29 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 13936

Kemeriahan Dimulai

MEDAN- Honda Development Basketball League (DBL) North Sumatera Series 2012, segera dipentaskan di Samudra Sport Centre Jalan Pancing Medan, 18-25 Februari. Kemeriahan ajang tahunan bergengsi turnamen bola basket antar pelajar ini mulai terasa.

Hal itu terlihat ketika panitia dan sejumlah sponsor menggelar Technical Meeting (TM) di Hotel Antares Medan, Jumat (10/2) kemarin.

Pada agenda TM tersebut, sejumlah peraturan dan konsep dibicarakan kepada peserta. Perwakilan dari sponsor seperti Honda, Telkomsel, dan sponsor lainnya hadir pada even tersebut. Tentu saja semua menyambut baik even ini.
Gerry Antonio Koman, koordinator salah satu tim dancer SMA Sutomo Medan salah satu yang gembira even ini kembali menyambangi Kota Medan dan sekitarnya.

“ Honda DBL dapat menuangkan bakat yang selama ini dilatih setiap hari di Sekolahan,” bilang Gerry.  Berita terkait baca halaman 16. (omi/ful)

URC

Oleh: Ramadhan Batubara
Redaktur Pelaksana Sumut Pos

Syahdan, era pertengahan tahun 90-an, masyarakat Indonesia terbiasa dengan mobil sedan berwana hitam yang lajunya tak tertandingi; mobil hitam dengan tulisan mencolok: URC. Ini bukan soal genk motor, melainkan aksi pihak keamanan dalam memberantas kejahatan. URC tak lain adalah akronim dari Unit Reaksi Cepat.

Ceritanya, ketika Jenderal Polisi Drs Dibyo Widodo menjadi Kapolri, URC ini begitu muncul. Sebenarnya, bukan ketika dia sudah menjadi Kapolri ide memunculkan satuan URC ini lahir saat mantan Kapolres Deliserdang (1986) menjadi Kapolda Metro Jaya.

Di ibu kota yang terkenal dengan angka kriminal tinggi tersebut, Dibyo Widodo, mencari pemecahan agar keluhan dan laporan masyarakat cepat terlayani; terlayani berarti satuan Polri tiba di tempat perkara dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Maka, dibentuklah satuan baru tadi.

Untuk menunjang kerja satuan ini, fasilitas yang digunakan pun tak tanggung-tanggung. Satuan khusus ini didukung oleh kendaraan roda empat dan roda dua dengan anggota yang terlatih dan andal sehingga mampu menjadi tulang punggung kesatuan Polri dalam mengantisipasi setiap gangguan Kamtibmas. Ujung-ujungnya, masyarakat benar-benar merasa aman dan tenteram.

URC ini serta-merta memberi keyakinan pada masyarakat kalau polisi berada di pihak mereka. Setiap ada laporan, URC benar-benar cepat sampai di lokasi. URC pun menjelma menjadi satuan yang begitu populer. Saking populernya, di Surabaya malah sempat ada taksi yang memiliki armada sangat mirip dengan URC; berwarna hitam dengan tulisan mencolok warna kuning. Kenapa? Ya, mereka ingin seperti URC dalam melayani pelanggan.

Terus terang kenangan soal URC ini dipacu oleh kejadian tengah pekan ini. Bagaimana tidak, apa yang ditunjukan oleh Polresta Medan bak URC tadi. Dengan komandan barunya, Kombes Pol Monang Situmorang, pihak kepolisian mampu mengungkap kasus perampokan dan pemerkosaan yang dialami seorang pengusaha butik di Plaza Medan Fair. Hebat. Tambah hebat lagi, kasus itu terbongkar dalam hitungan jam saja. Dan, informasi untuk menangkap pelaku hanya berdasarkan SMS.

Jadi, seiring waktu, apa yang dilakukan Dibyo Widodo dengan URC-nya langsung diterjemahkan Polresta Medan lebih baik lagi. Bayangkan saja, aparat Polresta Medan bukanlah satuan khusus yang sengaja dibentuk untuk melaju cepat. Mereka juga tidak dibekali dengan fasilitas mobil dan sepeda motor dengan kemampuan yang yahud.

