29 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 110

Pemko Gelar Gerakan Pangan Murah di Binjai Kota

PANGAN MURAH: Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai saat digelar di Lapangan Merdeka Binjai, akhir pekan lalu.(Dokumen Diskominfo Binjai)
PANGAN MURAH: Gerakan Pangan Murah Pemko Binjai saat digelar di Lapangan Merdeka Binjai, akhir pekan lalu.(Dokumen Diskominfo Binjai)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Pemko Binjai terus gencar menggelar Gerakan Pangan murah. Itu dilakukan sebagai bentuk mendukung ketahanan pangan. Kali ini, Gerakan Pangan Murah digelar di Lapangan Merdeka Binjai, akhir pekan lalu.

Ini merupakan bagian dari program nasional yang digelar serentak pada kecamatan-kecamatan di Indonesia. Selain mendukung ketahanan pangan, Gerakan Pangan Murah dilakukan sebagai langkah menekan stabilitasi pasokan dan harga.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Binjai, Syofian Pasaribu menjelaskan, Gerakan Pangan Murah yang digelar kali ini merupakan kerja sama pemko dengan unsur TNI, Kodim 0203/Langkat.

Dia juga meninjau kegiatan tersebut. Dalam Gerakan Pangan Murah ini, masyarakat mendapat akses pangan pokok dengan harga terjangkau.

Produk-produk yang dijual, di antaranya beras SPHP kemasan 5 kilogram seharga Rp59.000, minyak goreng kemasan satu liter Rp15.000, hingga gula pasir satu kilogram Rp17.500.

“Pemko Binjai berharap, melalui kegiatan ini masyarakat dapat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, sekaligus menjadi langkah konkret dalam menjaga stabilitas harga pangan di wilayah Binjai,” tutur Syofian. (ted/saz)

USU Lakukan Penyuluhan Pemanfaatan Lahan Terbatas, Ubah Eceng Gondok Jadi Kompos, dan Berikan Alat Pengompos di Desa Simangulampe

HUMBAHAS, SUMUTPOS.CO- Setelah banjir bandang melanda Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara, pada tahun 2023, kondisi kehidupan masyarakat di sana mulai membaik. Namun demikian, tata guna lahan yang terkena dampak banjir bandang seperti persawahan tidak dapat lagi ditanami padi maupun tanaman hortikultura seperti sayuran, tomat, cabai, bawang merah dan jagung.

Di sisi lain, juga terdapat permasalahan berupa adanya lahan-lahan marginal dan keterbatasan lahan yang menjadi persoalan nyata bagi masyarakat Desa Simangulampe. Di tengah permasalahan yang ada, terdapat potensi melimpahnya bahan organik dari sisa tanaman dan eceng gondok di Danau Toba.

Kedua bahan tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kompos yang berguna bagi peningkatan produktivitas lahan sehingga dapat menjadi solusi bagi keterbatasan lahan sekaligus perbaikan kualitas lingkungan. Pemanfaatan sumber daya lokal dan lahan terbatas inilah yang kemudian menjadi fokus dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) skema Desa Binaan tahun kedua (2025) yang digelar Universitas Sumatera Utara (USU).

Pada 11-12 Agustus 2025, Tim Pengabdian dari USU bersama pemerintah desa mengadakan kegiatan pendampingan pembuatan kompos dan pemanfaatan lahan terbatas yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbahas.

Kegiatan ini diikuti antusias oleh masyarakat, mulai dari kelompok wanita tani, karang taruna, hingga perangkat desa. Turut hadir pula Camat Baktiraja Sanggam Lumban Gaol dan dan Kepala Desa Simangulampe Lambok Simanullang.

Acara diawali dengan sambutan Ketua Tim Pengabdian USU, Dr. Oding Affandi, yang menekankan pentingnya inovasi sederhana dalam mengatasi permasalahan pertanian desa. “Eceng gondok yang selama ini dianggap gulma justru bisa menjadi sumber pupuk organik yang murah, ramah lingkungan, dan mudah dibuat,” kata Dr. Oding Affandi.

Demikian juga, lanjut Oding, limbah organik dari tumbuhan seperti batang jagung dan tumbuhan gulma yang ada di sekitar kita bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku kompos. “Harapan kami, melalui kegiatan PPM tahun kedua ini masyarakat dapat memanfaatkan ilmu ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesuburan lahan marginal dan terbatas seperti pekarangan” ujarnya.

