25 C
Medan
Thursday, January 1, 2026
Home Blog Page 114

Rico Waas Tindaklanjuti Laporan Warga, Temukan Suplai Beras SPHP di Pasar Sei Sikambing Tersendat

Rico Wass meninjau Pasar Sei Sikambing terkait naiknya harga beras.
Rico Wass meninjau Pasar Sei Sikambing terkait naiknya harga beras.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Menindaklanjuti keluhan warga terkait naiknya harga beras, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas meninjau Pasar Sei Sikambing, Senin (25/8/2025). Hasilnya, Wali Kota menemukan masalah tersendat suplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar tradisional.

“Beras SPHP yang kita harapkan bisa membantu masyarakat dengan harga Rp13.100 per kilogram ternyata kosong. Yang ada hanya beras premium dengan harga fluktuatif, berkisar Rp15.500 hingga Rp17.000 per kilogram. Ini jelas memberatkan masyarakat,” ungkap Rico Waas.

Ia menjelaskan, sesuai ketentuan, setiap Rumah Pangan Kita (RPK) atau outlet binaan Bulog mendapat suplai 2 ton beras SPHP per minggu. Namun, kondisi di lapangan menunjukkan suplai tersendat.

Rico Waas menegaskan, pihaknya segera berkoordinasi dengan Bulog untuk mencari tahu penyebab kendala pasokan.

“Masyarakat membutuhkan beras SPHP. Kita prihatin dan ini menjadi perhatian serius Pemko Medan. Kami akan terus cek langsung ke lapangan,” tegasnya.

Orang nomor satu di Pemko Medan itu juga meminta PD Pasar untuk lebih aktif menghubungkan Bulog dengan pedagang agar distribusi beras SPHP berjalan lancar dan masyarakat tidak kesulitan memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.

Di Pasar Sei Sikambing, sejumlah pedagang mengaku belum menerima suplai beras SPHP dalam beberapa waktu terakhir.

Zulfadli (46), pedagang sekaligus warga Medan Helvetia, mengatakan pekan lalu dirinya masih mendapat jatah dua ton beras SPHP dari Bulog. Namun, stok tersebut hanya bertahan 3–5 hari. “Ada kendala Sabtu kemarin, jadi sampai sekarang belum masuk lagi. Kalau bisa jatahnya diperbanyak, karena cepat habis,” ucapnya.

Ia juga menyambut baik langkah Wali Kota Medan yang datang tanpa pemberitahuan sebelumnya. “Selama 23 tahun aku di pajak, baru kali ini benar-benar sidak. Jadi Pak Wali bisa melihat kondisi sebenarnya,” katanya.

Hal serupa dialami Zulkhairi (45), pedagang lain asal Gang Jawa. Ia mengaku sudah sebulan tidak menerima suplai beras SPHP. “Kalau di tempat saya tidak ada, mungkin di tempat lain ada. Jadi tidak menyeluruh,” ujarnya.

Zulkhairi bahkan meminta agar spanduk bertuliskan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan yang menempel di tokonya dicabut. “Dari pada pelanggan mengira saya menyembunyikan beras SPHP, lebih baik dicabut saja. Karena faktanya saya hanya bisa jual beras premium yang harganya lebih mahal,” ungkapnya. (map/ila)

Ribuan Umat Katolik Hadiri Acara Pesparani

BERSAMA: Panitia acara foto bersama dengan pastor, Kapolres Pematangsiantar serta Sekda Pemko Pematangsiantar.
BERSAMA: Panitia acara foto bersama dengan pastor, Kapolres Pematangsiantar serta Sekda Pemko Pematangsiantar.

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Perayaan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) VI Kota Pematangsiantar Tahun 2025 berlangsung meriah di Komplek Gereja Katolik Paroki St Yosef, Jalan Kain Batik, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Minggu (24/8).

Ketua Panitia Lamhot Siahaan menyampaikan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga Pesparani VI dapat terselenggara dengan penuh sukacita.

“Kegiatan ini membuktikan konsistensi kita melaksanakan Pesparani setiap tahun dengan dukungan Pemko Pematangsiantar,” ujarnya.

