25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 136

Pemerintah Operasi Pasar Besar-besaran, Beras SPHP 5 Kg Dibanderol Rp62.500

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Harga beras premium di sejumlah provinsi dijual di atas harga eceran tertinggi (HET). Untuk menurunkan harga beras, pemerintah menggelar operasi pangan murah dengan mendistribusikan beras kemasan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

Secara nasional, pemerintah menetapkan HET beras premium di harga Rp14.900 per kg. Namun, di pasaran harganya mencapai Rp16.105 per kg atau selisih 8,09 persen dari HET. Bila perbedaan persentase itu lebih dari lima persen, maka pemerintah perlu mengintervensi agar harga kembali normal.

Upaya menurunkan harga beras premium itu dilakukan operasi pangan murah yang diluncurkan sejak Jumat (18/7) pekan lalu. Pemerintah menyalurkan beras kemasan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). Beras tersebut dikemas 5 kg dengan HET Rp62.500 per kemasan atau Rp12.500/kg. Beras SPHP masuk dalam kategori medium. Dengan campuran beras patah maksimal 25 persen.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengecek operasi pangan murah di Majene, Sulawesi Barat, Minggu (20/7). Dia bersyukur beras SPHP sudah terdistribusi luas. Sehingga, masyarakat bisa mudah mendapatkannya. Salah satu tempat penjualan beras SPHP adalah di kantor PT Pos Indonesia. “Beras SPHP 1,3 juta ton akan disalurkan di seluruh Indonesia secara bertahap sampai Desember,” terangnya.

Dengan adanya beras SPHP itu, Amran berharap harga beras dapat turun dalam 1-2 pekan ke depan. “Seluruh BUMN bergerak bersama-sama untuk melakukan operasi pasar besar-besaran,” ucapnya.

Pemerintah, kata Amran, melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras. Selain lewat distribusi beras murah SPHP, Kementan telah mengungkap dan melaporkan dugaan pengoplosan beras yang tidak sesuai kualitas serta penjualan di atas HET. Menurut dia, kasus itu telah ditindak dan berdampak pada penurunan harga beras oleh perusahaan maupun produsen. “Produsen sudah menyurat langsung bahwa harga satu kemasan (5 kg) untuk beras premium itu turun Rp 1.000,” katanya.

Amran meminta seluruh pengusaha beras di Indonesia tidak menjual produknya melewati HET. Kemudian, mutu juga harus sesuai spesifikasi. Bila yang dijual beras premium, maka harus sesuai spesifikasi beras premium.

Terkait beras premium oplosan, Amran mengungkapan, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat penegak hukum. “Tadi malam kami komunikasi dengan Pak Kapolri. Dari 212 merek beras kita proses, sudah diperiksa 25. Kemungkinan selanjutnya 40-50 merek diperiksa maraton,” ujarnya.

Dia menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam dan akan menindak tegas pengusaha atau produsen yang terbukti melakukan kecurangan. Amran mencontohkan kasus pupuk palsu dan minyak goreng yang sebelumnya telah ditetapkan tersangka. “Ini perintah Presiden Prabowo. Kita harus jaga ketenangan. Kita harus jaga pangan negara kita di saat pangan negara lain kesulitan,” katanya.

Mendadak Dipanggil Presiden

Sementara kemarin (20/7), Mentan Amran Sulaiman dipanggil Presiden Prabowo Subianto di Bandara Halim Perdanakusuma. Pemanggilan mendadak itu dilakukan di sela agenda Presiden Prabowo bertolak ke Solo. Pertemuan Amran dengan Prabowo berlangsung secara tertutup di ruang VIP bandara Halim Perdanakusuma dan berlangsung sekitar satu jam.

Pertemuan tersebut tidak diumumkan secara resmi. Kehadiran Amran di lokasi yang sama dengan Prabowo itu, memicu perhatian publik. Pasalnya sejumlah isu strategis tengah mencuat. Khususnya menyangkut stabilitas harga beras dan penanganan kasus beras oplosan yang melibatkan puluhan produsen.

