24 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 14070

Kapos Retribusi Ditarget Polisi

KARO- Pasca penangkapan lima pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Kekayaan Asli Daerah (PPKAD) Kabupaten Karo, Selasa (17/1) lalu, kini giliran Kepala Pos (Kapos) Retribusi Pajak Hasil Bumi, Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Rasmi Bangun, ditarget polisi.

Kaburnya Rasmi Bangun dari lokasi penangkapan kelima  bawahannya, saat polisi tiba di TKP, membuat pihak Polres Tanah Karo, melayangkan surat panggilan resmi, perihal aktivitas pemungutan liar (pungli) yang di gelar di Pos Retribusi.

Sesuai keterangan Kapolres Tanah Karo AKBP Drs Ig Agung Prasetyoko didampingi Kasat Reskrim AKP Harry Azhar, Rabu (18/1), sesuai surat panggilan kepolisian, Rasmi Bangun, dijadwalkan hadir di Mapolres Tanah karo, Kamis (19/1).

“Kita sudah lakukan langkah persuasif. Kediaman Rasmi Bangun telah didatangi anggota. Namun dianya, tidak berada di tempat. Surat panggilan juga telah dilayangkan, jika tetap tidak ada itikad  baiknya, maka polisi akan  melakukan langkah  selanjutnya,” ujar Kapolres.

Lebih lanjut Kapolres  mengutarakan, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Aswan Sembiring dan empat pegawai honor lainnnya, Edison  Barus, Adin Sembiring, Fredi Sembiring Milala dan Ferdinan Giniting, yang ditangkap pada Selasa malam lalu, hingga kini masih ditahan di Polres Tanah Karo dan resmi ditetapkan sebagai tersangka.

Sementara itu, sekitar pukul 14.30 WIB, tiga orang anggota DPRD Kabupaten Dairi, Cipta Karo-Karo, Agus P. Simamora, dan Rasiden Damanik, mendatangi Polres Tanah Karo. Kedatangan ketiga anggota legislatif kabupaten tetangga  Karo ini, untuk  mendampingi seorang supir guna sebagai saksi kasus Pungli yang digelar di Pos Retribusi Pajak Hasil Bumi di Desa Doulu.

“Sudah banyak keluhan masyarakat Dairi, khusunya pengusaha angkutan perihal pungli di pos itu. Sehubungan adanya kasus penangkapan kelima tersangka, kita juga turut berpartisipasi menyediakan saksi dan pelapor. Sebelumnya juga, kita telah melakukan koordinasi dengan DPRD Karo,” ujar Cipta Karo-Karo, ketika ditemui di halaman Mapolres Tanah Karo.

Bahkan dengan tegas, perwakilan masyarakat Dairi ini mengatakan, pihak Pos Retribusi Pajak Hasil Bumi telah melakukan pungli sekitar Rp6 miliar, terhadap angkutan asal Dairi. Karena sesuai data yang  dimiliki,  per harinya minimal 30 truk yang melintasi pos tersebut.  Dari laporan  yang diperoleh, pada tahun 2011 setiap truk dikenakan kutipan Rp70 ribu, sementara  pada tahun 2012 dinaikkan menjadi 90 ribu per unit. (wan)

Mikha Tambayong Menulis Buku

Tidak semua orang memiliki bakat menulis, namun jika memang menyukainya, seharusnya disalurkan sesuai bakat. Artis Mikha Tambayong, di usianya yang masih remaja, kini sedang menyelesaikan sebuah buku.

“ Saya nulis baru sekali, jadi banyak direvisi. Proses ngarangnya masih berjalan. Baru 50 persen lebih dikit, karena saya dibantu tim. Sudah mencapai angka itu karena kebetulan saya sedang nggak syuting, jadi fokus ke buku,” ungkap Mikha Tambayong tentang bukunya.

Mikha mengungkapkan, isi bukunya tentang pengalaman cinta pertama. Kisahnya dari pengalaman, namun tetap saja dibumbui fiksi. “Pengalaman first love, misalnya gimana saya mendekati cowok. Tapi nggak semua pengalaman karena saya mau ada fiksinya juga. Jadi nggak semua benar termasuk nama-namanya fiksi, kejadiannya nggak persis,” ungkapnya.

