFN) ataupun Car Free Day (CFD).

“Untuk menambah value, kami persilakan program CFD atau CFN menjadi rangkaian dan bagian dari kegiatan Rakernas PHRI,” ucap Rico Waas.

Sebelumnya Ketua PHRI Sumut, Denny S Wardhana, menjelaskan tahun depan di bulan Februari Kota Medan menjadi tuan rumah Rakernas PHRI. Pertemuan ini akan dihadiri lebih kurang 500 peserta dari seluruh Indonesia. Selain itu akan ada banyak rangkaian kegiatan seperti Pameran HoReCa (Hotel, Restaurant, Catering). (map/ila)

Rico Waas Tindaklanjuti Laporan Warga, Temukan Suplai Beras SPHP di Pasar Sei Sikambing Tersendat

Rico Wass meninjau Pasar Sei Sikambing terkait naiknya harga beras.
Rico Wass meninjau Pasar Sei Sikambing terkait naiknya harga beras.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Menindaklanjuti keluhan warga terkait naiknya harga beras, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas meninjau Pasar Sei Sikambing, Senin (25/8/2025). Hasilnya, Wali Kota menemukan masalah tersendat suplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional.

“Beras SPHP yang kita harapkan bisa membantu masyarakat dengan harga Rp13.100 per kilogram ternyata kosong. Yang ada hanya beras premium dengan harga fluktuatif, berkisar Rp15.500 hingga Rp17.000 per kilogram. Ini jelas memberatkan masyarakat,” ungkap Rico Waas.

Ia menjelaskan, sesuai ketentuan, setiap Rumah Pangan Kita (RPK) atau outlet binaan Bulog mendapat suplai 2 ton beras SPHP per minggu. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan suplai tersendat.

Rico Waas menegaskan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Bulog untuk mencari tahu penyebab kendala pasokan.

“Masyarakat membutuhkan beras SPHP. Kita prihatin dan ini menjadi perhatian serius Pemko Medan. Kami akan terus cek langsung ke lapangan,” tegasnya.

Orang nomor satu di Pemko Medan itu juga meminta PD Pasar untuk lebih aktif menghubungkan Bulog dengan pedagang agar distribusi beras SPHP berjalan lancar dan masyarakat tidak kesulitan memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.

Di Pasar Sei Sikambing, sejumlah pedagang mengaku belum menerima suplai beras SPHP dalam beberapa waktu terakhir.

Zulfadli (46), pedagang sekaligus warga Medan Helvetia, mengatakan pekan lalu dirinya masih mendapat jatah dua ton beras SPHP dari Bulog. Namun, stok tersebut hanya bertahan 3–5 hari. “Ada kendala Sabtu kemarin, jadi sampai sekarang belum masuk lagi. Kalau bisa jatahnya diperbanyak, karena cepat habis,” ucapnya.

Ia juga menyambut baik langkah Wali Kota Medan yang datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Selama 23 tahun aku di pajak, baru kali ini benar-benar sidak. Jadi Pak Wali bisa melihat kondisi sebenarnya,” katanya.

Hal serupa dialami Zulkhairi (45), pedagang lain asal Gang Jawa. Ia mengaku sudah sebulan tidak menerima suplai beras SPHP. “Kalau di tempat saya tidak ada, mungkin di tempat lain ada. Jadi tidak menyeluruh,” ujarnya.

Zulkhairi bahkan meminta agar spanduk bertuliskan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang menempel di tokonya dicabut. “Dari pada pelanggan mengira saya menyembunyikan beras SPHP, lebih baik dicabut saja. Karena faktanya saya hanya bisa jual beras premium yang harganya lebih mahal,” ungkapnya. (map/ila)

Ribuan Umat Katolik Hadiri Acara Pesparani

BERSAMA: Panitia acara foto bersama dengan pastor, Kapolres Pematangsiantar serta Sekda Pemko Pematangsiantar.
BERSAMA: Panitia acara foto bersama dengan pastor, Kapolres Pematangsiantar serta Sekda Pemko Pematangsiantar.