Dikonfirmasi terkait pertemuan Prabowo dengan Amran itu, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian Moch Arief Cahyono membenarkan adanya pertemuan tersebut. “Benar, Bapak Menteri (Amran) bertemu Presiden di Bandara Halim siang tadi,” ujar Arief singkat saat dihubungi media. Namun Arief tidak merinci isi pembicaraan maupun agenda khusus yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Hingga sore hari, belum ada pernyataan resmi dari pihak Istana. Namun sumber internal menyebut bahwa Presiden Prabowo memang kerap meminta laporan langsung dari para menteri teknis terkait isu-isu aktual. Khususnya byang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat, termasuk pangan.

Bulog Jamin Kualitas Beras SPHP

Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan, pihaknya menjaga kualitas beras SPHP. “Beras SPHP kualitasnya baik. Tidak berkutu. Dan kemasannya kuat,” katanya.

Proses distribusi beras SPHP akan diawasi ketat. Itu untuk mencegah permainan di lapangan. Misalnya, mengoplos beras SPHP dengan beras lain, kemudian dijual sebagai beras premium.

Rizal menargetkan, sepanjang Juli, serapan beras SPHP mencapai 9 juta Kg. Sementara, realisasi sampai dengan 18 Juli berkisar 860 Kg. Pihaknya akan mempercepat penyerapan di lapangan. Termasuk melibatkan personel TNI dan Polri untuk kegiatan operasi pangan murah di seluruh wilayah Indonesia.

Total, ada 596 gerai penjualan beras murah SPHP. Gerai tersebut tersebar di berbagai lokasi seperti PT Pos, ID FOOD, PTPN, serta dibantu oleh TNI, Polri, dan Bulog untuk menstabilkan harga beras di pasaran. (wan/aph/jpg/adz)

HUT Dewi Kwan IM, Pengurus Vihara Candi Buddha Bagi-bagi Sembako

SALURKAN SEMBAKO: Ketua Vihara Candi Buddha Chandra Afifuddin dan pengurus dalam kegiatan baksos di Halaman Vihara Candi Buddha Jalan HM Said Medan, Minggu (20/7).
SALURKAN SEMBAKO: Ketua Vihara Candi Buddha Chandra Afifuddin dan pengurus dalam kegiatan baksos di Halaman Vihara Candi Buddha Jalan HM Said Medan, Minggu (20/7).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Vihara Candi Buddha memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Dewi Kwan Im di Jalan HM Said depan Polrestabes Medan, Minggu (20/7).

Dalam kegiatan itu, Pengurus Vihara Candi Buddha menggelar bakti sosial (baksos) dengan membagikan paket sembako kepada ratusan warga kurang mampu atau duafa di Kota Medan sekitarnya.

“Ada sekitar 650 paket Sembako yang kita bagikan kepada warga kurang mampu ini,” kata Ketua Vihara Candi Buddha Chandra Afifuddin kepada wartawan di sela acara baksos.

Dalam kegiatan itu, Chandra didampingi pengurus Vihara Candi Buddha lainnya yang ikut serta membantu jalannya pembagian sembako seperti Lim Puih Siong (Asiong), Bun Han, Acui, Nini, dan Atung.

Menurut Chandra, baksos pembagian Sembako berupa beras, minyak goreng, dan gula ini setiap tahun dilaksanakan pada peringatan HUT Dewi Kwan Im.
“Ini HUT Dewi Kwan Im yang kedua, di mana sang Dewi diangkat menjadi biksu,” ujar Chandra.

Dalam pembagian sembako ini, pihaknya tetap meminta kupon yang telah disebarkan kepada panitia untuk masyarakat kurang mampu. Hal ini tujuannya agar pembagian tertib, tidak berdesak-desakan. “Ada kupon pasti kita kasih,” tandasnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang telah menyisihkan rezekinya untuk kegiatan Baksos Vihara Candi Buddha. “Semoga senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa dan dimudahkan rejekinya,” tutur Chandra.

Kepada yang menerima sembako, Chandra berharap apa yang diberikan menjadi manfaat dan bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari di rumah. “Doakan kami sehat, agar kegiatan seperti ini tetap berjalan,” pungkasnya.