Dengan memanfaatkan kompos, sebut Oding, masyarakat bisa membuat beragam usaha produktif seperti menanam sayuran pada polybag dengan media kompos di pekarangan. “Di sisi lain, kita juga sekaligus menjaga kebersihan Danau Toba karena eceng gondok yang mengganggu ekosistem danau akan diambil secara rutin sebagai bahan baku kompos,” beber Oding.

Sementara Kepala Desa Simangulampe, Lambok Simanullang, menyambut positif kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan USU terhadap Desa Simangulampe. Selain itu, banyak bantuan yang telah diberikan, termasuk bantuan alat pembuat kompos tahun 2025 ini.

“Semua alat yang diberikan akan kami gunakan untuk kebermanfaatan seluruh masyarakat desa. Kami merasakan, bahwa semua kegiatan telah memberi manfaat nyata bagi masyarakat kami. Selain membantu mengatasi sampah organik rumah tangga dan eceng gondok, juga memberi peluang untuk meningkatkan produktivitas pertanian keluarga, walau lahan terbatas,” katanya.

Usai sambutan, acara dilanjutkan dengan penyuluhan inti yang disampaikan oleh dua narasumber. Penyuluhan pertama, Dr. Ridwanti Batubara, membahas tentang pertanian pada lahan marginal dan lahan terbatas.

Dalam paparannya, Dr. Ridwanti menjelaskan strategi bercocok tanam di lahan yang miskin unsur hara dan memiliki keterbatasan ruang. “Teknik sederhana seperti pemanfaatan polybag, vertikultur, serta pengaturan pola tanam dengan komposisi tanaman yang tepat, menjadi solusi yang bisa langsung dipraktikkan oleh masyarakat,” katanya.

Ridwanti juga menekankan, dengan memanfaatkan kompos buatan sendiri, kualitas tanah marginal dapat diperbaiki secara bertahap. “Demikian juga, karena keterbatasan lahan, masyarakat bisa membuat media tanam dengan kompos sehingga menghasilkan beragam produk tanaman yang dibutuhkan keluarga,” tandasnya.

Sedangkan narasumber kedua, Nursaadah, M.Agr membahas cara dan teknik pembuatan kompos. Peserta diberikan pemahaman mulai dari pemilihan bahan organik, termasuk limbah rumah tangga dan eceng gondok, hingga proses pencacahan, penyusunan bahan, fermentasi, serta perawatan hingga kompos siap digunakan.

Nursaadah secara khusus menyampaikan alasan eceng gondok perlu dkomposkan karena: eceng gondok tumbuh dengan kecepatan mencapai 0.3 – 0.5 m per hari, kemampuan eceng gondok menutupi permukaan air dapat menurunkan kandungan oksigen, dan akan mengganggu kegiatan masyarakat di sekitar perairan Danau Toba.

Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, Tim PPM USU juga menyerahkan bantuan alat pengompos kepada masyarakat desa. Bantuan langsung diserahkan kepada kepala desa dan disaksiakan oleh masyarakat Desa Simangulampe dan Camat Baktiraja. Melalui penyerahan bantuan alat ini diharapkan menjadi sarana pendukung agar warga lebih mudah memproduksi kompos secara mandiri. Dengan adanya alat ini, masyarakat dapat memanfaatkan bahan organik yang selama ini terbuang sia-sia, terutama eceng gondok yang menumpuk di Danau Toba.

Salah seorang warga peserta kegiatan mengungkapkan manfaat yang dirasakan. “Selama ini eceng gondok hanya dianggap gulma yang merusak pemandangan dan mengganggu perahu nelayan. Sekarang kami tahu bahwa tanaman ini bisa diolah menjadi pupuk organik untuk sayur dan tanaman di pekarangan. Tentu ini sangat bermanfaat,” ungkapnya.

Senada dengan itu, Camat Baktiraja Sanggam Lumban Gaol menegaskan, adanya dukungan pemerintah kecamatan. “Kami dari Pemerintah Kecamatan sangat mendukung pendampingan ini. Pemanfaatan lahan marginal dan pengolahan eceng gondok menjadi kompos merupakan langkah konkret menjaga kelestarian Danau Toba sekaligus memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa,” ujarnya.