Tapi, terbukti mampu. Ya, semoga hal ini merupakan sinyal bagus pelayanan yang diberikan Polri kepada masyarakat Medan dalam waktu ke depan. Mengingat, masih banyak kasus yang belum juga tuntas seperti penanganan gank motor dan sebagainya.

Sayangnya, keberhasilan Polresta sempat disangsikan. Kecurigaan muncul ketika pihak polisi terkesan begitu gampang memecahkan masalah; sebelumnya untuk kasus semacam itu sulit dipecahkan. Apalagi, dengan modal SMS korban, polisi bisa langsung mengendus lokasi dan menangkap pelaku. Pertanyaannya, cukupkah pengaduan ke polisi hanya bermodalkah SMS yang berbunyi: Tolong ….
Coba bayangkan ketika Anda mendapat SMS seperti itu dari pasangan. Lalu, Anda curiga kalau pasangan Anda itu diculik. Maka, Anda pun tergopoh-gopoh ke kantor polisi, melaporkan kecurigaan tersebut. Nah, apa yang akan Anda dapatkan? Apakah, polisi akan langsung bertindak?

Tapi, apapun itu Polresta Medan telah berbuat. Bukti sudah dipaparkan, pelaku juga sudah ditangkap. Satuan Reskrim Polresta Medan melalui Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jahtanras) pun sudah bertindak bak URC ala Dibyo Widodo.

Kini tinggal bagaimana pihak Polresta mampu mempertanggungjawabkan keberhasilan itu. Maksudnya, ketika mendapat laporan di masa mendatang, perlakuan atau pemecahan kasus juga bisa cepat. Seperti URC, meski sempat diandalkan, seiring waktu tim khusus ini malah sering terlambat. Ujung-ujungnya, di beberapa tempat URC malah dipelesetkan menjadi Unit Rada Cepat. (*)

Matangkan Penguasaan Bola

PSAP vs PSMS

MEDAN- Hari ini (11/2), PSMS harus bertandang ke Stadion Kuta Asan kandang PSAP Sigli dalam lanjutan kompetisi ISL. Menghadapi hal ini, pelatih PSMS Suharto AD mematangkan taktik penguasaan bola.

Menurutnya, taktik penguasaan bola ini bukan sekadar menambah rasa percaya diri dan ketenangan pemain dalam memanfaatkan bola, tapi juga untuk memperdaya lawan.

“Dengan selama mungkin kita menguasai bola, bukan tak mungkin hal itu membuat pemain lawan jadi frustasi. Alhasil, itu akan merusak konsentrasi juga permainan lawan,” ungkapnya, Jumat (10/2).

“Di saat lawan lengah, di situ kita melancarkan strategi penyerangan. Untuk itu, hari ini (Kemarin, Red) kita juga mematangkan taktik serangan melalui celah sisi samping lapangan, penyerangan langsung dari tengah serta counter attack,” tambah Suharto.

Menurut Suharto, permainan taktik dan strategi PSAP patut diwaspadai, meski di atas kertas mereka masih berada dua tingkat di bawah PSMS yang berada di posisi 14 klasemen sementara ISL, dengan mengoleksi 10 poin.

“Belakangan PSAP memperlihatkan kemajuan, walau perlahan tapi pasti. Dan ini patut diwaspadai,” kata Suharto lagi.

Performa penampilan PSAP yang meningkat dibuktikan saat meladeni Persegres Gresik di Stadion Kuta Asan. Mereka berhasil menekuk Laskar Joko Samudro dengan skor 1-0.

Jika dibandingkan saat PSMS menjamu Persegres, sudah menjadi satu keharusan PSMS mewaspadai penampilan tim berjuluk Laskar Aneuk Nangroe itu.
Tapi jika diulas lagi, saat itu PSMS memang masih ditangani mantan pelatih PSMS Raja Isa. Sudah pasti pertandingan yang bakal disuguhkan skuad berjuluk Ayam Kinantan ini berbeda dari sebelumnya. Di tangan Suharto, PSMS siap membuat kejutan.
“Partai tandang ini, kita tetap memiliki target untuk mencuri minimal satu poin,” tegas pelatih berkepala plontos itu.