Sebelumnya juga, Pengurus Vihara Candi Buddha mendatangkan Barongsai. Hal ini untuk menghibur para dewa. (azw)

Atlet Antusias Ikuti Tes Fisik KONI Kota Medan

Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE memantau pelaksanaan tes fisik atlet Medan di SPOBNas Sumut, Sabtu (19/7/2025). (Dok KONI Medan)
Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE memantau pelaksanaan tes fisik atlet Medan di SPOBNas Sumut, Sabtu (19/7/2025). (Dok KONI Medan)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 350 atlet dari 48 cabang olahraga antusias mengikuti tes fisik yang digelar KONI Kota Medan di Sentra Pembinaan Olahragawan Berbakat Nasional (SPOBNas) Sumatera Utara, Jalan Sekolah Pembangunan, Medan Sunggal, Sabtu (19/2025).

Tes fisik ini dipantau langsung oleh Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachirizal bersama Sekretaris Umum Helty Susilo dan pengurus lainnya. Meski cuaca cukup panas, namun tidak mengurangi semangat para atlet binaan KONI Kota Medan tersebut.

“Antusias atlet sangat luar biasa. Kita sudah memantau ke setiap pos tes, para atlet memiliki semangat luar biasa,” ujar Aswindy Fachrizal usai memantau pelaksanaan tes fisik tersebut.

Aswindy menjelaskan, tes fisik ini merupakan langkah strategis melihat kebugaran atlet. Hasil tes ini akan menjadi bahan evaluasi bagi cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan atlet Kota Medan dalam menghadapi event-event lebih tinggi.

“Hasil tes fisik ini akan menjadi barometer untuk melihat kesiapan atlet Kota Medan dari sisi fisik dan kesehatan. Ini akan kita evaluasi. Kita akan mengetahui apa kekurangan atlet,” jelas Aswindy.

Untuk itu, Aswindy berpesan agar semua atlet Kota Medan menjaga pola latihan dan fisik. Sebab fisik merupakan modal penting sebagai atlet. “Atlet membutuhkan teknik dan fisik,” pesannya.

Tes fisik dan kesehatan ini digelar bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Olahraga Kesehatan (STOK) Bina Guna. Ketua STOK Bina Guna Dr Hj Liliana Puspa Sari SPd MKes turut hadir memantau jalannya tas fisik tersebut.

“Ada beberapa pos atau tahapan yang dilakukan pada tes fisik ini. Tes ini bertujuan untuk melihat fisik dan kesehatan atlet,” ujarnya.

Liliana Puspa Sari menambahkan, tes setiap atlet dibedakan berdasarkan cabang olahraga. Artinya tidak semua atlet melakoni tes sama. “Dibedakan berdasarkan cabang olahraga,” ungkapnya singkat.(dek)

PT SIS dan PT TSA Serahkan 20 Unit Perdana Suzuki Fronx kepada Konsumen Loyal di Sumut

FOTO BERSAMA: Jajaran managemen PT TSA foto bersama 20 konsumen loyal yang menerima kunci Suzuki Fronx.
FOTO BERSAMA: Jajaran managemen PT TSA foto bersama 20 konsumen loyal yang menerima kunci Suzuki Fronx.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bersama PT Trans Sumatra Andalan (TSA) menandai tonggak sejarah baru di dunia otomotif Sumatera Utara dengan menyerahkan 20 unit perdana Suzuki Fronx kepada konsumen terpilih.

Penyerahan ini dilakukan dalam sebuah seremoni yang berlangsung meriah di The Regale International Convention Centre, Medan, Sabtu (19/7/2025).

Acara penyerahan ini merupakan bentuk apresiasi atas kepercayaan pelanggan terhadap SUV bergaya coupe terbaru dari Suzuki. Sejak dibuka untuk pemesanan pada 28 Mei 2025, Suzuki Fronx langsung mencuri perhatian masyarakat berkat desain stylish dan fitur teknologi mutakhir.

LEPAS: Branch Manager Adam Malik Yudi, Branch Manager Gatot Subroto dan Siantar Lincon Situmorang serta Branch Manager SM Raja dan Pakam Erwanto, saat melepas konvoi 20 mobil Suzuki Fronx.
LEPAS: Branch Manager Adam Malik Yudi, Branch Manager Gatot Subroto dan Siantar Ricky Lincolin Situmorang serta Branch Manager SM Raja dan Pakam Erwanto, saat melepas konvoi 20 mobil Suzuki Fronx.

“Hari ini merupakan momentum bersejarah bagi kami. Kami dengan bangga menyerahkan 20 unit Suzuki Fronx kepada konsumen. Penyerahan perdana ini bukan sekadar seremonial, tetapi sebuah komitmen kami dalam menghadirkan inovasi dan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sumatera Utara,” ucap Branch Manager PT Trans Sumatra Andalan, Erwanto dalam sambutannya.