Adapun perlombaan yang digelar antara lain Cerdas Cermat Rohani (CCR) kategori anak dan remaja, pembacaan tutur kitab suci, pembacaan mazmur (anak, remaja, OMK, dewasa) serta paduan suara dewasa campuran.

Pembina Binmas Katolik Kota Pematangsiantar, Alismer Sinaga, menekankan Pesparani sebagai sarana meningkatkan budaya dan kehidupan iman umat Katolik. “Kami berkomitmen menciptakan persekutuan yang harmonis meski ada perbedaan, dengan berjalan bersama dalam kasih,” katanya.

Pastor Paroki St Yosef RD Marianus GA Kedang, mengajak seluruh umat terus bergembira membangun harmoni kota yang damai.

“Mari bersukacita dan membawa pesan damai dalam kebersamaan membangun Kota Pematangsiantar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Kota Pematangsiantar Daud Simanjuntak mengapresiasi kepada Uskup Agung Medan, Pastor, Binmas Katolik, serta seluruh pihak yang mendukung hingga kegiatan yang diikuti 10 gereja Katolik ini terlaksana dengan baik.

“Pesparani VI ini diharapkan semakin meneguhkan iman, memperkuat nilai spiritual, serta menghadirkan manfaat nyata bagi gereja dan bangsa sesuai tema kita berjalan bersama membangun gereja dan bangsa,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi melalui Sekda Junaedi Sitanggang menyampaikan apresiasi atas suksesnya Pesparani VI.

“Pesparani bukan sekadar perlombaan, tetapi sarana meningkatkan budaya, iman, cinta kasih, dan semangat persatuan di tengah masyarakat,” ujarnya.

Hal sama dikatakan Vikaris Episkopal (Vikep) St Paulus Rasul Pematangsiantar RP Ambrosius Nainggolan OFM Cap.  Ia menyampaikan pesan daribUskup Agung Medan bahwaPesparani di Pematangsiantar sebagai wujud fondasi iman yang kuat.

“Luar biasa karena Pematangsiantar mampu menggelar Pesparani enam kali berturut-turut. Ke depan kita berharap Pematangsiantar tidak hanya tampil di tingkat provinsi, tapi juga berprestasi di tingkat nasional,” pungkasnya. (mag-7/azw)

Wakil Bupati Asahan Hadiri Penutupan PIISU

HADIR: Wakil Bupati Asahan hadiri penutupan PIISU ke-11 Tahun 2025 di Halaman Istana Maimun Medan, Sabtu (23/8)
HADIR: Wakil Bupati Asahan hadiri penutupan PIISU ke-11 Tahun 2025 di Halaman Istana Maimun Medan, Sabtu (23/8)

ASAHAN, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Asahan, Rianto SH MAP menghadiri penutupan Pekan Inovasi dan Investasi Sumatera Utara (PIISU) ke-11 tahun 2025 yang berlangsung di Halaman Istana Maimun Medan Sabtu (23-08-2025). Kegiatan PIISU yang berlangsung selama tiga hari (20-23 Agustus 2025) secara resmi ditutup oleh Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) yang diwakili oleh Muhammad Armand Effendy Pohan selaku Asisten Ekonomi Pembangunan Sumatera Utara

Dalam sambutannya, Muhammad Armand Effendy Pohan mengatakan bahwa kegiatan PIISU ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan seluruh kabupaten/kota untuk meningkatkan inovasi dan investasi. Beliau berharap bahwa dengan kegiatan ini, UMKM kelas menengah dapat naik ke tingkat yang lebih tinggi untuk memasarkan produknya.

“Mudah-mudahan kegiatan yang akan datang akan lebih baik lagi dengan meningkatkan kerja sama serta untuk dampak yang lebih baik bagi perekonomian Sumut,” kata Darma.

Usai acara tersebut, Wakil Bupati Asahan, Rianto menyampaikan harapannya bahwa kegiatan PIISU ini dapat membawa manfaat bagi Kabupaten Asahan dan masyarakatnya. “Kami berharap bahwa kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan inovasi dan investasi di Kabupaten Asahan,” ujarnya

Diduga Melanggar Aturan, Kejari Siantar “Senter” Tiga Proyek Tender Pemko

PROYEK: Proses proyek pembangunan Gedung Kantor DPRD Pematangsiantar. (Istimewa)
PROYEK: Proses proyek pembangunan Gedung Kantor DPRD Pematangsiantar. (Istimewa)

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Sejumlah pekerjaan proyek tender pada APBD 2025 Pemko Pematangsiantar, sedang diusut Kejaksaan Negeri (Kejari) Pematangsiantar. Pengusutan ini terkait proses tahapan lelang yang diduga melanggar aturan.