Sanggam juga mengucapkan terima kasih kepada USU atas semua dampingan dan bantuan alat yang diberikan. “Kami berharap Desa Simangulampe menjadi percontohan dalam pengembangan pupuk kompos secara mandiri bagi desa lainnya di Kecamatan Baktiraja,” ujarnya.

Setelah dilakukan penyuluhan dan penyerahan alat bantuan, para peserta diajak langsung memperagakan langsung proses pembuatan kompos mulai dari mencacah bahan organic dari tumbuhan sekitar dan eceng gondok dari Danau Toba. Setelah bahan tercacah, dilanjutkan dengan penaburan dan meratakan booster composer dan selanjutnya dimasukan ke dalam wadah composer. Peserta tampak antusias mengikuti praktik ini karena dapat diaplikasikan dengan mudah di rumah masing-masing.

Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membangun kesadaran baru di tengah masyarakat. Melalui pengelolaan bahan organik menjadi kompos, masyarakat Desa Simangulampe kini memiliki peluang untuk memperbaiki kualitas lahan marginal, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan Danau Toba.

Dengan semangat kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, dan perguruan tinggi, diharapkan Desa Simangulampe dapat menjadi contoh penerapan inovasi sederhana namun berdampak besar bagi pembangunan desa berkelanjutan di kawasan Danau Toba. (rel/adz)

Pemkab Karo Siap Kendalikan Inflasi

HADIR: Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, bersama TPID Karo, saat menghadiri High Level Meeting TPID dan TP2DD Sumut 2025 yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (29/8).(Istimewa)
HADIR: Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, bersama TPID Karo, saat menghadiri High Level Meeting TPID dan TP2DD Sumut 2025 yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (29/8).(Istimewa)

KARO, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Karo, menghadiri High Level Meeting TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Sumatera Utara (Sumut) 2025, yang dipimpin Wakil Gubernur Sumut, Surya di Kantor Gubernur Sumut, Jumat (29/8) lalu.

Pertemuan ini digelar dalam rangka memperkuat sinergi antara Pemprov Sumut bersama pemerintah kabupaten kota se-Sumut, untuk mengendalikan inflasi sekaligus mempercepat implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD).

Dalam arahannya, Surya menekankan beberapa langkah strategi yang perlu dilakukan pemerintah kabupaten kota. Pertama, fokus pada pengendalian komoditas utama penyumbang inflasi, seperti beras, cabai merah, dan bawang merah, melalui percepatan penyaluran SPHP, Gerakan Pangan Murah, serta memperluas toko pantau inflasi. Kedua, memperkuat kolaborasi antar-daerah (KAD), serta optimalisasi peran BUMD pangan sebagai offtaker untuk menjaga stabilitas harga.

Selain itu, pemerintah daerah juga diminta mengintegrasikan data pangan berbasis teknologi informasi melalui sistem monitoring harga dan stok pangan, yang akan diterapkan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Karo sebagai pilot project.

Untuk percepatan ETPD, pemkab dan pemko diimbau mengoptimalkan penerimaan daerah secara non-tunai, memperluas kanal pembayaran digital (QRIS, e-commerce, mobile banking), serta mempercepat regulasi daerah guna mendukung penggunaan kartu kredit Indonesia. Pemda juga didorong meningkatkan literasi digital bagi OPD, wajib pajak, dan pelaku usaha, sehingga realisasi transaksi non-tunai semakin meningkat.

Wakil Bupati Karo, Komando Tarigan menyampaikan, Pemkab Karo berkomitmen penuh mendukung langkah-langkah strategis Pemprov Sumut tersebut.

“Pemkab Karo siap memperkuat ketersediaan pangan, menjaga stabilitas harga, serta mempercepat implementasi digitalisasi transaksi daerah. Hal ini menjadi bagian dari upaya kami dalam mendukung ketahanan pangan dan peningkatan PAD yang transparan dan akuntabel,” tutur Komando.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Wali Kota Tebingtinggi Chairil Mukmin Tambunan, Wakil Bupati Dairi Wahyu Daniel Sagala, Wakil Bupati Serdangbedagai Adlin Tambunan, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Iman Gunadi, serta Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut Rudy Hutabarat. (deo/saz)

Pemko Siantar Gelar Gerakan Pangan Murah

PANTAU: Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, meninjau Gerakan Pangan Murah Serentak di Balai Bolon Lapangan Adam Malik, Sabtu (30/8).(Istimewa)
PANTAU: Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, meninjau Gerakan Pangan Murah Serentak di Balai Bolon Lapangan Adam Malik, Sabtu (30/8).(Istimewa)

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi, meninjau Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Balai Bolon Lapangan Adam Malik, Sabtu (30/8) pagi lalu.