Suzuki Fronx menjadi model pertama di Indonesia yang mengusung Suzuki Safety Support, sistem keselamatan canggih berbasis Advanced Driving Assistance System (ADAS). Teknologi ini mampu membantu pengemudi dalam mendeteksi potensi bahaya serta melakukan tindakan preventif demi keselamatan maksimal.

Ditenagai oleh mesin K15C 1.500cc berpadu dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS), Fronx menawarkan performa bertenaga namun tetap efisien dalam konsumsi bahan bakar dan ramah lingkungan.

Peluncuran Fronx sekaligus menjadi pembuka langkah PT SIS dan PT Trans Sumatra Andalan dalam menyambut semester kedua tahun 2025. Dengan mengusung tagline “Marvelous at Every Mile”, Suzuki Fronx diharapkan menjadi pilihan utama keluarga Indonesia yang menginginkan kendaraan bergaya, aman, dan nyaman untuk setiap perjalanan.

Suzuki Fronx ini tersedia dalam tiba varian. Diantaranya SGX, GX, dan GL, dengan harga kompetitor (On The Road wilayah Kota Medan, Sumatera Utara.

• Fronx – GL (M/T) Rp 266.200.000.
• Fronx – L (A/T) Rp 278.100.000.
• Fronx – GX (M/T) Rp 283.050.000.
• Fronx – GX (A/T) Rp 300.800.000.
• Fronx – SGX (A/T) Rp 326.700.000

Sebagai bagian dari peluncuran perdana, Suzuki juga menghadirkan program pembelian spesial senilai Rp10.000.000 untuk konsumen yang melakukan pembelian hingga September 2025.

“Kami percaya Suzuki Fronx akan menjadi partner berkendara yang luar biasa bagi masyarakat Sumut. Ini adalah awal dari perjalanan baru bersama SUV canggih dan berkarakter,” pungkas Erwanto.

Sementara itu, salah satu konsumen penerima kunci, Pane mengatakan, Suzuki Fronx memiliki fitur yang lengkap sesuai kebutuhan. Sehingga, pengendara merasa aman. Apalagi saat berkendaraan bisa mengetahui lubang yang ada di depan serta tetap nyaman dibawa di jalan yang sempit.

“Saya beli yang warna putih. Dengan harga yang terjangkau dan fitur-fitur kendaraan yang canggih, saya rasa itu sangat sesuai. Apalagi, sebagai ibu rumah tangga yang sering jalan membawa anak-anak, itu membuat saya cukup lega berkendaraan dan juga sebagai perempuan yang suka belanja, ini sangat pas untuk meletakkan barang-barang karena kendaraan cukup luas,” ujar Pane.

Acara penyerahan berlangsung dengan nuansa hangat dan eksklusif. Para konsumen yang datang dari berbagai daerah seperti Pematangsiantar, Kisaran, Rantau Prapat, Lubuk Pakam, dan Medan, disambut secara para tim Suzuki TSA. Setiap pelanggan menerima cenderamata eksklusif serta kunci kendaraan dalam prosesi simbolis pelepasan mobil Fronx ke jalan raya.

Setelah pemberian kunci kepada 20 konsumen, acara kemudian dilanjutkan dengan pelepasan konvoi 20 mobil Suzuki Fronx yang dilakukan oleh Branch Manager TSA Adam Malik Yudi, Branch Manager Gatot Subroto dan Siantar Ricky Lincolin Situmorang serta Branch Manager TSA SM Raja dan Pakam Erwanto.

Dengan seremoni ini, Suzuki tidak hanya menyerahkan unit mobil, tetapi juga menyematkan harapan dan kepercayaan untuk terus berinovasi dan menjawab kebutuhan pelanggan di era mobilitas modern.

