30 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 14047

Arema vs PSMS Berakhir Ricuh

Suhu panas mewarnai laga antara tuan rumah Arema ISL kontra PSMS Medan ISL di Stadion Kanjuruhan sore kemarin (22/1). Tidak hanya menyuguhkan banyak pelanggaran, pertandingan juga diwarnai dengan kericuhan antarpemain kedua tim.

Bahkan, keributan menjalar sampai ke luar lapangan. Pemain kedua tim saling caci di ruang ganti. Hujan kartu pun mewarnai laga itu. Tercatat ada satu kartu merah dan enam kartu kuning dikeluarkan wasit Oki Dwi Putra.

Permainan keras yang diperagakan kedua tim sudah terjadi sejak awal babak pertama. Wasit bahkan mengeluarkan empat kartu kuning pada babak pertama. Satu untuk Arema ISL dan tiga untuk PSMS ISL.

Satu pemain Arema ISL yang mendapat kartu adalah kiper Yoewanto Beny. Sementara pemain PSMS yang mendapat kartu adalah Sasa Zecevic, Luis Pena, dan Inkyun Oh.

Meski tidak ada keributan di dalam lapangan, namun keributan kecil terjadi saat kedua pemain dari kedua tim akan masuk ke dalam ruang ganti. Tidak jelas siapa yang memulai, namun beberapa pemain dari kedua tim sempat saling ejek sebelum ditenangkan ofisial kedua tim serta aparat keamanan.
Pada babak kedua, tensi pertandingan semakin memanas. Puncaknya terjadi pada menit 69, saat bek PSMS Novi Handriawan dengan sengaja menendang kaki Marcio Souza, hingga terjatuh. Novi sendiri akhirnya diganjar kartu merah.

Aksi tidak sportif yang diperagakan Novi itu menyulut emosi para pemain Arema ISL. Bahkan, kapten Arema ISL Seme Pierre Patrick mendorong Sasa Zecevic, yang mencoba memaksa Marcio yang terkapar, untuk segera berdiri.

Keributan pun terus meluas. Tidak hanya melibatkan pemain dari kedua tim, tapi juga ofisial. Akibat keributan itu, pertandingan pun sempat terhenti selama sepuluh menit dan baru dilanjutkan pada menit ke-79.

Hingga pertandingan berakhir, pertandingan berjalan relatif lancar tanpa ada keributan. Pada babak itu, selain kartu merah untuk Novi, wasit juga mengeluarkan dua kartu kuning untuk Arema ISL. Anggo Julian dikartu menit 63, sementara Dicky Firasat mendapat kartu menit 89.
Setelah peluit panjang dibunyikan, PSMS tidak segera meninggalkan lapangan untuk masuk ke ruang ganti.
Mereka tertahan sepuluh menit di dalam lapangan, karena khawatir dengan provokasi penonton serta hujan botol air mineral. Barulah, setelah aparat turun tangan, PSMS bisa segera masuk ruang ganti.
Ketika kapten PSMS Markus Horison akan memasuki ruang ganti, dia terlihat bersitegang dengan seorang aparat keamanan. “Kau mau pukul. Pukul aja,” bentak Markus.
Bahkan, ketika akan masuk ke dalam ruang ganti, dia sempat mengumpat ke arah ruang ganti Arema ISL yang memang berhadapan. “Apa itu pemain jelek semua. Mati, mati kalian di Medan,” ujar Markus yang langsung menendang pintu ruang ganti dengan keras.
Manajer PSMS ISL Benny Tamosoa mengaku sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Oki Dwi Putra, sehingga membuat pertandingan diwarnai kericuhan.
“Sepanjang sejarah, pertandingan kami tidak pernah rusuh. Tidak pernah ada aksi lempar. Saya sangat-sangat kecewa dengan wasit,” ujar dia dengan nada emosional.
Panasnya emosi manajer PSMS ISL coba didinginkan oleh pelatih Arema ISL Joko Susilo. “Saya mohon maaf. Saya respek pada PSMS,” ujar Joko sambil menjabat erat Beny dan pelatih PSMS ISL, Raja Isa, pada sesi konferensi pers.
Joko juga menolak disebut bahwa pemainnya sengaja memprovokasi pemain PSMS sehingga berakibat terjadinya keributan. “Saya selalu instruksikan mereka untuk bermain sportif,” tegas Joko. (muf/abm/ruk/jpnn)

Pemko Bahas Gaji Honorer Pirngadi

MEDAN-Pemko Medan akan berkoordinasi bersama Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Medan, terkait gaji tenaga honor pegawai RSU dr Pirngadi Medan yang di bawah standar upah minimum kota (UMK).