Hal ini disampaikan Kepala Kejari Pematangaiantar Erwin Purba, Kamis (21/8) lalu. Menurutnya, perusahaan yang kalah dalam tender tersebut, membuat laporan pengaduan, sifat pengaduan masyarakat (dumas), ke Kejari Pematangsiantar. Dia juga menuturkan, dalam penentuan pemenang tender, diduga ada intervensi dari oknum yang mengaku dekat dengan Wali Kota Pematangsiantar.

Dari penelusuran wartawan, adapun sejumlah proyek yang sedang “disenter” jaksa, di antaranya proyek pembangunan gedung DPRD Pematangaiantar. Anggarannya mencapai Rp6,5 miliar, dengan pemenang tender CV Bukit Sion, yang beralamat di Jalan Serumpun, Kelurahan Sukadame, Kota Pematangsiantar. Adapun proyek ini, dikerjakan dalam masa waktu 180 hari, dan pos anggarannya di Dinas PUTR, yang dipimpin Sopian Purba. Proyek APBD 2025 ini, pun sedang dalam masa pengerjaan.

Kemudian proyek pembangunan Kantor Dinas PUTR Kota Pematangsiantar, senilai Rp5,6 miliar. Proyek ini dimenangkan CV Hasoruan, yang beralamat di Jalan Hati Rongga, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.
Selanjutnya proyek pembangunan Gedung Laboratorium Kesehatan Masyarakat dengan anggaran Rp7,5 miliar. Proyek yang sedang dikerjakan ini, juga dimenangkan CV Hasoruan.

20 Orang Demo Jaksa

Dalam proses penyelidikan yang dilakukan Kejari, sejumlah pihak telah dimintai keterangannya. Baik itu pemenang tender, maupun pejabat di dinas terkait, untuk pengumpulan data.

Namun ada sekolompok orang yang menyebutkan, ada oknum jaksa yang menemui pejabat di satu dinas, dalam rangka intervensi penentuan proyek. Mereka kemudian berunjuk rasa ke Kejari Pematangsiantar, Kamis (21/8) siang lalu.

Mereka diterima oleh Kasi Datun Kejari Pematangsiantar, Richard Sembiring. Dan setelah mendapat jawaban, massa pun membubarkan diri.

Sore menjelang malam, Kajari Pematangsiantar Erwin Purba, memberikan pernyataan kepada para awak media. Dia menegaskan, apa yang dituding mahasiswa tersebut adalah tidak benar. Justru yang terjadi, menurut Erwin, jaksa turun ke lapangan untuk mengumpulkan data, dan itu atas perintahnya.

Dia juga menuturkan, dalam proses penyelidikan itu, terungkap ada oknum yang mengaku dekat dengan Wali Kota Pematangsiantar yang melakukan tindakan untuk mengarahkan perusahaan tertentu menjadi pemenang tender.

“Nah, jadi seluruh rangkaian ini, Seksi Pidana Khusus masih melakukan pendalaman dan pengumpulan bukti,” jelas Erwin, tanpa membeber siapa oknum yang mengaku dekat dengan wali kota tersebut. (mag-7/saz)

Sekolah Dituntut Proaktif Awasi Anak Didik

PAPARAN: Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pematangsiantar, Ipda Darwin Siregar, saat menyampaikan pemaparan di Aula Yayasan Taman Siswa Pematangsiantar, Sabtu (23/8).(Istimewa)
PAPARAN: Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Pematangsiantar, Ipda Darwin Siregar, saat menyampaikan pemaparan di Aula Yayasan Taman Siswa Pematangsiantar, Sabtu (23/8).(Istimewa)

PEMATANGSIANTAR, SUMUTPOS.CO – Polres Pematangsiantar melalui Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Darwin Siregar, meminta kepada orang tua dan tenaga pendidik di sekolah supaya mengawasi anak, sehingga terhindar dari tindakan pelanggaran hukum.