Hadir dalam kegiatan ini, Andrew Binge (Owner), Irwan Halim (Director), Susi Tanoto (CFO), Budiman (GM) dan jajaran petinggi lainnya. (ila)

Jaga Ketentraman dan Ketertiban, Dodi Simangunsong Dorong Pengaktifan Kembali Poskamling

Anggota DPRD Kota Medan Dodi Robert Simangunsong bersama masyarakat yang menghadiri sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum
Anggota DPRD Kota Medan Dodi Robert Simangunsong bersama masyarakat yang menghadiri sosialisasi Perda Kota Medan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Ketentraman dan Ketertiban Umum

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sebagai upaya untuk menangkal aksi kriminalitas serta menjaga ketentraman dan ketertiban umum, anggota DPRD Medan Dodi Robert Simangunsong meminta Pemko Medan mengaktifkan kembali Pos Keamanan Lingkungan (Poskamling). Dodi berharap, pengaktifan Poskamling tidak hanya bersifat reaktif, tetapi menjadi gerakan kolektif dan berkelanjutan dalam menjaga kondusivitas Kota Medan.

“Saya berharap di setiap lingkungan ada poskamling. Saya kira ini penting sebagai langkah awal kita mengantisipasi kerawanan tindak kejahatan seperti begal,” kata Dodi ketika menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah Sosperda ke-7 Tahun 2025 terkait Perda Nomor 10 tahun 2021 tentang Ketentraman dan ketertiban umum Kota Medan di Jalan Menteng VII Gang Setia, Kelurahan Medan Tenggara, Medan Denai, Sabtu (19/7/2025).

Politisi muda Partai Demokrat ini menyoroti meningkatnya angka kriminalitas di wilayah Kota Medan. Ia menegaskan, keamanan harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, aparat keamanan, dan seluruh elemen masyarakat.

“Saya sendiri saja, takut kalau pulang malam. Karena aksi kejahatan jalanan selalu mengintai kapan saja. Kita merasa terancam. Makanya saya merasa, perlulah dibuat dan diaktifkan kembali poskamling,” ungkap Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Medan ini.

Selain kejahatan jalanan, Dodi juga menyoroti peredaran dan penyalahgunaan narkoba yang terus meningkat. “Melihat peredaran narkoba ini juga sangat mengkhawatirkan. Mari kita jaga anak kita masing-masing agar tak terjerumus dalam peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” imbaunya.

Dalam kesempatan itu, Dodi menyayangkan ketidakhadiran perwakilan dari Pemko Medan dalam Sosperda tersebut. “Tidak satupun perwakilan Pemko Medan hadir, baik lurah, camat maupun OPD terkait dengan Perda ini. Saya minta kesadaran dari aparatur pemerintahan untuk menghadiri kegiatan sosialisasi Perda ini. Karena sosialisasi ini dilalukan bersama oleh DPRD dan Pemerintah Daerah,” tegas Wakil Ketua Badan Kehormatan DPRD Medan ini.

Sebelumnya, Wakapolsek Medan Area Mora Hasibuan yang kebetulan hadir dalam sosialisasi Perda ini mengimbau masyarakat untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya dan membatasi jam keluar rumah. “Belakangan ini sering terjadi tawuran dan rata rata pelakunya adalah anak belasan tahun yang masih di bawah umur,” katanya.

Menurut Mora, ada dua kemungkinan yang terjadi jika anak-anak tidak diawasi saat berada di luar rumah. “Kalau tidak menjadi korban kejahatan, maka anak itu akan menjadi pelakunya,” ujar Mora.

“Sesekali cek isi handphone anak-anak kita, karena dikhawatirkan anak-anak kita terafiliasi dengan grup WA gank motor dan lainnya. Jangan nanti menjadi penyesalan dan menjadi beban di masa tua kita,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Endang Suryaningsih, warga Jalan Menteng VII Gang Sentosa, Medan Tenggara, menyampaikan keresahannya terkait ketentraman dan ketertiban umum di lingkungannya. Menurut Endang, tak jauh dari rumahnya ada rumah kos-kosan yang dihuni anak-anak muda.

“Anak-anak kos itu, jam 11 malam mereka masih nyanyi-nyanyi bahkan bawa cewek. Ini sangat mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat sekitar. Mohon ini dapat menjadi perhatian dari Pak Dodi dan Pak Wakapolsek Medan Area,” katanya.

Menyikapi keluhan ini, Mora Hasibuan menyarankan agar warga melaporkan hal itu ke Kepling setempat agar dikoordinasikan dengan Babinkamtibmas untuk segera ditertibkan.