“Kalau bisa pekan depan sudah dibahas,” kata Sekda Kota Medan, Syaiful Bahri, Minggu (22/1)

Menurutnya, Pemko Medan berencana akan menyesuaikan gaji tenaga honorer sesuai dengan UMK Medan sebesar Rp1.285.000.
Sebelumnya, Kadissosnaker Medan, Marah Husin Lubis mengatakan kalau seluruh perusahaan diminta untuk melaksanakan keputusan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yang mengesahkan UMK Medan 2012 sebesar Rp1.285.000.

“Kalau ada perusahaan membayar upah di bawah ketentuan yang sudah dikeluarkan akan dikenakan sanksi,” ujarnya. (adl)

Ambisi PSMS Kandas

Ambisi PSMS mengalahkan Singo Edan, julukan Arema Indonesia, di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (22/1) kandas. PSMS memang membuka gol cepat dari tendangan bebas striker PSMS Osas Saha di menit ke-5. Namun, PSMS harus mengakui keganasan tim besutan Joko Susilo ini di kandangnya dengan menyerah 2-1.

PSMS sempat memimpin selama 32 menit di babak pertama dengan skor 1-0. Namun, pada menit 37, Arema menyamakan kedudukan lewat tendangan penalti striker Arema Marcio Souza. Penalti yang dihadiahkan wasit Oki Dwi Putra ini berasal dari ganjalan gelandang PSMS Luis Alejandro Pena kepada gelandang Arema Arif di kotak terlarang.

Algojo bola-bola mati Arema, Marcio dengan tenang melesakkan bola ke kanan gawang PSMS yang dikawal Markus Haris Maulana. Namun, gol tersebut dianulir wasit karena sebelum Marcio menendang bola, ada pemain yang lebih dulu masuk ke dalam kotak penalti. Kembali dengan tenangnya Marcio untuk kedua kalinya melakukan tendangan keras ke arah kanan gawang. Sayangnya tendangan kedua dan dengan arah yang sama itu tak bisa dimanfaatkan Markus. Skor berubah 1-1.

Sebelumnya pada menit 25, Arema juga mendapat kesempatan memperkecil ketertinggalan dengan tendangan bebas yang dieksekusi Marcio. Namun, tendangan keras dan terarah itu masih bisa diselamatkan eks kiper Timnas Markus yang kini membela tim berjuluk Ayam Kinantan itu. Tak banyak peluang terjadi di babak pertama yang memaksa hasil 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, menit-menit awal pertandingan berjalan monoton. Tak banyak serangan terjadi, praktis bola hanya berkutat di tengah lapangan. Menit 51, Pena terlihat kesakitan akibat benturan dengan pemain lawan. Karena itu pelatih PSMS Raja Isa menginstruksikan gelandang PSMS Anton Samba menggantikannya.

Peluang menambah gol dari kubu PSMS kembali terjadi di menit ke-52 lewat drible ciamik Saha dari tengah lapangan hingga ke kiri kotak penalti. Belum mujur, tendangannya masih melebar ke tiang jauh.

Berselang lima menit, tekanan tak terbendung dari Arema terjadi lewat gocekan striker Arema Rodrigo. Tak mengantisipasi dengan baik, bek PSMS Rahmat malah menceploskan umpan Rodrigo ke gawang Markus. Skor berbalik 2-1.
Tak puas dengan hasil yang baru saja diraih, Joko Susilo menarik gelandang serangnya Arif yang juga terlihat meringis kesakitan karena cedera yang dialaminya.