GPM Serentak dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 14.00 WIB di seluruh kecamatan se-Kota Pematangsiantar. GPM digelar untuk menjaga stabilitas harga pangan dan bahan pokok di Kota Pematangsiantar.

GPM Serentak seluruh Indonesia ini sekaligus menggelar teleconference dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang juga diikuti Wesly bersama Kapolres Pematangsiantar AKBP Sah Udur Togi Marito Sitinjak, dan unsur Forkopimda. Kegiatan ini, termasuk bagian dari aksi nasional yang dilaksanakan di 7.285 kecamatan se-Indonesia.

GPM menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, yakni beras SPHP kemasan lima kilogram Rp55 ribu, minyak goreng satu liter Rp15 ribu, serta gula pasir Rp17 ribu per kilogram. Program ini bertujuan membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga lebih ringan.

Wesly menyampaikan, GPM merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga serta menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat.

“Pemko Siantar ingin memastikan kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi dengan harga terjangkau,” ungkap Wesly.

Saat meninjau GPM, Wesly menyempatkan diri berinteraksi dengan masyarakat yang berbelanja. Dia menegaskan, pelaksanaan GPM Serentak di seluruh Indonesia melalui jaringan pemerintah daerah merupakan wujud sinergi pusat dan daerah.

“Melalui kegiatan ini, kita bersama-sama menjaga ketahanan pangan sekaligus menekan laju inflasi di daerah,” imbaunya.

Wesly juga mengatakan, Pemko Pematangsiantar akan terus berkomitmen menghadirkan program-program prorakyat, khususnya dalam bidang ketahanan pangan.

“Kesejahteraan masyarakat adalah prioritas kita. Semoga Gerakan Pangan Murah ini memberikan manfaat nyata bagi warga Siantar,” katanya.

Turut hadir, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Pematangsiantar Ahmadi Rahman, sejumlah pimpinan OPD, serta camat. (mag-7/saz)

Kecelakaan Maut di Sumbul, Dairi, Ibu dan Anak Meninggal, Tiga Luka, Enam Rumah Rusak

TERBALIK: Mobil box bermuatan alat bangunan terbalik di Sumbul karena mengalami rem blong, Minggu (31/8).(Istimewa)
TERBALIK: Mobil box bermuatan alat bangunan terbalik di Sumbul karena mengalami rem blong, Minggu (31/8).(Istimewa)

DAIRI, SMUTPOS.CO – Korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, bertambah menjadi dua orang. Yakni seorang ibu Dameria boru Lumbanbatu, dan putrinya Olivia Elekna Sitohang, meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Sementara itu, Agung Fernando Sitohang, Sinta Sandrofia, dan Muhammad Sulfi Ramadani, mengalami luka-luka. Dan dampak lakalantas itu, sedikitnya enam rumah mengalami kerusakan.

Kanit Gakum Satlantas Polres Dairi, Analisa Sinuraya menjelaskan, kecelakaan disebabkan mobil box bermuatan bahan bangunan diduga mengalami rem blong, Minggu (31/8) pagi.

“Kecelakaan terjadi didekat gerai Indomaret, Sumbul,” ungkap Analisa, Minggu.
Menurut Analisa, kronologis kejadian diawali mobil box bermuatan alat bangunan, meluncur dari arah Kota Medan tujuan Kabupaten Toba.

Tepat di lokasi kejadian, korban meninggal yakni Dameria dan dua orang anaknya, yakni Olivia dan Agung Fernando Sitohang, yang sedang melaju naik sepeda motor, ditabrak mobil box, yang mengalami rem blong tersebut dari belakang.

“Dan seketika terjadi kecelakaan yang menyebabkan keduanya (Dameria dan Olivia) meninggal,” bebernya.