Hal itu disampaikan Darwin saat acara Bimtek Satgas Pencegahan Perundungan, Kekerasan, dan Intoleransi Tingkat SD di Aula Yayasan Taman Siswa Pematangsiantar, Sabtu (23/8) lalu.

Pada kegiatan itu, Darwin menyampaikan pemaparan tentang kenakalan remaja di kalangan pelajar Kota Pematangsiantar. Antara lain bahaya Tindak Pidana Kekerasan Anak (buliying), pergaulan bebas, gemot (geng motor), dan tawuran.

Kepada tenaga pendidik, seperti kepala sekolah dan para guru, juga dijelaskan tentang Undang Uundang yang berkaitan dengan Tindak Pidana Kekerasan Anak dan Perbuatan Cabul terhadap Anak.

“Para orang tua juga harus selalu menjaga anaknya, supaya tidak menjadi pelaku atau korban tindak pidana tersebut,” ungkap Darwin.

Darwin juga menuturkan, para orang tua maupun guru harus jeli melihat kondisi anak. Misal perilaku yang mendadak berubah yang biasanya ceria lalu menjadi murung.
“Mungkin ada peristiwa yang dialami anak tersebut, sehingga tiba-tiba murung. Maka si anak tersebut harus ditanya baik-baik supaya bisa berkata jujur,” jelasnya.
Dia juga meminta kepada pihak sekolah untuk segera menghubungi pihak kepolisian jika ada terjadi tindak pidana.

Dalam kesempatan itu, pihak Dinas Pendidikan Kota Pematangsiantar, pun menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Satreskrim Polres Pematangsiantar, khususnya Unit PPA, yang berkesempatan memberikan penyuluhan. Dengan harapan kepada tenaga pendidik mendapatkan manfaat dan menambah wawasan. (mag-7/saz)

Kapolda Sumut dan Astamaops Polri Cek Pengaman F1 Powerboat 2025

AMANKAN INSIDEN: Petugas Kepolisian dan Tim SAR saat mengamankan insiden Crash Pembalap F1 Powerboat 2025, di Danau Toba, Minggu (24/8). Istimewa/Sumut Pos
AMANKAN INSIDEN: Petugas Kepolisian dan Tim SAR saat mengamankan insiden Crash Pembalap F1 Powerboat 2025, di Danau Toba, Minggu (24/8). Istimewa/Sumut Pos

Respons Cepat Amankan Insiden Crash

BALIGE, SUMUTPOS.CO – Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Kapolda Sumut), Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto melaksanakan kunjungan kerja dalam rangka pengecekan pengamanan ajang internasional F1 Powerboat (F1H2O) 2025 di wilayah Kabupaten Toba, Sabtu (23/8).

Kunjungan dimulai sejak pukul 08.30 WIB, saat Kapolda Sumut bersama rombongan mendarat menggunakan helikopter di lapangan Kantor Bupati Toba. Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan Markas Kepolisian Sektor (Polsek) Balige.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Whisnu menyampaikan, bahwa Polsek Balige akan dilakukan renovasi sebagai bentuk perhatian terhadap peningkatan kualitas pelayanan dan fasilitas Kepolisian di wilayah kota.

“Polsek Balige ini merupakan Polsek Kota yang memiliki peran penting dalam mendukung pengamanan kegiatan masyarakat, terlebih pada even Internasional seperti F1 Powerboat. Kita ingin memastikan fasilitas dan kesiapan personel benar-benar optimal,” ujarnya.

Setelah itu, Whisnu bersama rombongan bergerak menuju Posko Operasi F1 Powerboat yang berlokasi di Mess Pemprovsu untuk melakukan monitoring dan memastikan sistem pengamanan berjalan sesuai prosedur.

Sekitar pukul 10.50 WIB, pihaknya bersama Asisten Operasi (Astamaops) Kapolri, Komjen Pol HM Fadil Imran, Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Ario Bimo Nandito Tedjo, serta sejumlah pejabat lainnya meninjau langsung venue F1 Powerboat di Balige. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyaksikan pelepasan Parade Lap Sprint Race 1.