Karena pengalaman pertama jadi penulis buku, Mikha mengaku menghadapi beberapa persoalan terkait teknis penulisan. Namun karena ada tim yang mendampingi, maka tidak segan-segan dirinya untuk bertanya. “.  (kpl)

Clarke Catat Kemenangan Bersejarah

ADELAIDE- Etape kedua Tour Down Under 2012 memunculkan kejutan besar. Bukan para pembalap papan atas dari ProTeam yang memenangkan etape 148 km dari Lobethal ke Stirling.  Pembalap dari tim UniSA-Australia Will Clarke menjadi pemenang etape tersebut.

Sambutan bagai seorang pahlawan didapatkan Clarke begitu memastikan kemenangannya. Sama sekali tak masuk radar unggulan, Pembalap asli Australia itu sudah mampu menciptakan keunggulan di awal lomba. Dia masuk finis dengan catatan waktu 3 jam 58 menit 35 detik.

Clarke mengakui, kemenangan tersebut menjadi kemenangan terbesar dalam karirnya. Dalam karirnya, dia belum pernah sekali pun mendapatkan kemenangan etape di sebuah ajang yang masuk dalam kalender UCI World Tour.

“Benar-benar luar biasa. Ini kemenangan terbesar dalam karir saya, kemenangan pertama di World Tour. Saya tahu penampilan saya bagus, tapi hasil ini luar biasa,” ujar Carke pada Cycling News.

UniSA adalah tim yang secara eksklusif menjadi peserta Tour Down Under. Dalam tim tersebut berkumpul pembalap Australia yang beberapa di antaranya memiliki kontrak dengan Pro Team tapi tak dibawa tim yang mengontraknya ke Tour Down Under.

Dua pembalap Australia lainnya melengkapi peringkat tiga besar etape kedua. Michael Matthews yang memperkuat Rabobank berada di peringkat kedua, disusul Simon Gerrans (GreenEdge). Tapi, mereka berada di rombongan besar yang finis 1 menit 02 detik setelah Clarke.

Kemenangan Clarke tersebut turut membawa timnya menjadi pimpinan di klasemen umum kategori tim. Namun, Clarke masih gagal meraih ochre jersey sebagai tanda pimpinan klasemen. Usai etape kedua kemarin, ochre jersey berpindah dari Andre Greipel (Lotto-belisol) ke Martin Kohler (BMC).
Kohler kemarin termasuk dalam rombongan besar, yang di dalamnya juga ada Greipel. Namun, Kohler memiliki catatan waktu yang lebih baik berkat bonus waktu yang didapatnya usai memenangkan dua kali intermediate sprint di etape kedua. Dia unggul 2 detik dari Greipel.
Berhasil meraih ochre jersey tak membuat Kohler mempertahankan posisinya di klasemen peraih poin sprint. Poinnya disalip Clarke.(ady/jpnn)

Pemprovsu Salurkan Dana BOS Rp1,5 T

KISARAN- Pemerintah Provinsi Sumut menyalurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2012 senilai Rp1,5 triliun kepada 2,4 juta siswa tingkat SD dan SMP se-Sumut yang diserahkan langsung oleh Plt Gubsu Gatot Pujo Nugroho kepada Pemkab Asahan, Batubara dan Kota Tanjung Balai, di Kantor Bupati Asahan, Rabu (18/1).

Pada kesempatan itu, Pemprovsu menyalurkan dana BOS sebesar Rp67 miliar. Kemudian, untuk Pemkab Batubara senilai Rp41 miliar, dan Pemko Tanjung Balai senilai Rp14 miliar. Dana BOS yang disalurkan tersebut, disampaikan ke kedua kabupaten dan satu kota di pesisir Timur Sumut.
Dalam penyalurannya ditujukan untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya bagi 11.604 siswa SD dan SMP.

“Saya berharap dana BOS yang disalurkan bisa digunakan tepat sasaran dan bermanfaat untuk pembangunan sumber daya bidang pendidikan, khususnya kepada peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumut di masa depan,” ucapnya.

Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Syaiful Syafri Sipahutar melaporkan, dana BOS tahun 2012 yang disalurkan kepada 33 kabupaten/kota pada triwulan I akan dialokasikan sebesar Rp380 miliar.

“Penyaluran dana BOS tahun 2012 ini juga sebagai komitmen Pemprovsu dalam mewujudkan visi dan misi Gubernur Sumut, yakni Rakyat Tidak Bodoh, Rakyat Tidak Lapar dan Rakyat Punya Masa Depan,” katanya.

Di kesempatan tersebut, Gatot menyalurkan bantuan kepada 200 masjid di wilayah Kabupaten Batubara dan sekitaranya, termasuk penyaluran bantuan berupa 62 ternak sapi kepada sejumlah peternak di wilayah Kabupaten Asahan. (ril)

Siapkan Dana Rp2,7 Triliun, Dapat Respon Pemprovsu

Kesiapan PLN Bangun PLTA Asahan III

Peluang PT PLN (Persero) untuk mendapat izin lokasi pengerjaan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Asahan III mulai terbuka. Pasalnya, Pemprovsu sudah mulai merespon kesiapan yang dilakukan PLN untuk membangun PLTA Asahan III.

Respon itu ditunjukkan dengan dilaksanakan peninjauan lapangan selama dua hari, Senin (16/1) dan Selasa (17/1) oleh  staf dari instansi terkait, mulai dari Bappeda, BPN Sumut, Dinas Kehutanan Sumut, Biro Pemerintahan, Biro Hukum, Biro Ekonomi, Pertambangan  dan Energi. Hal ini diungkap Manager PLTA Asahan III Robert Purba. “Kunjungan ini untuk mengecek kesiapan PLN di lapangan sekaligus mengetahui koordinat rencana tapak proyek PLTA Asahan III,” ujar Robert Purba di ruang kerjanya, Rabu (18/1).

Menurut Robert, dalam kunjungan lapangan tersebut, PLN menggambarkan dan menjelaskan  rencana pembangunan proyek PLTA Asahan III mulai lokasi intake sampai ke power house PLTA dan basecamp PLTA yang saat ini sedang memasuki tahapan penyelesaian akhir gedung kantor dan perumahan karyawan PLN serta konsultan konstruksi. “Basecamp diharapkan selesai April 2012,” bilangnya.

Dilanjutkan Robert, dari kunjungan lapangan tersebut juga dapat dilihat kegiatan pelebaran jalan yang saat ini sedang dilaksanakan. Tujuan pelebaran jalan ini tidak hanya untuk keperluan proyek, namun utamanya adalah untuk keperluan masyarakat sekitar.

Dengan kondisi jalan yang nantinya  mulus dengan lebar 6 meter hotmix, maka sangat diyakini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dan Desa Meranti Utara Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir. “Tersedianya jalan yang baik yang menghubungkan Kota Porsea ke kota Puloraja, Asahan  merupakan prasarana umum yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Robert lagi.

Dikatakan Robert, peninjauan lapangan yang dilakukan Pemprovsu tersebut, merupakan tindaklanjut dari hasil pemaparan yang dilakukan PLN pada Jumat (13/1) lalu di Pemprovsu dengan pemaparan kesiapan pihak PLN dalam rencana pembangunan PLTA Asahan III. “Pemaparan itu dilakukan dihadapan Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis, Ketua Bappeda Sumut Riadil dan pimpinan  instansi terkait,” beber Robert.

Pemaparan yang dilakukan olehnya, kata  Robert, antara lain, telah tersedianya pendanaan proyek Rp2,7 triliun dari Loan JICA No.IP-532, selesainya detail disain pada tahun 2006-2008, telah disetujuinya AMDAL PLTA Asahan III oleh Gubsu 19 Nopember 2004 dan saat ini sedang dalam proses pembuatan AMDAL baru mengingat kapasitas unit PLTA bertambah dari 2×77 MW menjadi 2×87 MW.

Pada pemaparan itu, dijelaskan, telah tersedianya rencana kegiatan pembangunan PLTA, lokasi PLTA yang  sesuai detail disain yaitu di Desa Tangga Kecamatan Aek Songsongan Kabupaten Asahan dan Desa Meranti Utara Kecamatan Pintu Pohan Meranti Kabupaten Toba Samosir.