Korban Dameria meninggal di RSUD Sidikalang. Sementara putrinya, Olivia, meninggal di lokasi kejadian.

“Polres Dairi sudah melakukan evakuasi terhadap semua korban,” pungkas Analisa. (rud/saz)

Yayasan Pas Java Jaya Peringati Milad ke-5 Sekaligus Resmikan Pondok Mengaji Gratis Pasjava II

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Yayasan Pas Java Jaya memperingati Milad ke-5 sekaligus meresmikan Pondok Pasjava Mengaji Gratis yang kedua di Jalan Bilal Ujung No 219, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Medan Timur, Kota Medan, Minggu (31/8/2025). Acara ini turut dihadiri 176 santri dan santriwati yang menimba ilmu di Pondok Pasjava Mengaji Gratis.

“Pondok Pasjava II ini adalah tempat mengaji gratis yang kedua, dimana Pondok Pasjava I di Jalan Pasar III, Desa Saentis, Kecamatan Percut Sei Tuan,” kata Ketua Yayasan Pas Java Jaya Parno Alan Subegjo SPd didampingi para ustadz yang mengajar Al Quran di Pondok Pasjava, yakni Ustad Damriyanto, Ustad Zulham Efendi, Ustad Supriyanto, Ustad Mahyuddin, dan Ustad Dzul Fadli.

Menurut Alan, ia mempunyai harapan besar dan tanggung jawab moral untuk mendidik generasi penerus bangsa akar memiliki akhlak yang mulia, berbudi pekerti tinggi, cinta Al Quran, dan peduli sesame. “Hal ini untuk menghindari perkembangan teknologi yang sangat memprihatinkan dan menjurus serba instant terkait modernisasi digital, maupun narkoba yang menghantui masyarakat kita,” ujarnya.

Alan juga menyampaikan kepada seluruh para orang tua di sekitar Pondok Pasjava untuk tidak segan-segan mengantarkan anaknya mengaji di Pondok Pasjava untuk mendapatkan pelajaran dan bimbingan agama. “Wabilkhusus belajar Al Quran dari para ustad dan ustadzah di sini. Semuanya serba gratis, tidak ada dipungut biaya apapun,” tegasnya.

Justru, sebut Alan, jika ada santri yang berprestasi, dia akan memberi hadiah. “Dan di masa liburan, semua santri kita ajak liburan dengan gratis,” ungkap Alan yang juga CEO Pasjava Group.

Milad ke-5 sekaligus peresmian Pondok Pasjava II ini turut dihadiri tokoh masyarakat yang juga anggota DPRD Sumut dari Fraksi PKS, H Jumadi SPdI MIKom. Dalam sambutannya Jumadi menyampaikan, keberadaan Pondok Pasjava mengaji gratis ini sangat membantu pemerintah dalam membentuk generasi yang hebat, jauh dari narkoba. “Pemerintah setempat sangat mendukung hadirnya Pondok Pasjava mengaji gratis ini. Saya juga sangat mengapresiasi para pemenang lomba adzan, hafalan Al Quran dan Iqro,” pungkasnya.

Hadir juga Dewan Penasihat Yayasan Pas Java Jaya, Paryono. Dia juga mengapresiasi usaha keras Ketua Yayasan Parno Alan Subegjo dan segenap pengurus dalam mendirikan Pondok Pasjava mengaji gratis yang sangat berguna bagi generasi bangsa ini.

Diketahui, Alan Subegjo adalah pengusaha muda dan sukses yang berasal dari Desa Karang Talun, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Dia dikenal sangat peduli terhadap masa depan anak-anak, terkhusus terkait akhlak, perilaku, dan budi pekertinya. “Semoga apa yang dicita-citakannya diridhoi oleh Allah SWT,” pungkasnya. (rel/adz)

100 Anak Cerebral Palsy Senyum Bahagia Bersama Stikes Siti Hajar di Plaza Medan Fair

MEDAN, SUMUTPOS.CO– Sebanyak 100 anak penyandang cerebral palsy mendapat layanan fisioterapi gratis dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar STIKes Siti Hajar bekerja sama dengan Yayasan Pejuang Cerebral Palsy di Lantai 1 Plaza Medan Fair, , Sabtu (30/8).