 

Kegiatan kemudian diakhiri dengan kunjungan ke Kantor Bupati Toba sebelum Whisnu dan rombongan kembali meninggalkan lokasi menggunakan helikopter pada pukul 12.30 WIB.

Turut mendampingi dalam kegiatan ini antara lain Karobinops Astamaops Polri Brigjen Pol Auliansyah Lubis, PJU Polda Sumut, Kapolres Toba AKBP VJ Parapaga, Bupati Toba Efendi SP Napitupulu, Sekda Toba Augus Sitorus, serta sejumlah kepala dinas Pemkab Toba.

Dalam pernyataannya, Kapolda Whisnu menegaskan, bahwa pengamanan even Internasional ini merupakan tanggung jawab bersama seluruh stakeholder.

“Event F1 Powerboat bukan hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga membawa nama baik bangsa di mata dunia. Oleh karena itu, kami dari Polda Sumut bersama jajaran TNI, Pemerintah Daerah dan seluruh pihak terkait memastikan pengamanan berjalan maksimal. Sampai saat ini seluruh rangkaian kegiatan berjalan aman dan lancar,” pungkasnya.

Pada pelaksanaan Grand Prix of Indonesia di Perairan Balige, Danau Toba pada Minggu (24/8), berlangsung dengan aman dan lancar, berkat kesiapan pengamanan dari Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) beserta Jajaran.

Pada pukul 11.15 WIB, balapan resmi dimulai. Namun selang empat menit kemudian, tepatnya pukul 11.19 WIB, terjadi insiden crash antara dua pembalap internasional, yaitu Erik Stark asal Swedia dari Tim Victory Uni Emirat Arab, dan Peter Morin asal Prancis dari Tim CTIC China.

Beruntung, kedua pembalap selamat dari kecelakaan tersebut. Tim Medis dan Penyelamat (Medical and Rescue Team) dari penyelenggara dan Kepolisian Samapta Polda Sumut bersama Brimob Polda Sumut bergerak cepat melakukan proses evakuasi ke Medical Center. Perahu motor salah satu pembalap Peter Morin asal Prancis patah dan langsung dievakuasi.

Hasil pemeriksaan awal menunjukkan kondisi keduanya stabil dan tidak memerlukan evakuasi udara.

Setelah penanganan insiden dinyatakan aman, balapan kembali dilanjutkan pada pukul 11.35 WIB hingga selesai pada pukul 12.00 WIB, dengan situasi aman terkendali.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan menyampaikan apresiasi atas kesigapan personel di lapangan. “Polda Sumut bersama seluruh unsur pengamanan selalu siap memastikan keselamatan peserta maupun penonton. Insiden yang terjadi dapat segera ditangani, dan ini menunjukkan kesiapsiagaan tim SAR Samapta serta Brimob yang bekerja profesional dan cepat. Balapan akhirnya bisa selesai dengan aman dan tertib,” ujarnya.

Dengan berakhirnya rangkaian lomba event internasional ini, Polri menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pengamanan terbaik dalam Event Internasional F1 Powerboat 2025 ini. (dwi/azw)

Pelatihan Pembuatan Nanoemulsi Rosela Dorong UMKM Desa Bengkurung Ciptakan Produk Kesehatan dan Kosmetik

DELI SERDANG, SUMUTPOS.CO – Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk ‘Pelatihan Pembuatan Nanoemulsi dari Ekstrak Tanaman Obat Lokal Rosela (Hibiscus sabdariffa) untuk Produk Kosmetik dan Farmasi bagi UMKM di Desa Bengkurung, Kabupaten Deliserdang’.

Kegiatan ini diikuti oleh pelaku UMKM, kelompok ibu rumah tangga, dan pemuda desa. Selama pelatihan, peserta dibimbing langsung oleh tim dosen dan mahasiswa untuk mengenal lebih jauh potensi rosela yang kaya antioksidan. Kemudian bagaimana mengolahnya menjadi sediaan nanoemulsi yang bernilai tambah tinggi.

Acara dibuka dengan sosialisasi mengenai manfaat rosela dalam bidang farmasi dan kosmetik. Setelah itu, peserta diajak praktik membuat nanoemulsi mulai dari tahap ekstraksi bahan, pencampuran, formulasi, hingga pengemasan produk yang layak jual.