Dalam kesempatan pemaparan itu juga, lanjutnya, PT PLN (Persero) mendapat respon dan tanggapan yang positip dari Pemprovsu  atas kesiapan PLN dalam membangun PLTA Asahan III. “Hal inilah yang sangat menggembirakan kami seluruh warga PLN dan terkesan kami mendapatkan dukungan penuh  Pemprovsu dibawah kepemimpinan H Gatot Pujo Nugroho ST,” bilangnya.

Dalam kesempatan itu, dijelaskan Pemprovsu  sedang dalam periode evaluasi penetapan calon investor untuk pembangunan PLTA Asahan III sampai  18 Pebruari 2012. “Kami berharap  pada akhirnya nanti, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat menunjuk PLN sebagai pelaksana pembangunan PLTA Asahan III dengan menerbitkan izin penetapan lokasi PLTA Asahan III,” katanya.

Karenanya, lanjut Robert, di awal  2012 ini, muncul harapan baru bagi PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Pembangkit Sumatera I yang sudah sangat berharap agar Pemprovsu menerbitkan izin penetapan lokasi PLTA Asahan III seluas 210 hektar kepada PT PLN.(ila)

Coleen Rooney Jadi Model Bikini

Jika banyak wanita tidak percaya diri memperlihatkan lekukan tubuh usai liburan Natal, hal itu tidak berlaku bagi Coleen Rooney.
Istri striker Wayne Rooney itu percaya diri memakai bikini berwarna hitam putih saat sesi pemotretan di Miami, Amerika Serikat.
Coleen terlihat menikmati udara hangat pantai Miami. Kehadiran mantan pembawa acara The Real Women itu di Miami bukan untuk liburan semata.
Ia, berada di Miami untuk mempromosikan bikini produk pakaian terkemuka Inggris, Littlewoods.

Seperti yang dilansir Daily Mail, Rabu (18/1), Coleen terlihat seksi dengan bikini yang dipakainya. Ia juga kerap bercanda dengan kru yang berada di tempat pemotretan. Selain bikini, Coleen juga terlihat menggunakan kaftan berwarna pink. Ia juga terlihat sangat elegan dan glamor meskipun hanya menggunakan sedikit make-up.

Coleen mendapatkan banyak pujian dalam pemotretan itu, karena sikapnya yang profesional meskipun mengaku sangat lelah setelah perjalanan panjang dari Manchester ke Miami.

Wanita kelahiran 3 April 1986 itu mengaku sejak dulu tidak pernah berniat menghabiskan harta sang suami dan tidak berbuat apapun. Meski harus sering meninggalkan Rooney dan anaknya, Kai, Coleen mengaku bangga dengan karirnya.(net/jpnn)
Coleen sendiri menjadi duta Littlewood sejak tahun 2010. Dalam kontraknya, Coleen meraih pendapatan sebesar £2 juta atau setara dengan Rp28 miliar. (net/jpnn)

Pembalap Italia Minim

JAKARTA- Dengan usia yang terus beranjak senja, Valentino Rossi harusnya punya calon penerus yang akan bisa melanjutkan nama besar Italia di ajang MotoGP. Faktanya, rider-rider  asal Italia justru menyusut jumlahnya di musim 2012.

Berdasarkan entry list yang sudah dirilis FIM untuk tiga kelas GP (MotoGP, GP2 dan GP3) musim 2012, total tercatat cuma ada 13 pembalap asal Italia yang akan berparisipasi. Jumlah tersebut bahkan sudah termasuk Alex de Angelis yang aslinya adalah San Marino, sebuah negara kecil di Italia.
Untuk kelas MotoGP, Italia akan diwakili empat pembalap. Mereka adalah Andrea Dovizioso (Monster Yamaha Tech 3), Valentino Rossi (Ducati Team), Michele Pirro (San Carlo Honda Gresini) dan Danilo Petrucci (Ioda Racing).

Dua pembalap asal Italia yang berpartisipasi di 2011 namun menghilang musim ini adalah Loris Capirossi yang memutuskan pensiun dan Marco Simoncelli yang tewas dalam kecelakaan di Sepang.