Kegiatan yang mengambil tema “Bersama Fisioterapi Tumbuh Tanpa Batas” ini melibatkan 16 dosen dan 53 mahasiswa Fisioterapi STIKes Siti Hajar. Para peserta mendapatkan pendampingan, latihan gerak, serta edukasi kesehatan untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Ketua STIKes Siti Hajar, Maryaningsih Ftr., S.Pd., M.K.M, menyebutkan kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian kampus terhadap anak berkebutuhan khusus. “Kami ingin menunjukkan bahwa fisioterapi bukan sekadar layanan medis, tetapi juga bentuk dukungan agar anak-anak cerebral palsy dapat tumbuh mandiri dan percaya diri,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Pengabdian, Sulaiman S.T., M.KM, menambahkan, kegiatan ini juga memberi edukasi penting bagi keluarga. “Latihan yang berkesinambungan akan sangat membantu perkembangan anak. Harapan kami, kegiatan ini menjadi langkah awal untuk perubahan positif yang berkelanjutan,” tuturnya.

Suasana Plaza Medan Fair tampak semarak dengan antusiasme anak-anak dan orang tua yang hadir. Kolaborasi Stikes Siti Hajar Medan, yayasan, dan masyarakat ini menjadi bukti bahwa dukungan bagi penyandang cerebral palsy dapat diwujudkan melalui aksi nyata. (rel/adz)

Tingkatkan Layanan EV, PLN Luncurkan Home Charging Services Versi Terbaru

Direktur Perencanaan dan Pengembangan PLN Icon Plus, Aditya Syarief Darmasetiawan mengatakan hadirnya layanan HCS Ultima ini diharapkan dapat menjadi pilihan utama pelanggan dalam melakukan pengisian daya kendaraan listriknya.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan PLN Icon Plus, Aditya Syarief Darmasetiawan mengatakan hadirnya layanan HCS Ultima ini diharapkan dapat menjadi pilihan utama pelanggan dalam melakukan pengisian daya kendaraan listriknya.

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) resmi meluncurkan _Home Charging Services (HCS) Ultima sebagai versi terbaru dari layanan pengisian daya kendaraan listrik (EV) di rumah. Hadir dengan proses pemasangan yang lebih singkat dan praktis, HCS Ultima menjadi terobosan penting dalam peningkatan layanan pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia.

Berbeda dari versi sebelumnya, HCS Ultima dirancang lebih singkat dan praktis. Layanan ini terintegrasi pada sistem PLN seluruh proses mulai dari pengajuan, instalasi, hingga layanan purna jual dapat dilakukan secara end-to-end dan real-time melalui aplikasi PLN Mobile, di mana pada layanan sebelumnya pemohon tidak dapat melihat progress masing-masing tahapan secara real-time_.

Dari segi kecepatan penyambungan, layanan HCS Ultima dipercepat menjadi hanya 7 hari kerja untuk sambungan standar saluran udara tegangan rendah.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa HCS Ultima dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan pemasangan fasilitas pengisian daya yang cepat dan praktis. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan minat masyarakat untuk beralih kendaraan listrik.

“Layanan terbaru ini kami hadirkan sebagai langkah nyata dalam mendukung percepatan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia sekaligus mendorong upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi,” ujar Darmawan.

Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PLN, Daniel Lestanto, menjelaskan bahwa HCS Ultima pertama kali diluncurkan di Surabaya, Jawa Timur pada Rabu, (27/8) bersamaan dengan event Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Jawa Timur dipilih sebagai lokasi peluncuran karena wilayah ini menjadi wilayah yang memiliki pertumbuhan kendaraan listrik terbesar di luar Jabodetabek. Lebih lanjut, ia menekankan bahwa PLN berkomitmen menghadirkan layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan.

“Sebagai penyedia layanan HCS, kami mendengar apa yang diinginkan para pelanggan. Untuk itu kami meluncurkan layanan HCS Ultima. Tidak sampai di situ kami juga menawarkan penawaran khusus berupa diskon pemasangan 50 persen untuk mengakomodir antusiasme masyarakat,” ujarnya.

Daniel menambahkan promo ini berlaku mulai 27 Agustus 2025 hingga 30 Juni 2026 sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan menyambut momentum Hari Pelanggan Nasional.

Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan PLN Icon Plus, Aditya Syarief Darmasetiawan menambahkan hadirnya layanan HCS Ultima ini diharapkan dapat menjadi pilihan utama pelanggan dalam melakukan pengisian daya kendaraan listriknya.

Dengan HCS Ultima, pengguna cukup melakukan pengisian daya 1 sampai 2 kali seminggu di rumah, terutama untuk kebutuhan harian dalam kota.

“Bagi pelanggan yang ingin mengajukan pemasangan HCS Ultima cukup melalui aplikasi PLN Mobile pada menu EV. Setelah pengajuan, pelanggan bisa melakukan monitoring real-time hingga pemasangan HCS Ultima selesai,” pungkas Syarief. (ila)

Politeknik Negeri Medan Dorong Pemberdayaan Guru MTs Raudhatul Hasanah Asahan Melalui Literasi Manajemen Wakaf Produktif

ASAHAN, SUMUTPOS.CO- Suasana penuh antusias menyelimuti MTs Raudhatul Hasanah Asahan, Jumat (29/8/2025). Bertempat di Jalan Jeruk, Kelurahan Sentang, Kabupaten Asahan, tim dosen Politeknik Negeri Medan hadir melaksanakan kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan tema “Pemberdayaan Guru Madrasah Tsanawiyah melalui Literasi Manajemen Wakaf Produktif”.

Program ini tidak hanya menyajikan pelatihan teori, tetapi juga memberikan pengalaman praktis bagi para guru agar mampu mengelola aset wakaf secara produktif, profesional, dan sesuai dengan prinsip ekonomi syariah.

Kegiatan ini dipimpin Dr. Ahmad Kholil, S.E., M.Si. selaku ketua tim, dengan dukungan para dosen anggota: Dr. Muhammad Zuhirsyan, Lc., M.A., Syarifuddin H.Z. Nasution, S.E., M.Si., Dr. Nurlinda, S.E., Ak., M.Si., serta Sabarita Tarigan, S.E., M.Si. Kehadiran tim ini menjadi wujud nyata sinergi antara kampus vokasi dan madrasah, di mana ilmu akademik diturunkan langsung untuk menjawab tantangan masyarakat.

Dalam sambutannya, Kepala MTs Raudhatul Hasanah Asahan Muhammad Meftah, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan Politeknik Negeri Medan. Beliau menekankan pentingnya literasi manajemen wakaf produktif agar madrasah mampu mengelola aset wakaf dengan baik demi mendukung kemandirian ekonomi lembaga dan peningkatan mutu pendidikan.

Salah satu sesi menarik disampaikan oleh Syarifuddin H.Z. Nasution, S.E., M.Si, yang membawakan materi bertajuk “Transparansi dan Akuntabilitas dalam Pengelolaan Keuangan Wakaf”. Dalam paparannya, ia menjelaskan pentingnya pencatatan keuangan wakaf secara tertib dan profesional agar aset wakaf tidak hanya aman, tetapi juga produktif.

Melalui simulasi sederhana, Syarifuddin memperlihatkan bagaimana guru dapat membuat laporan keuangan wakaf yang transparan, sehingga menumbuhkan kepercayaan publik sekaligus meningkatkan keberlanjutan program wakaf produktif di madrasah.

Selain pelatihan interaktif mengenai konsep wakaf produktif dan penerapan Business Model Canvas (BMC), kegiatan ini juga ditandai dengan pemberian bantuan LED Proyektor. Bantuan tersebut menjadi simbol penting yang mengaitkan literasi dan teknologi pembelajaran modern. Proyektor ini akan digunakan sebagai media presentasi, pelatihan, serta penyusunan rencana bisnis wakaf, sehingga ide-ide pemberdayaan dapat tersampaikan lebih jelas dan menarik.

Dengan adanya bantuan proyektor serta peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan, program PKM ini menegaskan komitmen Politeknik Negeri Medan untuk menjadikan guru sebagai pionir pemberdayaan ekonomi umat. Hasil dari kegiatan ini diharapkan bukan hanya peningkatan literasi manajemen wakaf, tetapi juga terciptanya inovasi berkelanjutan yang mendukung kemandirian ekonomi madrasah serta peningkatan mutu layanan pendidikan bagi masyarakat sekitar. (rel/adz)