Ia menggantikan Arif dengan striker Arema Anggo untuk menambah daya gedor. Di menit 71, keputusan kontroversial wasit yang memberikan kartu merah kepada stopper PSMS Novi Handriawan begitu memukul skuad PSMS.
Nama Novi dibukukan karena ia menendang kaki Marcio yang lebih dulu melakukan pelanggaran terhadapnya.
Bermain dengan 10 orang, praktis Raja Isa melakukan pergantian pemain. Namun, sangat disesalkan gelandang serang PSMS Inkyun Oh yang ditarik dan digantikan gelandang muda PSMS, M Antoni di menit 81.(saz)

Curanmor MasihTinggi

Guna mempersempit ruang gerak para pelaku tindak kriminal apa saja yang dilakukan polisi? Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos, Jhonson P Siahaan dengan Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalahi SIK.

Apa kasus yang menonjol di wilayah Polsekta Medan Timur?

Awal tahun ini kasus terbesar itu pencurian kenderaan bermotor (curanmor), pencurian dengan pemberatan (curat) dan narkoba.

Bagaimana meminimalisirnya?
Polsekta Medan Timur melakukan razia rutin, penyuluhan, sosialisasi ke kelurahan-kelurahan, melakukan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh adat.

Apa lagi?
Polsekta Medan Timur juga melakukan penyuluhan dan mendatangi setiap sekolah SLTP dan SMU/SLTA yang ada diwilayah hukum Mapolsekta Medan Timur. Kita juga memberikan arahan agar para siswa/i lebih baik mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan baik dan jangan mau tergoda atau ikut-ikutan dengan klub motor karena akan merugikan diri sendiri. Selain itu polisi masuk kelurahan dan sejauh ini sejauh ini sudah berjalan.

Apa imbauan dan harapan Anda?
Masyarakat mewaspadai segala bentuk tindak kriminal termasuk curanmor dengan menambahkan kunci tambahan, menyimpan kenderaan bermotornya pada tempatnya, jangan memberikan sepeda motornya kepada orang yang baru dikenal. Masyarakat diminta mau bekerja sama dalam meminimalisir segala bentuk tindak kriminal dan jika ada melihat hal-hal yang mencurigakan agar menghubungi polisi.(*)

Takkan Mengulangi Kesalahan

Persema vs PSMS

MEDAN- PSMS bertekad tak mau mengulangi kekalahan di Stadion Gajayana Malang, saat ditekuk Arema 2-1 pada 14 Desember 2010 lalu. Persema yang di atas kertas lebih lemah, ditargetkan untuk dijinakkan malam ini (23/1).

Menghadapi Laskar Ken Arok, julukan Persema, di hadapan pendukungnya, PSMS mengusung raihan angka maksimal untuk meneruskan tren positif pasca dibesut pelatih asal Italia Fabio Lopez. Namun sayang, atmosfer positif yang terjadi di kubu tim berjuluk Ayam Kinantan ini harus ternoda dengan kondisi tiga pemain yang belum juga membaik.

Jecky Pasarela belum sembuh dari cedera, sedangkan Ahn Hyo Yeon dan Vagner Luis baru mulai berangsur-angsur pulih dari sakit. “Kita belum bisa pastikan apakah mereka bisa turun. Kita masih menunggu ketiganya pulih. Kita akan latihan lagi besok pagi (Hari ini, Red), jadi kita akan lihat perkembangan mereka,” ungkap Fabio, Minggu (22/1).

Absennya tiga punggawa andalan tersebut bisa saja berpengaruh besar pada hasil positif yang ingin dicapai. Vagner Luis yang menjadi palang pintu tim kerap menghalau bola dengan gaya memotong ciri khasnya. Apalagi, posturnya yang cukup tinggi menjadi nilai plus bagi barisan belakang untuk meredam serangan striker Emille Mbamba dkk.

Di lini tengah juga demikian, kepiawaian gelandang Ahn Hyo yeon melakukan jelajah bola plus gocekan mautnya, cukup jadi senjata ampuh. Begitu juga Jecky yang punya kecepatan dan penempatan bola yang baik.

Namun pelatih Italia tersebut sudah menyiapkan strategi. Maksimalisasi taktik dan strategi serta teknik pemain menjadi pekerjaan rutin pria 38 tahun itu selama persiapan. “Kemampuan pemain cukup merata, dan rotasi pemain akan dilakukan dengan kondisi begini,” katanya.(saz)

Pemulung Temukan Senpi di Depan Rumah Perwira Polisi

MEDAN-Seorang pemulung David Simon Sitinjak (19), warga Hevetia Medan menemukan ransel hitam berisi senjata api (senpi) dan amunisi di depan pagar rumah dinas Direktur Intelkam Mapoldasu, Kombes Pol Janes Sinurat, di Jalan KH Wahid Hasyim Medan, Minggu (22/1) pagi.
Keterangan yang dihimpun sekira pukul 08.30 WIB, David mengitari pinggir dranaise Jalan KH Wahid Hasyim Medan membawa goni plastik putih untuk mencari barang bekas.