Italia terhitung beruntung punya empat pembalap di kelas paling bergengsi ini, soalnya dua nama yang disebut belakangan (Michele Pirro dan Danilo Petrucci) akan tampil sebagai perwakilan tim CRT (Claiming Rule Teams) yang baru di perkenalkan musim ini.
Sejak tahun 2000, Italia paling sedikit hanya mengirim tiga pembalap dalam satu musim di kelas 500cc/MotoGP (2006 dan 2007), sementara terbanyak adalah enam rider  (2005 dan 2009).

Dari kelas Moto2, penurunan jumlah pembalap asal Italia terasa lebih drastis. Jika pada dua musim terakhir jumlahnya berturut-turut ada sembilan dan delapan pembalap, maka musim 2012 ini tingga lima rider saja. Mereka adalah Roberto Rolfo, Raffaele De Rosa, Alex Baldolini dan Mattia Pasini serta Alex De Angelis.(bbs/jpnn)

Telkom Beri Tarif Khusus

MEDAN- Menyambut hari raya Imlek ke 2562, Telkom ikut memeriahkannya dengan cara memberikan harga khusus percakapan internasional layanan TelkomGlobal 01017 ke 8 (delapan) negara, yaitu Singapore, Hongkong, Cina, USA, Canada, Malaysia, Korea Selatan dan Taiwan.

Kepala Telkom Sumatera Overlis, didampingi Manager Marketing Ma’rufin, Rabu (18/7) menyebutkan, program promo percakapan internasional melalui layanan Telkom Global 01017 ini sejatinya sudah berlaku sejak 12 Januari 2012 lalu dan akan berakhir hingga 12 Februari 2012 mendatang.
Dikatakannya, program promo ini sengaja diluncurkan dalam rangka memeriahkan Hari Raya Imlek ke 2562 dan berlaku untuk percakapan internasional melalui Telepon Rumah, Flexi Classy (abonemen) maupun Flexi Trendy (prepaid).

Caranya, pelanggan cukup mengetik 01017+ kode negara + kode area + nomor telepon yang dituju.
Misalnya, panggilan ke Malaysia, pelanggan cukup mendail 01017+60+35+xxxx (60 adalah kode negara Malaysia, 035 kode area satu wilayah di Malaysia)
Tarif khusus Imlek yang disiapkan Telkom untuk percakapan dengan destinasi (tujuan) Singapore akan dikenakan tarif promo hanya sebesar Rp360 per menit, Hongkong Rp360 per menit, Cina Rp360 per menit, USA Rp360 per menit, Canada Rp360 per menit, Malaysia Rp660 per menit, Korea Selatan Rp660 per menit dan Taiwan dengan tarif promo hanya sebesar Rp880 per menit.  Seluruh tarif itu belum termasuk Ppn 10 persen sebagaimana ketetapan pemerintah.

Melalui layanan ini, Overlis  berharap, pelanggan yang saat ini sedang merayakan Imlek akan semakin nyaman dan dimudahkan dalam berkomunikasi dengan seluruh sanak, keluarga dan saudara yang berada di delapan negara di dunia. “Kita ingin saudara-saudara kita akan semakin nyaman dan murah berkomunikasi dengan seluruh keluarga pada Imlek kali ini,” jelas Overlis. (ndi/rel)

Prosedur Persulit Warga Urus Akta Lahir

085361311xxx

Yth Bapak Wali Kota Medan kenapa ya prosedur pengurusan akta semakin dipersulit? Menurut keterangan petugas di Disduk, pemohon akta kelahiran harus mendapatkan penetapan dari Pengadilan Negeri terlebih dahulu. Namun kadang-kadang pihak pengadilan bilang, kita harus ke Disduk dulu baru ke pengadilan. Warga kota Medan jadi bola prosedur penerbitan akta lahir, ditendang ke sana ke mari. Hal ini membuat biaya pengurusan akta lahir semakin mahal karena warga harus membayar Panitera dan membayar Perda lagi. Belum lagi biaya untuk dua orang saksi yang waktunya kita pakai untuk menjadi saksi ke pengadilan dan ke Disduk untuk memenuhi prosedur penerbitan akta. Hal tersebut sungguh sangat merugikan kami warga tak mampu karena kami jadi takut mengurus akta dengan prosedur yang semakit sulit dan kos biaya pengurusan yang makin mahal. Akhirnya anak-anak kami bakal tak punya akta lahir karena mahal harganya. Mohon diubah Pak, terima kasih.