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Perayaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) VI Kota Pematangsiantar Tahun 2025 berlangsung meriah di Komplek Gereja Katolik Paroki St Yosef, Jalan Kain Batik, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Minggu (24/8).

Ketua Panitia Lamhot Siahaan menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga Pesparani VI dapat terselenggara dengan penuh sukacita.

“Kegiatan ini membuktikan konsistensi kita melaksanakan Pesparani setiap tahun dengan dukungan Pemko Pematangsiantar,” ujarnya.

Adapun perlombaan yang digelar antara lain Cerdas Cermat Rohani (CCR) kategori anak dan remaja, pembacaan tutur kitab suci, pembacaan mazmur (anak, remaja, OMK, dewasa) serta paduan suara dewasa campuran.

Pembina Binmas Katolik Kota Pematangsiantar, Alismer Sinaga, menekankan Pesparani sebagai sarana meningkatkan budaya dan kehidupan iman umat Katolik. “Kami berkomitmen menciptakan persekutuan yang harmonis meski ada perbedaan, dengan berjalan bersama dalam kasih,” katanya.

Pastor Paroki St Yosef RD Marianus GA Kedang, mengajak seluruh umat terus bergembira membangun harmoni kota yang damai.

“Mari bersukacita dan membawa pesan damai dalam kebersamaan membangun Kota Pematangsiantar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Kota Pematangsiantar Daud Simanjuntak mengapresiasi kepada Uskup Agung Medan, Pastor, Binmas Katolik, serta seluruh pihak yang mendukung hingga kegiatan yang diikuti 10 gereja Katolik ini terlaksana dengan baik.

“Pesparani VI ini diharapkan semakin meneguhkan iman, memperkuat nilai spiritual, serta menghadirkan manfaat nyata bagi gereja dan bangsa sesuai tema kita berjalan bersama membangun gereja dan bangsa,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi melalui Sekda Junaedi Sitanggang menyampaikan apresiasi atas suksesnya Pesparani VI.

“Pesparani bukan sekadar perlombaan, tetapi sarana meningkatkan budaya, iman, cinta kasih, dan semangat persatuan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Hal sama dikatakan Vikaris Episkopal (Vikep) St Paulus Rasul Pematangsiantar RP Ambrosius Nainggolan OFM Cap.  Ia menyampaikan pesan daribUskup Agung Medan bahwaPesparani di Pematangsiantar sebagai wujud fondasi iman yang kuat.

“Luar biasa karena Pematangsiantar mampu menggelar Pesparani enam kali berturut-turut. Ke depan kita berharap Pematangsiantar tidak hanya tampil di tingkat provinsi, tapi juga berprestasi di tingkat nasional,” pungkasnya. (mag-7/azw)

Wakil Bupati Asahan Hadiri Penutupan PIISU

HADIR: Wakil Bupati Asahan hadiri penutupan PIISU ke-11 Tahun 2025 di Halaman Istana Maimun Medan, Sabtu (23/8)
HADIR: Wakil Bupati Asahan hadiri penutupan PIISU ke-11 Tahun 2025 di Halaman Istana Maimun Medan, Sabtu (23/8)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Asahan, Rianto SH MAP menghadiri penutupan Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PIISU) ke-11 tahun 2025 yang berlangsung di Halaman Istana Maimun Medan Sabtu (23-08-2025). Kegiatan PIISU yang berlangsung selama tiga hari (20-23 Agustus 2025) secara resmi ditutup oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) yang diwakili oleh Muhammad Armand Effendy Pohan selaku Asisten Ekonomi Pembangunan Sumatera Utara

Dalam sambutannya, Muhammad Armand Effendy Pohan mengatakan bahwa kegiatan PIISU ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan seluruh kabupaten/kota untuk meningkatkan inovasi dan investasi. Beliau berharap bahwa dengan kegiatan ini, UMKM kelas menengah dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi untuk memasarkan produknya.

“Mudah-mudahan kegiatan yang akan datang akan lebih baik lagi dengan meningkatkan kerja sama serta untuk dampak yang lebih baik bagi perekonomian Sumut,” kata Darma.