Sementara striker PSMS Osas Saha yang sempat memperkuat PSAP saat berlaga di Divisi Utama tahun lalu, mengaku siap ciptakan gol ke gawang lawan. “Gak masalah fren, besok (Hari ini, Red) saya akan main seperti biasa dan siap bobol gawang PSAP. Meski menghadapi tim yang sempat saya bela dulu, saya tau orang disini sportif. Paling hanya bilang ‘huuu…’, itu biasalah,” tuturnya.

Sementara, manajer PSAP Yasir menuturkan, anak-anak PSAP diinstruksikan tak boleh lengah atau mengalah atas PSMS, meski diakui kali ini tim PSMS merupakan tim tangguh dan posisi klasemennya berada di atas PSAP.

“Kita sudah instruksikan mereka tidak boleh lengah di kandang, jangan sampai PSMS curi poin di kandang kami. Tak ada istilah, lawan bisa menang di sini dan nanti dibalas curi poin di kandang mereka,” ujar Yasir yang juga merupakan Ketum PSAP.

Yasir juga mengaku, menghadapi PSMS tim tuan rumah akan mempercayakan pelatih barunya Jhoni Effendi yang sebelumnya membesut tim PSP Padang. (saz)

Laurenzho Siap Tampil di Popdasu

MEDAN- Atlet atletik pelajar Asal Medan, Laurenzho Sinaga siap tampil maksimal dalam ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah Sumatera Utara (Popdasu) di Madina, Juni 2012 nanti.

Rencananya Laurenzho akan turun di nomor kategori 1500 meter dan 500 meter. Karenanya, saat ini dia terus melakukan latihan di setiap Senin hingga Sabtu. Laurenzho kini dilatih oleh Bulan Sinaga.

Dia menuturkan, latihan yang diajarkan meliputi latihan interval training kecepatan rata-rata dalam jangka waktu tertentu dan jarak yang telah ditentukkan.

Kemudian ada latihan variasi seperti lintas alam, lari di jalan raya, dan lari di lintasan atletik.
“Dalam latihan variasi tak semua alet bisa melakukannya. Pasalnya, latihan ini sulit,” terangnya.

Selain itu pria yang meraih hasil maksimal di Porkot tahun 2011 lalu ini menambahkan untuk latihan lintas alam dilakukan sekali seminggu dengan rute Sembahe menuju Gunung Sibayak. Lawan yang paling berat nanti  adalah Laurenzho.(omi)

Ingin Berprestasi di PON Riau

Lionnie Watinewa

MEDAN- Lionnie Watinewa merupakan satu dari delapan atlet billiar Sumut yang lolos untuk mengikuti PON di Riau. Ini merupakan kesempatan pertama bagi atlet yang mulai berkarir tahun 2009 ini untuk menunjukkan prestasi.

Ditemui di pusat pelatihan biliar Sumut, Rabu (8/2) Oni sapaan akrab Lionnie Watinewa menuturkan, dia menyukai olahraga biliar sekitar tahun 2008  lalu. Awalnya, Oni bermain biliar hanya untuk melepaskan hobi saja.
“Meskipun saya seorang wanita, saya tidak canggung untuk bermain billiar. Karena saya yakin olahraga bisa membuat saya berprestasi,” katanya.

Sejauh ini, Oni sudah banyak mengumpulkan prestasi. Diantaranya juara dua nomor bola sembilan tunggal putri turnamen Handycap di Barcelona Billiard Medan, peringkar delapan kejurnas biliard 2009 di Jakarta dan Kejurnas bola sembilan tahun 2010 di Semarang.
Tak hanya itu, tahun 2010 Oni kembali masuk delapan besar ajang Kartini-Cup di Jakarta.