Sementara Kamalullah Lubis, warga Jalan Menteng VII Gang Setia, mengaku resah dengan sampah yang dibuang warga ke pinggir jalan. “Kenapa ini terjadi? Karena di sini tidak ada bak sampah. Jadi jangan salahkan masyarakat jika membuang sampah ke sungai atau darainase. Jadi, kami mohon solusi dari Pak Dodi agar masalah sampah di Menteng VII ini bisa teratasi,” ujarnya.

Menyikapi ini, Dodi berjanji masalah sampah ini akan disampaikannya ke Pemko Medan melalui Fraksi Partai Demokrat di DPRD Medan. “Namun begitu, perlu juga kesadaran dari semua pihak untuk menjaga lingkungan,” pungkasnya. (adz)

Indonesia Butuh Ekosistem Keamanan Siber yang Tangguh dan Terhubung

JAKARTA, SUMUTPOS.CO- Ancaman siber di Indonesia semakin kompleks dan meresahkan. Skema penipuan digital terus berevolusi, mulai dari pencurian identitas, pembobolan akun, hingga penyalahgunaan teknologi seperti deepfake dan pemalsuan dokumen.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Indonesia Anti Scam Center (IASC) mencatat, total kerugian akibat penipuan online telah mencapai lebih dari Rp2,6 triliun hingga Mei 2025.

Melihat dinamika tersebut, Privy, sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE) yang telah berinduk ke Kementerian Komunikasi dan Digital RI menegaskan, pendekatan keamanan digital tidak bisa lagi dilakukan secara terpisah (silo). Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem keamanan digital nasional yang tangguh dan saling terhubung.

“Ancaman hari ini tidak datang dari satu arah. Para pelaku bekerja secara terorganisasi, menyerang titik-titik lemah di berbagai sistem. Yang kita perlukan adalah pertahanan kolektif berbasis kolaborasi dan interoperabilitas,” ujar Marshall Pribadi, CEO Privy, dalam dalam perbincangan bersama Prof. Rhenald Kasali di kanal YouTube IntrigueRK.

Salah satu upaya konkret yang kini mulai diterapkan oleh lembaga jasa keuangan dan sektor terkait adalah penggunaan identitas digital terpercaya dan tanda tangan elektronik tersertifikasi. Teknologi ini memungkinkan verifikasi identitas serta autentikasi dokumen secara cepat dan akurat, tanpa bergantung pada proses manual yang rawan disalahgunakan.

Namun, agar teknologi ini berjalan efektif, ekosistem digital antar institusi perlu saling terhubung. Marshall menekankan pentingnya pertukaran sinyal risiko secara real-time antar lembaga. “Jika satu institusi mendeteksi aktivitas atau perangkat mencurigakan, sinyal itu seharusnya bisa diakses oleh institusi lain sebagai bentuk deteksi dini kolektif,” jelasnya.

Dalam ekosistem ini, peran PSrE menjadi sangat krusial sebagai fondasi kepercayaan digital. Privy, sebagai salah satu PSrE yang aktif mendorong infrastruktur identitas digital di Indonesia, juga menyediakan certificate warranty—yakni mekanisme jaminan ganti rugi jika terjadi kerugian akibat kesalahan dalam proses verifikasi identitas. “Jika dokumen ditandatangani oleh pihak yang ternyata bukan orang sebenarnya dan menimbulkan kerugian, kami sebagai PSrE wajib bertanggung jawab,” tegas Marshall.

Di samping teknologi, edukasi dan budaya kehati-hatian dari masyarakat juga menjadi pilar penting dalam menjaga keamanan digital. Marshall mengingatkan agar masyarakat selalu melakukan verifikasi terhadap dokumen digital sebelum memprosesnya lebih lanjut. “Kalau belum terbukti keasliannya, anggap palsu dulu. Jangan langsung percaya,” pesannya.

Privy saat ini juga tengah bekerja sama dengan asosiasi dan regulator untuk memperkuat standar keamanan informasi nasional. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong institusi keuangan, fintech, hingga instansi publik untuk menerapkan sistem yang lebih aman, terintegrasi, dan proaktif menghadapi potensi serangan digital.

“Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia harus ditopang oleh sistem keamanan yang kokoh. Ini bukan sekadar tanggung jawab satu lembaga, tapi pekerjaan bersama untuk membangun masa depan digital yang aman dan terpercaya,” tutup Marshall. (rel/adz)