Suasana pelatihan berlangsung interaktif, para peserta antusias bertanya dan mencoba secara langsung teknik pembuatan.Menurut tim pelaksana, teknologi nanoemulsi dipilih karena mampu meningkatkan efektivitas penyerapan senyawa aktif dalam rosela, sehingga produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

“Dengan teknologi sederhana, masyarakat bisa menciptakan produk kesehatan dan kecantikan alami yang berdaya saing tinggi,” ujar salah satu narasumber.

Hasil awal dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman masyarakat terhadap inovasi produk berbasis bahan lokal. Beberapa peserta bahkan sudah merencanakan untuk mengembangkan produk minuman kesehatan, krim perawatan kulit, hingga sabun berbasis rosela.

Kepala Desa Bengkurung menyampaikan apresiasi kepada tim Institut Kesehatan Deli Husada. “Kami berharap ilmu yang diperoleh dapat diterapkan oleh warga, sehingga produk lokal Bengkurung bisa dikenal luas dan memberi dampak pada kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Melalui program ini, masyarakat Desa Bengkurung tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga dorongan untuk berwirausaha dengan memanfaatkan kekayaan alam sekitar. Diharapkan, UMKM desa mampu menciptakan produk unggulan yang tidak hanya sehat, tetapi juga bernilai ekonomi tinggi. (rel)

Kulit Manggis Jadi Produk Kesehatan: Inovasi Institut Kesehatan Deli Husada di Desa Batu Mbelin

SIBLANGIT, SUMUTPOS.CO – Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Batu Mbelin, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, dengan mengusung tema inovatif: “Pemanfaatan Kulit Manggis (Garcinia mangostana) sebagai Bahan Baku Nanopartikel Lipid Padat (SLN) untuk Produk Kesehatan.”

Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dalam mengolah limbah kulit manggis menjadi produk bernilai ekonomi tinggi, khususnya di bidang kesehatan berbasis herbal.

Digelar di Balai Desa Batu Mbelin, pelatihan ini diikuti oleh berbagai kalangan, mulai dari pelaku UMKM, ibu rumah tangga, hingga pemuda setempat. Acara dimulai dengan sosialisasi mengenai kandungan senyawa aktif dalam kulit manggis, yang dikenal kaya antioksidan dan berpotensi sebagai bahan obat herbal modern.

Para peserta kemudian mendapatkan pendampingan praktik langsung dalam pembuatan Solid Lipid Nanoparticle (SLN) menggunakan metode sederhana yang dapat diterapkan di rumah produksi berskala kecil.

“Selama ini kulit manggis dianggap limbah, padahal dengan teknologi nanopartikel, ia bisa diolah menjadi bahan dasar suplemen kesehatan dan produk farmasi yang memiliki daya saing tinggi,” ungkap salah satu narasumber dari tim pelaksana.

Tim pelaksana menjelaskan bahwa teknologi Solid Lipid Nanoparticle (SLN) dipilih karena mampu meningkatkan stabilitas, efektivitas, serta ketersediaan hayati senyawa aktif dalam kulit manggis, sehingga cocok dijadikan bahan baku suplemen atau produk farmasi.

Peserta pelatihan tampak antusias saat mencoba sendiri proses pembuatan SLN, mulai dari tahap ekstraksi senyawa, pencampuran lipid, hingga pembentukan sediaan nanopartikel.

Banyak dari mereka mengaku baru mengetahui potensi kulit manggis yang selama ini hanya dibuang sebagai limbah, namun ternyata menyimpan peluang usaha berbasis inovasi dan kesehatan.

Kepala Desa Batu Mbelin menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan semacam ini membuka wawasan masyarakat desa terhadap pemanfaatan sumber daya lokal.

“Kami berharap keterampilan ini bisa diterapkan sehingga warga Batu Mbelin mampu menghasilkan produk kesehatan yang bermanfaat dan bernilai jual tinggi,” ujarnya.

Melalui program ini, masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga akses pada peluang usaha yang berkelanjutan. Kulit manggis yang dulunya dianggap tidak berguna kini dapat diolah menjadi komoditas bernilai tinggi, memperkuat pemberdayaan ekonomi desa dan mendorong kemandirian masyarakat dalam sektor kesehatan berbasis bahan alam.(*)