Selain itu Oni juga pernah masuk ke babak semifinal pada seleknas Sea Games musim lalu. Ke depan, target Oni dia akan menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan, tak terkeculi saat PON di Riau nanti.(mag-10)

PSDS Target Menang Hadapi PSPP

LUBUKPAKAM- PSDS Deli Serdang memasang target menang menghadapi PSPP Padang Panjang dalam lanjutan kompetisi PSSI Divisi Satu Grup II Liga Indonesia 2011-2012, di Stadion Baharoeddin Siregar, Sabtu (11/2), sekitar pukul 14. 00 WIB.

“Target kita harus menang. Masalah berapa skor yang dihasilkan, kita lihat nanti. Soalnya permainan belum mulai,” bilang Pelatih Kepala PSDS Dosman Sagala, Jumat (10/2), saat ditemui di mes PSDS.

Untuk menghadapi tim PSPP Padang Panjang, Dosman Sagala tidak terlalu banyak mengubah formasi pemain. Namun, hanya ada pergeseran pemain pada lini wing back kanan.

Pasalnya Selamet Riadi yang selama ini sakit kini akan diturunkan.
Tetapi keputusan menurunkan, wing back ini menunggu analisa dokter tim. “Lihat besok pagilah, kalau dokter menyatakan boleh main Selamet akan kita turunkan,” ucapnya.

Sedangkan, pada lini bagian depan tampaknya belum ada rencana perubahan. Duet Ronal Sinaga dengan Agung Surya Wardhana  tampaknya masih dipertahankan.
Sedangkan lini tengah, Dosman masih mempercayai Ridho Kurniawan untuk mengkordinirnya.

Sama halnya, dengan lini pertahanan masih belum ada perubahan. Sandi Hadi Superna masih ditempatkan pada back tengah, dan Nico Sinurat back kiri.

Menghadapi PSDS, Pelatih PSPP Padang Panjang Drs Erizon Cristiar tidak banyak memasang target. “Kita lihat sajalah hasilnya. Yang penting kita akan berikan yang terbaik,” jawabnya diplomatis.(btr)

Suharto Kalap

Santernya isu pertandingan tunda pada 11 Februari mendatang, antara PSAP Sigli kontra PSMS, syarat pengaturan skor sangat dikecam pelatih PSMS Suharto AD. Ia menyatakan, yang menggemborkan isu seperti itu adalah orang-orang yang tak suka terhadap kebangkitan PSMS. “Yang ngomong seperti itu bukan manusia!” tegasnya, Jumat (10/2).

Menurut Suharto, pertandingan bola jangan dikait-kaitkan dengan hal seperti itu. “Itu namanya tak menghargai jerih payah seorang pelatih. Kita susah payah memberikan motivasi kepada pemain untuk bisa bermain cantik selama 90 menit. Tapi kenapa anggapan orang seperti itu,” tuturnya.

Mengenai kemenangan PSMS terhadap Persiba Balikpapan dengan skor 4-1 menurutnya juga dikabarkan ada pengaturan skor. “Kita hanya berusaha membangun PSMS lagi dari nol. Tentunya untuk menjadi tim yang disegani. Lagi pula, jika memang ada pengaturan skor, tentu gol akan tercipta dengan mudah kan? Tapi, anak-anak bermain dengan semangat tinggi dan kerja keras,” kata Suharto lagi.

Dengan adanya isu ini, Suharto malah jadi terpicu untuk meraih poin penuh di kandang PSAP Stadion Kuta Asan. “Insya Allah, kita akan tepis anggapan orang selama ini. Memenangi laga kali ini menjadi keharusan. Dan ini akan saya patrikan juga ke pemikiran pemain, agar mereka bisa bertanding lebih baik dengan adanya motivasi ini,” tuturnya.(saz)

Tim PON Sumut tak Cari Untung

MEDAN- Protes yang dilakukan manajemen PSDS atas keikutsertaan pemaian PON Sumut untuk memperkuat PSSA Asahan dalam kompetisi PSSI Divisi Satu Grup II Liga Indonesia 2011-2012  membuat gerah Rudi Saari.