Nah, saat melintas di lokasi David melihat  ransel hitam di pinggir dranaise, tepatnya di depan rumah dinas Direktur Intelkam Mapoldasu, Kombes Pol Janes Sinurat.

David kemudian mengambilnya dan langsung membuka ransel hitam itu. Namun, David terkejut begitu melihat isi tas hitam itu ada senjata api rakitan laras pendek. Bukan itu saja setelah tas digeledah, David menemukan 45 amunisi kaliber 55,5 mm dan sebilah sangkur warna silver.
Mendapati temuan itu, David langsung berlari menuju petugas piket Brimobdasu yang hanya berjarak 50 meter dari lokasi penemuan. Oleh petugas jaga Brimobdasu langsung mengamankan tas hitam ini ke Sat Gegana Brimobdasu. Kaden Gegana Brimobdasu Kompol A Darma Sinaga, SiK mengatakan, hingga kini pihaknya masih menyelidiki temuan senpi dan amunisi itu.

“Yang menemukan pemulung. Tadi udah kita mintai keteranganya. Sekarang pun masih kita periksa. Jadi kita belum tau siapa yang meletakkan tas berisi senpi dan amunisinya itu,” ujar Kompol A Darma Sinaga.

S Sitinjak (32), seorang penarik becak bermotor yang saban hari mangkal tidak jauh dari lokasi mengatakan, bahwa dirinya tidak mengetahui siapa orang yang meletakkan tas berisi senpi rakitan itu.

Lelaki berbadan tambun itu mengaku, mulai Kamis malam lalu, dia tida ada melihat orang yang mencurigakan di seputaran penemuan senpi.
“Tadi malam (kemarin) pun nggak ada orang kulihat. Aku biasanya sampai jam 02.00 WIB di sini mangkal,” ujar S Sitinjak. (fit/smg)

Mayat Gelandangan Dikerumuni Semut

MEDAN-Warga yang melintas di Jalan Pemuda dan Jalan PMI sontak heboh. Pasalnya, seorang pria tua ditemukan terbujur kaku di depan sebuah bangunan tua yang berada di Jalan Pemuda, tepatnya simpang Jalan PMI, Sabtu (21/1) sekira pukul 15.00 WIB. Kuat dugaan, kakek yang diperkirakan berusia 70 tahun itu tewas karena mengidap penyakit.

Informasi yang dapat dihimpun, penemuan mayat tanpa identitas itu berawal dari seorang penjual minuman yang lapaknya tak jauh dari lokasi. Kala itu Agam, begitu sapaannya, hendak menutup lapak dagangannya. Selanjutnya, ia dihampiri temannya yang memberitahukan bahwa pria tua yang diketahui sebagai gelandangan dan pengemis di simpang Jalan PMI tersebut sudah tak bernyawa.

Mendengar hal tersebut, pria asal Aceh itu langsung mendatangi lokasi untuk memastikan. Benar saja, pria tua yang
menggunakan celana berwarna biru tua tanpa baju itu tewas dengan kondisi yang memprihatinkan. “Matanya masih terbuka dan saya lihat tubuhnya sudah kaku. Kamudian kami melaporkan ke petugas kepolisian yang berada di pos lalulintas,” ucap pria 30 tahun itu.

Sementara Aiptu Yusuf Taufiq, petugas lalulintas Polsekta Medan Kota mengatakan, saat itu ia baru saja tiba di pos lalulintas.

“Saya baru saja sampai, dan mereka melaporkan ada mayat. Kemudian saya melaporkan ke reskrim,” katanya. Amatan wartaqan, kakek tua itu tewas dengan posisi menyamping ke kanan dengan tangan memegang erat pagar bangunan tua yang ia jadikan tempat istirahat. Sementara kemeja warna cokelat miliknya ia gunakan sebagai alas penyanggah kepala ditambah dengan tumpukan koran bekas. Selain itu, dari mulut dan mata kakek tua itu sudah dikerumuni semut merah. Dari tubuh rentanya itu sudah mulai mengeluarkan aroma tak sedap.