Usai acara tersebut, Wakil Bupati Asahan, Rianto menyampaikan harapannya bahwa kegiatan PIISU ini dapat membawa manfaat bagi Kabupaten Asahan dan masyarakatnya. “Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan inovasi dan investasi di Kabupaten Asahan,” ujarnya

Diduga Melanggar Aturan, Kejari Siantar “Senter” Tiga Proyek Tender Pemko

PROYEK: Proses proyek pembangunan Gedung Kantor DPRD Pematangsiantar. (Istimewa)
PROYEK: Proses proyek pembangunan Gedung Kantor DPRD Pematangsiantar. (Istimewa)

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pekerjaan proyek tender pada APBD 2025 Pemko Pematangsiantar, sedang diusut Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar. Pengusutan ini terkait proses tahapan lelang yang diduga melanggar aturan.

Hal ini disampaikan Kepala Kejari Pematangaiantar Erwin Purba, Kamis (21/8) lalu. Menurutnya, perusahaan yang kalah dalam tender tersebut, membuat laporan pengaduan, sifat pengaduan masyarakat (dumas), ke Kejari Pematangsiantar. Dia juga menuturkan, dalam penentuan pemenang tender, diduga ada intervensi dari oknum yang mengaku dekat dengan Wali Kota Pematangsiantar.

Dari penelusuran wartawan, adapun sejumlah proyek yang sedang “disenter” jaksa, di antaranya proyek pembangunan gedung DPRD Pematangaiantar. Anggarannya mencapai Rp6,5 miliar, dengan pemenang tender CV Bukit Sion, yang beralamat di Jalan Serumpun, Kelurahan Sukadame, Kota Pematangsiantar. Adapun proyek ini, dikerjakan dalam masa waktu 180 hari, dan pos anggarannya di Dinas PUTR, yang dipimpin Sopian Purba. Proyek APBD 2025 ini, pun sedang dalam masa pengerjaan.

Kemudian proyek pembangunan Kantor Dinas PUTR Kota Pematangsiantar, senilai Rp5,6 miliar. Proyek ini dimenangkan CV Hasoruan, yang beralamat di Jalan Hati Rongga, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Selanjutnya proyek pembangunan Gedung Laboratorium Kesehatan Masyarakat dengan anggaran Rp7,5 miliar. Proyek yang sedang dikerjakan ini, juga dimenangkan CV Hasoruan.

20 Orang Demo Jaksa

Dalam proses penyelidikan yang dilakukan Kejari, sejumlah pihak telah dimintai keterangannya. Baik itu pemenang tender, maupun pejabat di dinas terkait, untuk pengumpulan data.

Namun ada sekolompok orang yang menyebutkan, ada oknum jaksa yang menemui pejabat di satu dinas, dalam rangka intervensi penentuan proyek. Mereka kemudian berunjuk rasa ke Kejari Pematangsiantar, Kamis (21/8) siang lalu.

Mereka diterima oleh Kasi Datun Kejari Pematangsiantar, Richard Sembiring. Dan setelah mendapat jawaban, massa pun membubarkan diri.

Sore menjelang malam, Kajari Pematangsiantar Erwin Purba, memberikan pernyataan kepada para awak media. Dia menegaskan, apa yang dituding mahasiswa tersebut adalah tidak benar. Justru yang terjadi, menurut Erwin, jaksa turun ke lapangan untuk mengumpulkan data, dan itu atas perintahnya.

Dia juga menuturkan, dalam proses penyelidikan itu, terungkap ada oknum yang mengaku dekat dengan Wali Kota Pematangsiantar yang melakukan tindakan untuk mengarahkan perusahaan tertentu menjadi pemenang tender.

“Nah, jadi seluruh rangkaian ini, Seksi Pidana Khusus masih melakukan pendalaman dan pengumpulan bukti,” jelas Erwin, tanpa membeber siapa oknum yang mengaku dekat dengan wali kota tersebut. (mag-7/saz)