Pelatih sepak bola PON Sumut ini mengatakan keikutsertaan skuad besutannya memperkuat PSSA Asahan bukan untuk mencari keuntungan semata.
Hal ini mereka lakukan kata Rudi hanya itu untuk menambah jam terbang pemain. Apalagi  dalam PON Riau sudah semakin dekat.

“Pertimbangan kami mengikuti kompetisi ini adalah untuk memperbanyak jam terbang tim. Semakin banyak bertanding, semakin banyak pengalaman. Selain itu, kita bisa mengevaluasi tim menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya, Jumat (10/2).

Dia membandingkan, minimnya uji coba akan membuat tim PON Sumut tidak bisa berbuat banyak di tingkat nasional. “Enggak pernah uji coba bagaimana kita mau tahu evaluasi tim. Divisi I atau Divisi III sekalipun kami akan ikuti,” ujar Rudi.

Selain itu dia juga menampik anggapan yang menyebutkan keikutsertaan tim besutannya memperkuat PSSA Asahan lantaran uang.

“Jelas saya katakan, kami ikut ini (Divisi I) bukan karena materi. Kami enggak dibayar dan enggak dikontrak. Ini merupakan kemauan saya (pelatih) dan pemain sendiri,” tutur Rudi.
Bahkan, keikutsertaan Hardiantono dkk tersebut malah menjadi bumerang baginya dan tim jika kalah.

“Tentunya akan banyak cemoohan jika kami kalah. Itu sudah saya pikirkan. Itu resiko untuk membangun tim lebih baik. Apa lagi Sumut menargetkan emas,” kata eks pelatih PSMS tersebut.

Bagi Rudi keputusan melatih tim PSSA Asahan yang notabene merupakan skuad PON juga sebagai pertaruhan reputasinya lantaran sebelumnya membesut tim-tim profesional.

“Saya bisa dibilang mengambil resiko karena membesut tim amatir. Tapi itu tidak masalah, prestasi Sumut di PON lebih penting,” tukasnya. (saz)

Patuhi Peraturan dan Penggunaan Senjata Api

Keamanan menjadi satu hal yang terpenting di dalam olahraga menembak. Apalagi di nomor tembak reaksi yang menggunakan senjata api. Karena itu, bagi seorang atlet tembak reaksi harus menyadari betapa pentingnya memegang senjata dengan aman.

Hal tersebut terungkap dalam Penataran dan Ujian Sertifikasi Tembak Reaksi yang digelar Pengprov Perbakin (Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia ) Sumatera Utara yang berlangsung di Lapangan Tembak Anugerah Cemara Asri, Jumat (10/2) siang.

Tata Suwita, salah seorang pemateri dari PB Perbakin mengatakan, keamanan tersebut bukan hanya ditujukan bagi atlet tembak itu sendiri, tapi juga terhadap orang lain yang ada di sekitar, seperti penonton maupun tim penilai. Untuk itu, terang Tata, seorang petembak reaksi harus benar-benar memahami peraturan dan penggunaan saat membawa senjata.

Ditegaskan Tata, setidaknya pelindung kuping dan pelindung mata menjadi hal wajib yang harus dikenakan oleh seorang petembak reaksi. Begitu juga dengan penonton atau unsur pertandingan lainnya. Karena itu, Tata mengatakan, untuk mendapat sertifikasi tembak reaksi bukanlah hal yang mudah. Karena harus melalui ujian yang ketat dan memahami banyak aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

“Pemahaman memegang senjata menjadi hal dasar yang harus dipahami oleh seorang petembak. Jika sudah benar, maka akan aman. Aturan disini sangat ketat. Terlebih lagi ketika seorang petembak sudah berada di safety area. Sedikit kesalahan akan langsung kena diskualifikasi. Jadi yang utama adalah safety, safety, safety, dan selanjutnya akurasi,” terang Tata kepada peserta penataran.