Sekira pukul 17.00 WIB,  petugas yang datang langsung melakukan olah TKP. Selanjutnya, jasad korban dibawa ke RSUD dr Pirngadi guna dilakukan visum. (mag-2)

Untung Cuma Kalung Imitasi

Dua penjambret ini benar-benar sial. Pasalnya, keduanya hanya berhasil menjambret kalung imitasi milik istri Aken, warga Jalan Wahidin Medan.
Aksi dua penjambret itu terjadi di Jalan HM Yamin, tepatnya di depan RSU dr Pirngadi Medan, Jumat (20/1) lalu. Saat itu Aken dan istrinya mengendarai sepeda motor Yamaha Mio berniat menjemput pesanan kue Imlek ke Pulo Brayan.

Saat melintas di depan RSU dr Pirngadi Medan, Aken dan istrinya dipepet dua pria mengendarai sepeda motor. Seorang diantaranya langsung menjambret kalung imitasi milik istri Aken. Akibatnya, Aken dan istri terjatuh bersama sepeda  motornya.
Kedua pelaku langsung kabur ke arah Jalan Thamrin bersama kalung imitasi hasil rampasan.
“Nggak apa-apa kok cuma kalung imitasi aja,” ujar Aken. (uma)

Kapan Lampu Jalan Brigjen Katamso Hidup?

082168845xxx

Kapan lagi kalau malam hari lampu jalan di Jalan Brigjend Katamso di depan pabrik kertas hidup?

Wewenang Kecamatan

Terima kasih atas informasinya. Untuk pe-nerangan jalan dan galian parit, warga dapat berkoordinasi dengan kecamatan sebagai pihak yang berwenang. Selanjutnya pihak kecamatan akan berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Dinas Bina Marga Kota Medan untuk se-gera ditindaklanjuti.

Budi Heriono
Kabag Humas Pemko Medan

Mencoreng Wajah Kota Medan

Kita harapkan Pemko Medan, melalui Dinas Pertamanan ke depan lebih memperhatikan jalan-jalan baik jalan protokol maupun jalan-jalan kecil juga setapak. Kita melihat jalan-jalan di Medan lampunya banyak yang mati dan berputusan dan tidak kunjung diperbaiki. Saya kira pengadaan masyarakat ini harus diperhatikan wali kota sebagai pemegang kebijakan. Wali kota juga harus memberikan perhatian serius kepada SKPDnya agar permasalahan lampu jalan tidak berlarut-larut. Kasus ini mencoreng wajah Kota Medan bila pendatang sampai merasa sangat tidak aman khususnya di malam hari.

Hasyim SE
Anggota Komisi C DPRD Medan

Babak Belur Dipukuli Tiga Pria

MEDAN-Sandy (24), warga Jalan Gatot Subroto Kampung Lalang, Sunggal dipukuli tiga pria tak dikenalnya di Desa Payageli, Sunggal , Minggu (22/1) sekitar pukul 10.00 WIB.

Keterangan yang dihimpun, pria yang bekerja sebagai supir itu berniat hendak berangkat menuju tempat kerjanya dengan mengendarai sepeda motor. Setibanya di kembatan Kampung Lalang, Sandy berniat hendak menyeberang jalan.

Tiba-tiba pria mengendarai sepeda motor Kawasaki Ninja yang melaju nyaris menabraknya.  Keduanya pun terlibat adu mulut.
Lantas pria yang belum diketahui identitasnya itu menghubungi dua orang rekannya melalui telepon. Tak berapa lama dua rekannya tiba. Tanpa basa-basi keduanya memukul Sandy.

Sandy melakukan perlawanan, tapi dia malah dikeroyok. Akibatnya Sandy babak belur. Puas menghajar Sandy ketiga pria itu kabur. Tak terima Sandy yang didampingi oleh dua rekannya melaporkan kejadian  itu di Mapolsekta Sunggal.
Sandy menjelaskan dia tidak mengenal ketiga orang tersebut namun dari perawakannya ketiganya oknum aparat. (cr-3/smg)