Cari Solusi

Walaupun kita ketahui prosedur ini diatur oleh Undang-undang dan Perda, agar pengurusan akte kelahiran yang terlambat tidak lagi kesannya menyulitkan warga. Kepala Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil agar segera melakukan pertemuan dengan pihak Pengadilan dan PT Pos Indonesia. Cari solusi bagaimana agar prosedur tetap mengacu pada ketentuan tetapi tidak menyulitkan warga.

Drs H Rahudman Harahap MM
Wali Kota Medan

Harus Dikaji Ulang

Pemberlakukan UU No23/2006 tentang administrasi kependudukan seharusnya dikaji ulang, bukan hanya persoalan biaya dibebankan kepada warga yang mengurus akta lahir, tapi menghadirkan dua saksi bukanlah mudah karena harus menggunakan biaya. Imbauan Wali Kota Medan Drs Rahudman Harahap sudah tepat meskipun tetap perlu pengawasan agar keluhan masyarakat ini benar-benar menjadi perhatian. Tidak sekadar lips service. Begitu juga kepada warga hendaknya segera mengurus akta lahir anak secara langsung tidak melalui agen atau calo. Sebagai warga negara Indonesia, akta lahir mutlak untuk dimiliki.

Ilhamsyah
Ketua Komisi A DPRD Medan

Harga Karet Merangkak Naik

MEDAN- Walau masih dibayang-bayangi krisis Eropa, permintaan akan komoditi karet terus meningkat, hingga membuat harga karet melonjak dipasaran. Biasanya, selain Jepang, negara tujuan ekspor karet adalah negara-negara Eropa dan India.

Kenaikan harga karet tahun ini, dipicu meningkatnya permintaan dari Thailand. “Ya, saat ini sedang berlangsung aksi beli karet rakyat oleh pemerintah Thailand sebanyak 200 ribu ton,” ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia Sumut, Edy Irwansyah, Rabu (18/1).
Menurutnya, permintaan dari Thailand ini menjadi pendongkrak harga karet di dunia. Diprediksi, permintaan karet dari Thailand akan terus meningkat, dikarenakan produksi karet menurun karena musim gugur daun. “Kalau prediksi kita, permintaan dari Thailand akan tetap tinggi, karena produksi karet mereka yang turun karena gugur daun,” tambah Edy.

Untuk saat ini, walau permintaan karet tetap tinggi, tetapi untuk menentukan pasar masih sulit. Hal ini dikarenakan masih dipengaruhi oleh bayang-bayang krisis Eropa dan Amerika Serikat. “Karena adanya bayang-bayang krisis Eropa, jadi sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti pergerakkan harga komoditi,” tambahnya.

Sementara itu, Poniran (35), petani karet di Langkat, dengan luas lahan 1,5 Ha menyatakan, ada kenaikan harga dari Rp10.500 per kilogram (Selasa, 17/1) menjadi Rp11.500 per kilo (Rabu, 18/1), terjadi kenaikan haga Rp1000 per kilonya.

Walau pun mengalami kenaikan harga, tetapi menurut Poniran, hal ini belum cukup menggembirakan. Dikarenakan pada akhir tahun 2011 kemarin, harga karet mencapai Rp15 ribu per kilo. “Kalau bisa harganya seperti akhir tahun kemarin, jadi untungnya lebih terasa,” ungkap Poniran.
Prediksi Poniran, ke depannya, harga karet akan menyamai harga di akhir tahun, karena produksi karet juga minim.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, nilai ekspor karet dan barang dari karet hingga November 2011 mencapai USD3,279 miliar, naik sekitar 53,97 persen dari periode yang sama pada 2010 yakni USD2,129 miliar. “Devisa dari karet untuk Sumut juga cukup besar, hingga November 2011 komposisinya sekitar 30,08 persen, naik dari tahun 2010 yang hanya 25,81 persen,” ungkap Kepala BPS Sumut, Suharno. (ram)