Hal senada juga diungkapkan pemateri dari PB Perbakin lainnya, Beni Sutanandika. Menurutnya, selain sifat dasar tembak reaksi yang harus dikuasai,  petembak juga harus paham dengan peraturan dan tata cara menggunakan senjata api. “Harus benar-benar paham semua aturan untuk mendapat sertifikasi. Karena saat mengikuti pertandingan, hal-hal yang terkadang dianggap sepele, malah akan merugikan petembak sendiri,” ujar Beni .

Sementara itu, Ketua Harian Pengrpov Perbakin Sumut Musa Idishah, saat membuka secara resmi gelaran tersebut berharap, para atlet tembak reaksi Sumut dapat benar-benar memanfaatkan penataran ini dengan sebaik-baiknya. Karena dari kegiatan ini sangat banyak sekali pengetahuan tentang senjata api, begitu juga dengan teknik-teknik bertanding.

“Saya harap, dengan penataran ini pengetahuan dan wawasan para atlet tembak reaksi kita akan semakin bertambah. Ini penting, karena dari sini kita juga dapat mengetahui teknik dan cara menembak yang baik dan benar. Semoga hasilnya nanti, dapat meningkatkan prestasi petembak Sumut,” terang pria yang akrab disapa Doddy ini.

Kegiatan ini sendiri akan dilanjutkan dengan materi praktek pada hari ini, Sabtu (11/2), sekaligus akan dilakukan ujian praktek. Jalannya penataran dan ujian sertifikasi juga akan dipantau langsung oleh Ketua Bidang Tembak Reaksi PB Perbakin, Paul Banuara.(jun)

Dua Pencuri Sepeda Motor Dipukuli Warga

Terpengaruh Tuak, Butuh Biaya Hidup

MEDAN-Toni Saragih (40), warga Jalan Bromo, Medan Area diserahkan warga ke polisi usai dipukuli, karena tertangkap massa saat hendak menyikat sepeda motor Yamaha Zupiter MX BK 2822 CU, yang parkir di depan rumah milik Pendi (30), di Jalan Kiwi VI, Prumnas Mandala, Kamis (9/2).

Keterangan tersangka Toni, dia sebenarnya berencana hendak menyelidiki perselingkuhan istrinya yang diketahui tinggal di Mandala. Namun, sebelum berangkat dia bersama seorang temannya singgah ke warung tuak yang berada di Pasar VII Tembung. Usai minum-minum, Toni mengajak temannya untuk ikut menyelidiki perselingkuhan istrinya.

Dengan kondisi sempoyongan akibat kena minuman, Toni bersama temannya berjalan menuju lokasi dimana rumah selingkuhan istrinya tersebut. Namun, niat Toni berubah saat melihat ada sepeda motor yang parkir di depan rumah warga.

Pria beristri dua itu pun mendekati sepeda motor itu. Kemudian sepeda motor dilarikan. Naas baru beberapa meter mendorong sepeda motor aksinya dilihat oleh warga yang tengah berkumpul di satu warung yang tak jauh dari lokasi. Warga yang melihat langsung menangkapnya dan memukulinya hingga nyaris tewas. Sedangkan temannya berhasil kabur.

Sementara itu, Robert Nasution (36), warga Jalan Aksara juga ditangkap polisi karena kepergok hendak mencuri sepeda motor milik Misnan (35), warga Jalan Kelambir, di Jalan Sei Asahan Medan, Kamis (9/2) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Keterangan yang dihimpun, pagi itu Misnan merenovasi Apartemen Uber di Jalan Sei Asahan. Begitu sampai di lokasi Misnan memarkirkan sepeda motor di halaman apartemen. Sementara kunci tertinggal di bagasi.

Tersangka Robert Nasution kemudian datang mencari kamar kos di apartemen itu. Melihat ada sepeda motor yang terparkir Robert langsung membawa sepeda motor milik korban.

Pengakuan Robert dia nekat mencuri sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.  Saat ditanya sudah berapa kali melakukan aksi pencurian sepeda motor, Robert mengungkapkan baru sekali. (gus)